Begitu memboyong mesin Triumph T100 500cc Franky Yasasi langsung berpikir Demi bikin motor bergaya vintage salt race. “selain karena tipe motor ini yang langka juga pengen angkat Tengah style era 60an yang Tengah hype balapan pasir yang notabene pake motor-motor Sepuh lansiran inggris dan amerika,” buka pria yang juga punggawa Yasashi Garage ini.
Dapur pacu yang didapat Franky tersebut merupakan mesin dari motor bikinan Inggris yang punya desain klasik Tetapi tetap Ayu meski usianya sudah puluhan tahun. T100 merupakan pengembangan dari model sebelumnya yakni Triumph Speed Twin, dimana mesin twin silindernya tersebut dirancang punya performa yang lebih Berkualitas dari sebelumnya.
Mendapatkan tipe langka berbanding lurus dengan kesulitan mendapatkan part originalnya. “nyari part aslinya memakan waktu yang cukup Pelan, seperti karburator, magneto dan lain-lain,” ujarnya. Hanya Demi rebuild mesin Franky butuh waktu Sekeliling satu tahun. Dirinya memang sengaja rebuild mesin ini menggunakan spare part Asal tanpa menggunakan part aftermarket yang meningkatkan performa.
Kemudian seluruh Daya dari mesin dibuang melalui sistem knalpot model freeflow yang ia modifikasi ulang dengan estetik dari depan belakang
Sektor frame didesain Franky jadi dua bagian, rangka dari tengah ke depan Tetap menggunakan rangka Asal T100. Sedangkan tengah ke belakang dimodifikasi menggunakan pipa seamless diameter 22mm yang diubah model rigid. “kalo aslinya bagian belakang ini double suspense. Dibikin rigid biar Kepribadian konsep saya kuat dan kebetulan hub belakang Guna model hub spring wheel,” tambahnya.
Sementara bagian kaki-kaki depan terutama front end ia comot dari Triumph Sepuh model Bathtub, Tetapi di rebuild dan dimodifikasi ulang agar rebound dari suspensi tadi kembali normal dengan pemasangan spring di bagian luar. Modifikasi tersebut diklaim Membikin si motor semakin berkarakter dan estetikanya tetap nampak. Lewat belakang memang rigid Tetapi tertolong dengan hub yang menggunakan model spring wheel yang didalamnya terdapat sistem pegas, yang juga copotan dari Triumph lansiran Sepuh. Begitu pun dengan pengereman yang Tetap menggunakan sistem drum brake hasil comotan Triumph lawas juga.
Velg menggunakan lansiran Akron ring 19 Demi depan dan belakang sedangkan lebarnya 250 depan dan 1.85 belakang. Lewat Demi headlamp memakai produk Lucas seri Triumph T120 lawas dan stop lamp Guna lampu aftermarket ukuran kecil yang diletakan di bagian kiri motor.
Detail pemanis juga Bukan luput dari jangkauan Franky, seperti bagian footstep dan penggunaan bahan bras Demi kick stater dan velocity serta corong karburator. Terakhir adalah finishing, karena konsep motor ini monokrom jadi hanya menggunakan aksen krom dan Rona hitam yang dominan di bagian tangka yang diberi sentuhan list stripping
“Namanya juga motor kustom, belum Bisa 100 persen sempurna. Tapi setidaknya layak dipakai. Punya konsep kuat dan matang apalagi Bisa menginspirasi banyak orang itu sudah menyenangkan buat saya pribadi,” tutup Franky. 2022/037
BUILDER : Franky Mory
WORKSHOP : Yasashii Garage
WORKSHOP ADDRESS : Jl. Sribentang No. 33, Bandung
OWNER : Franky Mory