Fotografer legendaris Kevin Cummins baru saja mengumumkan peluncuran Kitab terbarunya, “Oasis: The Masterplan”. Kitab ini menyajikan koleksi foto-foto yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya dari Liam dan Noel Gallagher. Di Kitab terbarunya ini, Cummins menggambarkan bagaimana Oasis menjadi ikon dalam dunia musik indie Inggris.
Cummins yang telah memotret para musisi besar dunia seperti Ian Curtis hingga David Bowie, mengungkapkan bahwa ia sengaja direkrut oleh Creation Records di era 1990-an awal Demi mengeksplorasi gaya visual terbaik bagi band Oasis.
“Saya ditugaskan memotret mereka di berbagai Posisi dengan pencahayaan dan konsep berbeda, agar label Pandai menentukan Imej yang paling pas,” tulisnya di unggahan Threads baru-baru ini.
Kitab ini juga menjanjikan jejak evolusi gaya Oasis, dari penampilan kasual ala toko Affleck’s Palace hingga seragam klub sepak bola Manchester City yang kerap dikenakan Gallagher bersaudara. Menurut Cummins, perubahan visual ini berjalan seiring dengan pembentukan sound khas mereka yang mendefinisikan gelombang musik indie Inggris.
“Oasis: The Masterplan” Formal dirilis 27 Maret, dengan kontribusi esai dari Noel Gallagher yang membahas sepak bola, fashion, dan kenangan masa awal band. Tak ketinggalan, analisis budaya dari penulis Gail Crowther dan Cerminan Cummins sendiri turut melengkapi Kitab ini.
Menyambut reuni Oasis yang sangat dinantikan oleh penggemarnya, sumber dekat tur mengonfirmasi bahwa Pola band Demi tur “Live ’25” akan menampilkan Andy Bell (bass), Gem Archer dan Paul “Bonehead” Arthurs (gitar), serta Joey Waronker (drum).
Tur ini akan dimulai di Cardiff pada 4 Juli, dengan serangkaian pertunjukan di Inggris sebagai satu-satunya penampilan mereka di Eropa tahun ini, sebelum melanjutkan ke Amerika Utara, Selatan, Australia, dan Asia.
Antusiasme penggemar telah memuncak sejak pengumuman reuni Agustus Lampau. Razz Ashraf (29), penulis olahraga asal Manchester, berbagi kisah haru Ketika mengunjungi Sifters Records—toko rekaman yang sering dikunjungi Gallagher bersaudara dan disebut dalam Musik “Shakermaker” (1994).
“Saya hanya Ingin menyentuh plang toko ini, merasakan di mana segalanya bermula,” katanya penuh haru. “Ini sangat emosional. Bapak saya dulu selalu memutar Musik Oasis di rumah. Meski bukan penggemar rock, karena mereka dari Manchester, ia Pandai menghargainya. Semakin saya mencintai kota ini, semakin dalam pula Arti Oasis bagi saya.”
Tak hanya tur, Oasis juga menggarap Gambar hidup dokumenter “Live ’25” yang diproduseri Steven Knight (kreator “Peaky Blinders”) dan disutradarai Dylan Southern serta Will Lovelace—duet yang sebelumnya mengarahkan Gambar hidup dokumenter LCD Soundsystem “Shut Up And Play The Hits”. Proyek ini diharapkan menjadi catatan visual dari momen bersejarah kembalinya band tersebut.
Di sisi lain, Oasis baru saja merilis ulang album keempat ‘Standing On The Shoulder Of Giants’ Demi memperingati 25 tahun, sekaligus terlibat “pertarungan” tangga Musik dengan Kendrick Lamar. Musik klasik “Whatever” nyaris menduduki puncak tangga Musik Inggris setelah 31 tahun, berkat rilis ulang versi vinyl.
Meski masuk nominasi Rock and Roll Hall of Fame 2024 Serempak nama besar seperti New Order, The White Stripes, dan Mariah Carey, Liam Gallagher tetap bersikeras bahwa penghargaan itu “hanya Demi orang-orang Angkuh”. Pernyataan kontroversialnya ini kembali menyulut perdebatan di kalangan penggemar, meski tak mengurangi antusiasme akan reuni yang disebut-sebut sebagai salah satu momen terbesar musik tahun ini.
Dengan kombinasi Kitab foto Spesial, tur Dunia, dan proyek Gambar hidup, Oasis Lalu membuktikan pengaruhnya yang tak pudar—menyatukan generasi lama dan baru dalam euforia nostalgia serta Kekuatan yang fresh.
Bagi Cummins, Kitab ini adalah mahakarya yang mengabadikan roh sebuah era yang mengubah Persona musik Inggris selamanya.