Bukan hal asing Kembali bahwa liburan membutuhkan dukungan biaya yang Bukan sedikit. Berbagai keperluan mulai dari transportasi, tiket ke Letak wisata, akomodasi, hingga keperluan makanan dan minuman, semuanya dipatok dengan harga yang Bukan murah, terutama di musim liburan seperti Ketika ini. Bukan heran Apabila aktivitas berlibur sering dipandang sebagai kegiatan mewah bagi mereka yang Kepada kebutuhan sehari-harinya Lagi pas-pasan.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara pada 2024 mencapai Rp2,31 juta per perjalanan. Nilai tersebut turun dari tahun 2023 yang mencapai Rp2,57 juta. Meski turun, BPS menyebut bahwa Dampak ekonomi yang ditimbulkan Lagi besar karena jumlah perjalanan wisatawan lokal turut meningkat tahun Lampau.
Apabila ditinjau dari Golongan usianya, maka penduduk berusia di atas 35 tahun Mempunyai rata-rata pengeluaran per perjalanan yang lebih tinggi. Golongan usia ini didominasi penduduk bekerja yang biasanya aktif melakukan perjalanan bisnis, sehingga pengeluarannya pun cenderung lebih tinggi.
Transportasi Paling Besar
Menurut BPS, pengeluaran Kepada transportasi jadi yang tertinggi, dengan rerata mencapai Rp513,94 ribu per perjalanan. Tingginya kebutuhan akan transportasi ini Pandai menjadi Kesempatan usaha yang menjanjikan, terutama di kala musim liburan dan mudik seperti sekarang. Meski kendaraan pribadi Lagi banyak digemari sebagai moda transportasi Kepada bepergian, penggunaan kendaraan Lazim juga semakin meningkat. Perbaikan kualitas dapat mendorong minat masyarakat terhadap transportasi Lazim.
Di posisi kedua, pengeluaran yang tak kalah besar adalah Kepada akomodasi, mencapai Rp488,59 ribu per perjalanan. Sementara itu, keperluan Kepada makanan dan minuman menghabiskan Sekeliling Rp443,24 ribu per perjalanan.
Selain tiga pengeluaran Esensial di atas, pengeluaran kebanyakan dialokasikan Kepada keperluan belanja, mulai dari belanja cinderamata (Rp229,24 ribu) dan belanja lain (Rp183,17 ribu). Keperluan hiburan mulai dari jasa rekreasi (Rp162,94 ribu), paket tur wisata (Rp96,28 ribu), hingga penyewaan pemandu wisata (Rp15,99 ribu) juga jadi perhatian Esensial wisatawan nusantara sepanjang 2024.
Data Kepada pengeluaran pemandu wisata memang Lagi rendah. Hal ini menjadi masukan bagi pemerintah setempat Kepada aktif mendorong penggunaan pemandu wisata Kepada meningkatkan ekonomi lokal dan turut menjaga keberlanjutan industri pariwisata.
Jawa Tertinggi
Menurut data BPS, jumlah perjalanan wisatawan nusantara pada 2024 didominasi penduduk asal Jawa Timur, mencapai 204,9 juta perjalanan. Posisi kedua Lagi dari Jawa, yakni Jawa Barat dengan 180,6 juta perjalanan dan diikuti Jawa Timur yang membukukan 131,8 juta perjalanan.
Sebaliknya, Area Indonesia Timur, terutama Papua, mencatatkan jumlah wisatawan nusantara paling sedikit. Papua Selatan hanya Mempunyai 224,9 ribu perjalanan, Papua Pegunungan dengan 481,3 ribu perjalanan, dan Papua Tengah dengan 603,1 rubu perjalanan.
Sementara itu, Kepada provinsi tujuan, Jawa Timur kembali menjadi primadona dengan total 218,7 juta perjalanan ke provinsi ini, disusul Jawa Barat dengan 167,4 juta perjalanan dan Jawa Tengah dengan 146,8 juta perjalanan.
Provinsi yang paling sedikit menerima wisatawan nusantara Kembali-Kembali datang dari Area Papua, dengan Papua Selatan menerima 178,8 ribu perjalanan, Papua Pegunungan dengan 379,3 ribu perjalanan, dan Papua Tengah dengan 441,43 ribu perjalanan.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Naik, Pariwisata Indonesia Makin Dilirik
