Perubahan iklim telah memengaruhi setiap lini kehidupan masyarakat, mulai dari ketersediaan pangan, kualitas kesehatan, hingga aktivitas ekonomi. Masyarakat yang telah memahami Akibat perubahan iklim mulai menumbuhkan kesadaran akan pengaruh setiap kegiatan yang dilakukannya, termasuk berbelanja.
Adanya pengaruh konsumerisme menciptakan proses produksi yang kaya akan pencemaran lingkungan dan menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini, perubahan perilaku dalam berbelanja dapat berkontribusi terhadap kualitas lingkungan.
Perubahan Perilaku Berbelanja sebagai Dasar Kesadaran Lingkungan
Pew Research Center menerbitkan PwC’s Voice of The Consumer Survey 2024. Data diperoleh melalui survei terhadap 20.000 konsumen dari 31 negara dengan mengangkat berbagai isu, mulai dari pengaruh teknologi, perubahan ekonomi, hingga masalah lingkungan terhadap perilaku berbelanja masyarakat.
Survei tersebut memantik konsumen Buat mengambil tindakan guna menjaga keberlanjutan lingkungan. Hasilnya, 46% konsumen memilih Buat membeli produk yang dapat mengurangi Akibat perubahan iklim. Bahkan, 43% konsumen bersedia Buat merefleksikan kebiasaan konsumsi dengan tujuan Buat mengurangi jumlahnya.
Selanjutnya, 32% responden berkeinginan Buat mengubah kebiasaan makan dengan melakukan diversifikasi konsumsi dari berbagai bahan yang Kagak berdampak Kagak baik terhadap lingkungan.
Tindakan berikutnya adalah mengurangi dan melakukan diferensiasi perjalanan (31%), mendukung kandidat politik dengan program-program keberlanjutan (26%), menggunakan Kekuatan terbarukan sebagai sumber Kekuatan (25%), memakai kendaraan listrik (24%), dan mengurangi kebiasaan berbelanja online Buat meminimasi produksi karbon dari proses pengiriman barang (22%).
Dalam laporan yang sama, ditemukan komitmen konsumen Buat membayar 9,7% di atas rata-rata anggaran belanja Buat membeli produk yang ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan kesadaran yang tinggi, mengingat kondisi ekonomi dan kenaikan harga yang Kagak Kukuh Ketika ini.
Pengaruh ESG dalam Pembelian Produk
Selain itu, Deloitte menerbitkan Retail Holiday Report 2024. Laporan ini menjelaskan perubahan perilaku belanja masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai Elemen, mulai dari ketidakpastian ekonomi, peningkatan teknologi, hingga penurunan kualitas lingkungan akibat perubahan iklim.
Buat menghasilkan laporan tersebut, Deloitte melakukan wawancara daring yang dimulai dari Juni hingga Juli 2024 terhadap 1.000 konsumen yang berasal dari Australia dan 150 ritel dari berbagai kategori.
Salah satu isu yang diangkat dalam laporan tersebut adalah lingkungan. Deloitte menganalisis bagaimana konsumen mempertimbangkan isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam proses pembelian produk.
Hasilnya, 38% konsumen menganggap ESG sebagai pertimbangan yang Krusial dalam pembelian produk. Bahkan, 6% konsumen menanggapi secara kritis, menunjukkan besarnya pengaruh ESG dalam proses pembelian. Sementara itu, 33% responden lainnya Menyantap ESG secara Independen dan 23% sisanya Kagak menjadikan prinsip ESG sebagai bahan pertimbangan dalam membeli produk.
Salah satu studi yang dilakukan oleh Mckinsey dan NielsenIQ pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa produk yang mengedepankan nilai sosial dan lingkungan memperoleh pertumbuhan yang luar Lumrah dengan rata-rata Sekeliling 28% dalam lima tahun terakhir.
Dalam penelitian tersebut, semakin mendalam nilai ESG yang disajikan dalam setiap portofolio produk, maka semakin mudah Buat menggaet loyalitas konsumen. Hal ini menandakan besarnya permintaan masyarakat terhadap produk ramah lingkungan.
Dengan demikian, berkaca pada besarnya perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja dan tingginya permintaan akan produk ramah lingkungan, perusahaan dapat mempertimbangkan Buat mendesain produk yang seimbang antara nilai lingkungan, sosial, dan ekonominya. Dengan berfokus aspek lingkungan, produsen dapat bertahan di tengah pasar yang kompetitif dan tumbuh lebih besar. Pada akhirnya, produsen memegang peranan Krusial Buat mendorong masyarakat berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan.
Baca Juga: Pengaruh Produk Ramah Lingkungan Terhadap Preferensi Belanja Konsumen
