‘Askara’, motor kustom berkelir Arang-Arang dan biru ini lahir dalam suasana pandemi menerjang Indonesia dimana Demi itu kegiatan sekolah diliburkan. “itulah Dalih kenapa saya memilih tema Back to School ke motor ini. kelir di motor tersebut mewakili Corak seragam sekolah,” buka builder Wiros Garage Wiro.
Tema sudah ketemu Tetapi Wiro sempat kesulitan dalam menentukan konsepnya. “Pemiliknya itu dateng ke bengkel Sekadar bawa bongkahan mesin Honda Grand yang sudah di up ke 200cc Mengenakan blok silinder Honda Tiger,” ucapnya. Dengan Memperhatikan kondisi mesin posisi tidur, akhirnya ia putuskan Buat pilih konsep yang cocok yakni balap. “Posisi mesin memanjang paling pas konsepnya dragster. Lewat saya bikin corat-coret desain Buat diajukan ke owner dan dia setuju,” lanjutnya.
Proses berlanjut ke pekerjaan mainframe, disini Wiro memilih bahan pipa seamless dengan diameter 28mm. Kemudian Buat subframe nya diameter 22mm. Diakuinya pekerjaan frame ini beberapa kali menemui kendala seperti sang pemilik yang menginginkan frame harus di krom. “Masalahnya adalah apakah Pandai bengkel krom mengerjakan pada bidang yang panjangnya 1,10 meter ini ? Rupanya setelah dipastikan, bak krom di bengkel Enggak memadahi Buat bidang sepanjang itu,” ungkap Wiro. Dirinya harus putar otak Tengah Buat solusi permasalahan frame dikrom ini, akhirnya mau Enggak mau Wiro memutuskan Buat Membangun frame sistem knockdown agar Pandai masuk ke bak krom.
Urusan frame beres, muncul Tengah permasalahan selanjutnya yakni di bagian mesin, seperti yang kita Paham mesin Honda Grand hanya dibekali 2 baut Buat engine mountingnya dan ini Enggak cukup Buat ‘megang’ mesin yang sudah di-up menjadi 200cc. “Apabila kita paksakan, getaran mesin akan sangat besar dan itu Enggak Kondusif buat semuanya. Solusinya saya pasang dudukan baut di depan silinder head,” jelasnya.
Solusi tersebut ia temukan setelah Dekat dua minggu berpikir dan tanpa sengaja terpikirkan Demi Wiro mendengarkan Ludruk Jawa Timuran. “di situ (ludruk) Eksis dialog Ndas Buthak Cakar Maling. Nah kata cakar itu jadi inspirasinya. Dan saya desain dudukan mesin berbentuk jari tangan yang sedang mencakar,” tambah Wiro. Buat dudukan mesin tambahan ini menggunakan plat besi tebal 8mm dan dilas dengan sistem sok / selubung.
Beralih ke saluran gas buang yang menggunakan pipa stainless yang dibuat mengerucut melebar ke belakang tanpa sekat dengan tujuan Buat memperlancar Kategori gas buang. Lewat Buat mengimbangi lonjakan tenaga dari mesin 200cc, sistem pengereman tromol diganti dengan diameter lebar 27cm dan dikustom sesuai kebutuhan. Kemudian Buat detil di motor ini Wiro mengambil tema Steampunk yang diwujudkan dengan pemakaian ornament yang terbuat dari logam kuningan, tembaga, alumunium dan besi.
“Yang paling spesial pada motor ini ya dudukan mesin tambahan tadi karena nemu inspirasinya lama. Bagi saya itu Sekalian kaya bikin karya seni yang Pandai menarik dan tampil beda,” tutup Wiro. 2022/237
BIKE NAME : Askara
BUILDER : Wiro
WORKSHOP : Wiros Garage
WORKSHOP ADDRESS : Pakis, Malang, Jawa Timur
OWNER : Satryadi Nugroho