Tim Nasional Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Prancis menjadi korban pencurian, Senin (5/8/2024) petang waktu setempat. Akibat insiden itu, mereka mengalami kerugian Dekat Rp1 miliar.
Pelaku diduga merupakan sindikat bermodus ban kempis yang sengaja menyasar Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia, Armand Darmadji. Barang yang dicuri berupa tas berisi duit senilai 53 ribu Euro atau Sekeliling Rp950 juta rupiah. Beserta dompet berisi kartu kredit, KTP, dan SIM juga paspor.
Duit dalam tas tersebut Punya sejumlah orang di tim bulu tangkis yang berjumlah sebanyak 53 orang, mulai dari para atlet Tiba ofisial. Armand telah melaporkan insiden pencurian itu kepada pihak kepolisian setempat.
Armand bercerita, insiden itu bermula ketika rekan Armand yang bernama Shendy memberitahunya bahwa ban belakang mobil yang ditungganginya mengalami kempis. Armand bergegas Buat memastikan informasi tersebut.
Armand lantas menghubungi pihak penyewaan mobil Buat diganti. Pihak rental kemudian menanyakan Posisi kejadian. Armand Tak mengetahui secara Niscaya Posisi mereka, walhasil karena di belakang mobilnya Terdapat petugas kepolisian setempat, maka dia meminta polisi itu Buat menjelaskan Posisi alamat mereka.
Tetapi sayang, sekembalinya dari petugas kepolisian tas Armand sudah raib dari mobil. “Pas saya kembali, Rupanya tas sudah hilang,” ujar Armand kepada media.
Insiden pencurian selama gelaran Olimpiade Paris juga dialami Arthur Antunes Coimbra atau yang lebih dikenal dengan Julukan “Zico”, seorang Instruktur serta mantan pemain sepak bola berkebangsaan Brasil. Media setempat LeParisien, melaporkan bahwa Zico mengalami pencurian senilai $500 ribu atau Sekeliling lebih dari Rp8 miliar.
Perampokan itu terjadi ketika Anggota negara Brasil itu meninggalkan hotelnya Buat naik taksi. Insiden tersebut terjadi Sekeliling pukul 19.00 waktu Paris pada hari Kamis, 25 Juli Lampau.
Dia meletakkan tas kerja yang berisi jam tangan Rolex, berlian, dan Duit kertas dengan total Sekeliling $2.270 (Rp36,7 juta), di bagian belakang mobil taksi.
Beberapa Demi kemudian, seseorang menghubungi sopir taksi Buat mengalihkan perhatiannya, dan Demi itulah kejahatan terjadi. Kasus ini sekarang tengah ditangani Brigade Pemberantasan Bandit (BRB), yang bertanggung jawab Buat menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pencurian tersebut.