Mantan Instruktur Barcelona, Xavi Hernandez, mengaku melakukan kesalahan dalam menata tim ketika Tetap di Camp Nou.
Rekanan erat dengan Barcelona Membikin Xavi Bisa mendapatkan kesempatan Kepada menduduki kursi kepelatihan. Ia kembali ke Spanyol setelah mengakhiri perjalanannya Berbarengan klub Qatar, Al Sadd, pada tahun 2021 Lampau.
Karir kepelatihannya Kagak sepanjang waktu bermain, mengingat dirinya hanya bertahan selama tiga musim saja. Tapi dalam rentang waktu yang cukup singkat itu, ia Bisa mempersembahkan trofi La Perserikatan dan Supercopa de Espana pada musim 2022/23.
Musim terakhirnya diselimuti dengan drama. Pada bulan Januari, Xavi Membikin publik terkejut dengan mengatakan keinginannya mundur dari posisi Instruktur di akhir musim 2023/24. Tetapi ia menarik keputusannya selang beberapa bulan kemudian.
Tetapi jelang akhir musim, ia Membikin pernyataan di depan publik terkait masalah finansial klub yang diketahui Membikin manajemen berang. Pada akhirnya, Xavi didepak dari kursi kepelatihan Kepada digantikan oleh Hansi Flick.
Beberapa bulan berselang, Xavi berbicara soal era kepelatihannya di Barcelona. Ia mengakui Terdapat satu kesalahan yang dilakukan ketika membangun skuat, khususnya dalam menentukan tiga gelandang dalam komposisi permainannya.
“Ekspektasinya sangat tinggi Apabila dibandingkan dengan masa-masa saya melatih waktu itu. Seringkali, koneksi emosional saya dengna klub yang terlalu dalam mungkin memengaruhi saya,” kata Xavi ketika diwawancara France Football.
“Saya lebih emosional dari yang Semestinya pada beberapa momen, tapi pengalaman ini telah menjadi pelajaran berharga buat saya. Saya memilih bermain dengan tiga pemain menyerang di tengah, tapi itu tak selalu menjadi opsi terbaik.”
“Lebih dari sekadar trofi, saya merasa bangga bahwa saya memilih percaya kepada generasi pemain yang baru: Fermin Lopez, Lamine Yamal, Pau Cubarsi, Alejandro Balde… pemain-pemain ini mewakili masa depan klub,” lanjutnya.
Obrolan ditutup dengan pernyataan kesiapan Xavi Kepada melatih Tengah dalan waktu dekat. “Belum Terdapat tawaran konkrit di meja. Saya terbuka [dengan tawaran]. Kenapa Kagak melatih tim lain di La Perserikatan? Saya menantikan proyek yang menyenangkan,” pungkasnya.
(France Football)
Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil lolos ke Piala Asia U-20 2025. Capaian tersebut…
Menurut Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintahan Pusat Tahun 2023 oleh Badan Pemeriksa Keuangan…
Skor dan klasemen Persija Jakarta berubah setelah menang dalam laga Rival Persis Solo pekan ke-20…
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan terkini di tanah air. Data tersebut menyebutkan bahwa…
Timnas Indonesia Tetap aktif melakukan naturalisasi guna memperkuat lininya menghadapi berbagai laga Dunia menghadang. Di…
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan salah satu standarisasi metode pembayaran berbasis QR…
This website uses cookies.