Dengan keadaan geografis yang sangat heterogen, Indonesia tak hanya mengandalkan satu moda transportasi saja. Dengan keadaan geografis berupa darat, laut, udara dengan masing-masing keadaan alam yang berbeda satu dengan yang lainnya Membangun kendaraan pribadi Lagi diminati oleh masyarakat Indonesia.
Kendaraan pribadi yang Terkenal digunakan di tanah air biasanya berupa motor dan mobil. Dalam konteks mobil, Indonesia merupakan salah satu pasar mobil dunia yang sangat menggiurkan. Hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk tanah air, serta tingginya permintaan mobil pribadi di Indonesia.
Indonesia Bertanding Ketat Dengan Thailand dan Malaysia
Dalam data ASEAN Automotive Federation (AAF) yang dimuat oleh Mensdaily, Indonesia memimpin Nomor penjualan mobil se ASEAN dengan Nomor 675.287 penjualan. Itu berarti Indonesia sukses menguasai 30.85% penjualan di tingkat Asia Tenggara. Nomor tersebut merupakan hasil kenaikan sebesar 2.6% dibanding Nomor di tahun sebelumnya.
Meskipun berada di posisi kedua, Thailand tahun ini mengalami penurunan Nomor penjualan mobil sebesar 6,2% dibanding tahun sebelumnya. Negeri Gajah Putih ini tercatat berhasil membukukan penjualan mobil sebanyak 523.784 kali pada tahun 2023.
Selanjutnya, terdapat Malaysia yang Bertanding tipis dengan Indonesia dan Thailand. Negara tetangga Indonesia ini tercatat berhasil membukukan penjualan mobil sebanyak 501.552 kali. Tahun ini, Malaysia sukses Memajukan Nomor penjualan hingga 11,6%, serta sukses menguasai 22,91% pasar mobil di Asia Tenggara.
Pada peringkat keempat, terdapat Filipina yang Mempunyai Nomor penjualan mobil sebesar 276.215 penjualan, disusuk Vietnam dengan Nomor penjualan mobil sebesar 184.554 kali.
Singapura dan Myanmar berada di posisi keenam dan ketujuh Asia Tenggara, dengan Nomor penjualan mobil masing-masing sebesar 24.019 serta 2.086 penjualan.
Secara Lumrah, Asia Tenggara Mempunyai penjualan mobil sebesar 2.849.888, dengan kenaikan tahunan di Nomor 3,4% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini cukup impresif sebagai pasar alternatif mobil dunia. Terlebih, industri mobil listrik Kembali digadang-gadang akan banyak diinvestasikan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hilirisasi Kunci Melesatnya Industri Mobil Tanah Air
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan bahwa dengan adanya program hilirisasi bahan mentah, maka hal ini akan menambah nilai tawar Indonesia Kepada dijadikan tempat industri mobil, terutama mobil listrik.
Menurutnya, Indonesia Mempunyai bahan mentah berupa hasil tambang tembaga yang dangat melimpah. Apabila hilirisasi bahan mentah dilakukan, maka tembaga tersebut akan Dapat menjadi bahan baku baterai mobil listrik. Beliau juga menekankan bahwa apabila hal ini Lalu digalakkan, Indonesia Niscaya kebanjiran investasi pabrik kendaraan listrik.
“Karena Segala materialnya Eksis di Indonesia, sekarang ini merek-merek mobil terkenal, pabrik-pabrik mobil terkenal, perusahaan-perusahaan mobil listrik semuanya berbondong-bondong melirik Indonesia dan berinvestasi di Indonesia,” kata Joko Widodo dalam groundbreaking pabrik PT Hailiang Group Gresik, Jawa Tengah yang dimuat oleh Kumparan.
Investasi Baru Pabrik Mobil di Indonesia
Dalam Berita yang lain, sebuah perusahaan mobil asal Vietnam, Vinfast dikabarkan akan membuka pabrik mobil di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi Vinfast. Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara tujuan Vinfast, dengan total investasi keseluruhan di Nomor Rp18 triliun.
“Membangun pabrik CKD di Indonesia, negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara, dan India, pasar mobil terbesar ketiga di dunia, menurut Nikkei Asia,” tulis Vinfast dalam pemberitaan di CNBC Indonesia.
Chief Financial Officer Vinfast David Mansfield menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu calon Kawan yang dianggapnya cukup strategis, dan Membangun Vinfast tertarik Kepada membangun pabrik mobil di tanah air.
“VinFast beralih pada jalur yang lebih Bagus menuju profitabilitas dan berada dalam posisi yang Bagus Kepada berekspansi di pasar strategis seperti Indonesia dan India,” kata David dalam CNBC Indonesia.
