Business

Susah Beli Rumah, Pemerintah Beri Dukungan Biaya buat Penduduk RI

Penduduk Indonesia semakin sulit Mempunyai hunian pribadi. Harga rumah yang Maju naik ditambah dengan Pendapatan pas-pasan Membikin Penduduk kesulitan menyisihkan Fulus Demi cicilan rumah.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kepemilikan rumah pada 2024 mencapai 84,95%, yang berarti terdapat 84,95% rumah tangga dengan tempat tinggal yang dimiliki sendiri. Proporsinya mencapai rekor terbaru, menjadi yang tertinggi dalam 1 Dasa warsa terakhir.

Tingkat kepemilikan rumah di Indonesia terus meningkat | GoodStats
Tingkat kepemilikan rumah di Indonesia Maju meningkat | Mensdaily

Meski begitu, kenyataannya, banyak Penduduk Indonesia, terutama anak muda, yang optimis akan Dapat membeli rumah di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang. 

Menurut survei Jakpat, 59% responden yang merupakan Gen Z mengungkapkan bahwa biaya menjadi halangan Primer dalam membeli rumah. Selain itu, 47% menyuarakan kekhawatirannya akan biaya properti yang Maju meningkat dan 44% merasa disulitkan membeli rumah karena adanya biaya-biaya tambahan, seperti pajak, asuransi, biaya notaris, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Ambisi RI Jadi Pusat Produksi Kapal Dunia

Menjawab kekhawatiran publik, pemerintah berencana mengeluarkan Anggaran hingga triliunan rupiah Demi meningkatkan kepemilikan rumah Penduduk Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah Anggaran Demi menyukseskan program-program di bidang perumahan.

“Istana Merdeka sore ini. Rapat terbatas dipimpin Presiden @prabowo Berbarengan Menteri Perumahan Ara Sirait, Mendagri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya, Menteri ATR BPN Nusron Wahid, Menteri Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala BPKP Ateh , Wamenkeu @suahasil Dirut BTN Nixon Napitupulu mengenai Sektor Perumahan Demi mencapai Sasaran 3 juta rumah,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya.

Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan Rp5,27 triliun Demi anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) dan pembiayaan perumahan dengan total Rp35 triliun, yang rinciannya dapat dilihat pada grafik berikut.

Baca Juga:  Naik 12% di 2025, Bagaimana Komparasi PPN RI dengan G20?
Rincian anggaran program perumahan di era Prabowo | GoodStats
Rincian anggaran program perumahan di era Prabowo | Mensdaily

Anggaran sebesar Rp28,2 triliun disiapkan Demi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bagi 220 ribu unit. Sementara itu, Subsidi Donasi Fulus Muka (SBUM) memperoleh anggaran sebesar Rp0,98 triliun Demi 240 ribu unit. Pemerintah juga mengalokasikan Rp4,52 triliun Demi Subsidi Selisih Tumbuh (SSB) bagi 743,9 ribu unit perumahan dan anggaran Tapera sebesar Rp1,8 triliun bagi 14,2 ribu unit.

Sementara itu, Prabowo juga telah menggaet investor asal Qatar Demi mendukung proyek pembangunan 1 juta rumah. Penandatanganan MoU telah dilakukan di Istana Merdeka pada Rabu (8/1/2025). Kerja sama ini sekaligus mendukung program 3 juta rumah yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo. 

Rencananya, Qatar takkan menjadi satu-satunya investor asing yang masuk. Menurut Menteri PKP Maruarar Sirait, dalam 2 bulan 20 hari terakhir, sudah Sekeliling 40 ribu rumah dibangun.

Baca Juga:  Deflasi Berkepanjangan Tanda Lemahnya Daya Beli Konsumen

Baca Juga: Akibat Kenaikan PPN 12% di 2025 terhadap Pengeluaran Rumah Tangga

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.