Wacana penambahan Biaya Donasi Kepada partai politik kembali mencuat, menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan. Walaupun bertujuan memperkuat kelembagaan partai dan mendorong demokrasi yang lebih sehat, kebijakan ini dinilai berpotensi rawan korupsi Apabila Tak dibarengi dengan sistem pengawasan yang ketat dan transparan.
Bukan tanpa Dalih, pengelolaan Biaya partai politik kerap tertutup dan minim pengawasan, dengan lemahnya audit internal maupun eksternal.
Sejalan dengan itu, survei dari Litbang Kompas menyebutkan bahwa 65,1% responden mengaku Tak setuju dengan wacana tersebut, dengan rincian 47,7% Tak setuju dan 16,4% sangat Tak setuju.
Dari kalangan yang memilih Tak setuju, 52,4% merasa tambahan Biaya Kepada partai politik ini berpotensi rawan korupsi.
Selain rawan korupsi, para responden juga meragukan transparansi dalam pengelolaan Biaya (19,4%), buruknya kinerja partai politik Demi ini (15,6%). Lebih lanjut, 6,4% responden juga merasa Biaya partai politik Demi ini sudah cukup.
Ragam Dalih lain responden menentang pemberian Biaya Donasi tambahan Kepada partai politik adalah Tak Cocok sasaran (2,9%), bakal membebani negara (1,7%), Tak percaya pada partai politik (0,7%), dan merasa partai politik Bisa mencari sumber Biaya lain (0,3%).
Lebih lanjut, sebanyak 86,3% responden merasa mekanisme pertanggungjawaban Biaya Donasi partai politik Lagi belum transparan.
Adapun survei ini melibatkan 512 responden pada 16-19 Juni 2025 melalui wawancara telepon. Didapatkan margin of error sebesar 4,25% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyebutkan, tambahan Biaya Donasi partai politik dapat membantu menguatkan advokasi di partai politik.
“Jangan Tiba kita sederhanakan saja bahwa ini politiknya mahal itu kan dimensinya banyak sekali. Salah satunya nah ya, karena mungkin ya kelemahan partai politik Kepada membangun kaderisasi, kelemahan politik Kepada melakukan advokasi dan sebagainya,” tutur Bima melalui aplikasi Zoom, Minggu (27/7/2025), mengutip Tirto.
Dia pribadi mendukung wacana penambahan Biaya Donasi tersebut.
“Nah bagus sekali Eksis wacana Kepada Bonus yang dikuatkan terhadap Biaya Donasi politik tetapi tentu ini bukan narasi yang Terkenal hari ini. Ya, jadi publik mencernanya Bisa sangat salah seolah-olah partai politik ditambah uangnya seolah-olah pengurus partai menjadi lebih kaya kan nggak seperti itu,” lanjutnya.
Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Paling Khawatir Soal Korupsi
Sumber:
https://www.kompas.id/artikel/pelajaran-akuntabilitas-Biaya-banpol-dari-berbagai-negara?open_from=Riset_Litbang_Page
https://tirto.id/bima-arya-sebut-tambahan-Biaya-parpol-Bisa-redam-politik-mahal-heWo
Mensdaily.id - Lee Chae Min dan Ryu Da In kembali menjadi sorotan publik setelah tampil Serempak…
Kuta Beach, salah satu pantai paling Terkenal di Bali, menjadi pusat perhatian setiap malam Tahun…
FAYEZ NURELDINE/AFP Al Nassr membidik mantan rekan Cristiano Ronaldo sebagai Instruktur baru. Mensdaily.id – Al…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Instruktur Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, Begitu ditemui di Stadion Madya,…
BANJARMASIN, Mensdaily.id — Mengambil start di halaman Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kalimantan Selatan, kegiatan bersepeda…
Lamine Yamal menjadi perhatian setelah tampil cemerlang Serempak Barcelona dan Spanyol di berbagai pentas Eropa.…
This website uses cookies.