Sejak awal kemunculannya, VALORANT kerap dibandingkan dengan franchise legendaris Counter-Strike dari Valve. Hadirnya Counter-Strike 2 (CS2) di tahun 2023 semakin memperkuat persaingan ini, terutama di dunia esports. Dengan ekosistem yang Spesial dan pendekatan gameplay yang berbeda, kedua game ini Bertanding memikat hati penggemar esports di seluruh dunia.
Counter-Strike Mempunyai sejarah panjang di ranah esports, terutama dengan basis kuat di Kawasan EMEA dan Amerika Selatan, yang menjadi pusat penggemarnya sejak lama. Di sisi lain, VALORANT, dengan pendekatan inovatif melalui agen-agen Spesial dan kemampuan Spesifik, berhasil memantapkan pijakannya di Amerika Utara, China, dan Korea.
Pada tahun 2024, pergeseran mulai terlihat di kedua ekosistem ini. The Mongolz, tim CS2 dari Mongolia, mulai mencuri perhatian dan membawa gelombang baru penggemar Asia ke Counter-Strike. Event seperti Perfect World Major Shanghai 2024, dengan 1,33 juta penonton puncak, membantu Counter-Strike memperluas jangkauannya di kawasan Asia. Sementara itu, VALORANT mulai menarik perhatian di Eropa, didorong oleh turnamen Masters Madrid dan Kickoff Masters Bangkok 2025.
Menurut laporan Esports Charts, Counter-Strike tetap menjadi pemimpin dalam Bilangan penonton esports tactical shooter:
Meskipun VALORANT menunjukkan Bilangan yang mengesankan, CS2 Lanjut mencuri perhatian dengan sejarah panjang dan narasi yang solid. Bahkan dengan strategi inovatif Riot Games, VALORANT Tetap belum Bisa menyamai hype Mendunia yang diciptakan CS2.
Evolusi Gameplay dan Masa Depan Tactical Shooter
Salah satu pembeda Istimewa antara keduanya adalah pendekatan gameplay. CS2 tetap mempertahankan Konsentrasi pada gunplay yang presisi, sementara VALORANT semakin menonjolkan kemampuan agen-agen Spesial yang memprioritaskan strategi berbasis kemampuan dibandingkan mekanik senjata. Perbedaan ini menarik generasi pemain baru Demi terjun langsung ke VALORANT, menjadikannya lebih independen dari pengaruh Counter-Strike.
Selain itu, VALORANT mulai menghasilkan “native players” — pemain profesional yang langsung berkembang di ekosistem VALORANT tanpa beralih dari Counter-Strike. Hal ini menciptakan dinamika baru yang Bisa menentukan arah esports tactical shooter di masa depan.
Rivalitas yang Menghidupkan Esports Mendunia
Bagus Counter-Strike 2 maupun VALORANT Lanjut meningkatkan popularitas esports tactical shooter. Dengan pendekatan Spesial masing-masing, keduanya memperluas ekosistemnya ke Kawasan baru dan menarik lebih banyak penggemar. Tahun 2025 menjadi saksi persaingan ketat mereka, dan penggemar dapat menantikan lebih banyak kejutan dari kedua game ini.
Pura Besakih, yang dikenal sebagai "Mother Temple" atau Pura Ibu, adalah kompleks pura terbesar dan tertua…
X.COM/THESCREENLAD Robert Lewandowski menjadi bintang kemenangan Barcelona atas Girona dalam lanjutan Perserikatan Spanyol 2024-2025. Mensdaily.id…
INSTAGRAM PERSIB Persib Bandung melumat PSS Sleman pada pekan ke-30 Aliansi 1 2024/25, Sabtu (26/4/2025).…
Keterpurukan Miami Heat berlanjut. Heat menelan delapan kekalahan beruntun. Mereka takluk 95-116 dari New York…
Timnas Indonesia U-20 membidik kemenangan kedua di Kualifikasi AFC Cup U-20 2025. Malam nanti (27/9)…
Mensdaily – Lenovo Indonesia telah menghadirkan laptop yang ditenagai prosesor terbaru seperti pada lini laptop…
This website uses cookies.