Semoga Rockets Tak Berpuas Diri

Houston Rockets Tak dapat menyelesaikan kebangkitan mereka dari defisit 1-3, dan kalah di kandang sendiri pada Gim 7 melawan Golden State Warriors. Rockets menyerang dengan skor 89-103, dan tersingkir dari putaran pertama playoff. Meskipun musim reguler yang menjanjikan Membikin mereka finis kedua di Daerah Barat dengan rekor 52-30, mereka Tak boleh berpuas diri. Karena kekurangan Rockets terlihat di babak playoff, Merukapan Tak adanya opsi andal di waktu kritis. Ini adalah kekhawatiran yang kini muncul Begitu mereka memasuki offseason.

Setelah pertandingan, kepala Instruktur Rockets Ime Udoka memasuki ruang ganti dengan pesan Krusial yang Mau disampaikan. Ia menunjukkan cuplikan momen pertandingan yang menurutnya paling berkesan kepada Seluruh Member tim.

“Kami Mempunyai Kesempatan dalam seri ini,” kata Udoka. “Kami Seluruh berharap Buat Lanjut bermain, tentu saja, jadi itu mengecewakan. Tetapi, Anda Mengerti, itu akan menyakitkan sekarang, dan gunakan itu sebagai motivasi. Jadi itulah pesannya. Jangan merasa puas dulu.”

Musim Rockets berakhir, seperti musim-musim sebelumnya dalam Dasa warsa terakhir. Tetapi kali ini, pukulan KO Warriors menghentikan pendakian mereka. Dalam rentang waktu lima musim, Rockets Bangun dari dasar rantai makanan NBA ke unggulan No. 2 di Daerah Barat musim ini, dengan daftar pemain yang dibangun di Sekeliling inti muda lokal dan veteran pelengkap, serta identitas Tangkas yang ditempa oleh kepala Instruktur tahun kedua.

Raihan 52 kemenangan musim reguler memberi Rockets keuntungan kandang Buat penampilan playoff pertama mereka sejak 2020. Mereka menyia-nyiakannya, membagi dua pertandingan pertama di Toyota Center dan kalah dalam pertandingan Sambang berturut-turut di San Francisco, sebelum mereka menghindari eliminasi dua kali, dalam kemenangan telak berturut-turut, satu di kandang dan satu di Sambang.  

Tetapi, Begitu kembali ke kandang sendiri Buat Gim ke-7, para pemain muda Rockets yang bertipe defensif kewalahan oleh tembakan Segera dari skuad Warriors yang berpengalaman dalam penampilan terakhir yang menjadi gambaran kekurangan tim asuhan Instruktur Udoka.  

“Saya Tak Tentu mereka (Warriors) Pandai mengalahkan kami dalam seri ini. Kami mengalahkan diri kami sendiri, gagal melakukan tembakan gratis dan gagal memasukkan tembakan yang Sepatutnya mudah,” kata Alperen Sengun, setelah pertandingan melalui The Rockets Wire. “Kami Mempunyai Seluruh Bakat di dunia. Tak Eksis Argumen bagi kami Buat kalah dalam permainan ini.”

Rockets adalah tim rebounding No. 1 musim reguler, pertahanan No. 5 dan tim pencetak skor paint area No. 5. Melawan Warriors di Gim 7, mereka mendominasi dalam rebound (+14), di paint area (+12) dan dalam poin Kesempatan kedua (+15) tetapi melakukan tembakan 40,5 persen dari lapangan dan 41,2 persen di paint area. Garda Warriors Buddy Hield mengungguli seluruh tim Rockets dari perimeter, Membikin sembilan tripoin di Gim 7.

Foto: thescore.com

Rockets secara luas dianggap sebagai tim yang Tak diunggulkan bagi Warriors, meskipun mereka lebih unggul. Rockets adalah tim yang sangat agresif, yang mengutamakan pertahanan dengan serangan yang dipimpin oleh duo tahun keempat Jalen Green dan Alperen Sengun. Warriors adalah tim yang kacau di musim reguler, tetapi selalu menjadi raksasa pascamusim yang dipimpin oleh nama-nama besar Steph Curry, Draymond Green, dan kini Eksis Jimmy Butler.

Dalam sejarah playoff NBA, hanya 13 tim yang Pandai mengatasi defisit 1-3 dalam seri best-of-seven. Rockets 2024-25 Tak dapat menjadi yang ke-14.

Kekalahan hari Minggu Membikin Rockets menelan ludah, banyak di antaranya karena kesalahan mereka sendiri. Dalam seri tujuh pertandingan melawan Warriors, Rockets memasukkan 70 persen tembakan gratis dan 42,1 persen tembakan di paint area. Dalam Gim 3, mereka kehilangan Keistimewaan 13 poin di kuarter kedua dan Keistimewaan lainnya di kuarter keempat. Dalam Gim 4, mereka kalah pada penguasaan bola terakhir.

Meskipun tersingkir lebih awal, Rockets Mempunyai banyak hal yang Pandai dibanggakan dalam evolusi kolektif dan individu. Jalen Green mengambil langkah besar dalam perkembangannya sebagai playmaker dan defender. Pada musim All-Star pertamanya, Alperen Sengun adalah pencetak skor playoff paling konsisten bagi tim dan bertahan di perimeter dengan sangat Bagus. 

Amen Thompson tampil konsisten setiap minggu Begitu bermain di Seluruh posisi di lapangan. Tembakan tripoin Fred VanVleet dan ketenangan veteran membawa Rockets dalam kemenangan eliminasi berturut-turut. Jabari Smith Jr. melakukan tembakan hebat dari bangku cadangan. Steven Adams muncul sebagai pemain paling efektif dalam susunan pemain Rockets yang baru.

“Secara keseluruhan, Anda selalu dapat mengambil pelajaran dari tahun ini bahwa ini Terang merupakan hal positif bagi grup secara keseluruhan,” kata Steven Adams. “Tak Eksis langkah mundur, Tak Eksis yang lain kecuali langkah maju. Sekarang, maksud saya Anda bertanya, seberapa jauh langkah itu? Tak Mengerti.” 

Dalam benak Instruktur Ime Udoka, mereka Tak punya pilihan selain mempertahakan komposisi tim yang Eksis. Rockets kini Mempunyai cetak biru, seperangkat standar tentang Metode tim berkembang dan mencapai tujuan mereka, Merukapan kembali ke babak playoff, musim depan dan seterusnya. (tor)

Foto: chron.com