Mensdaily.id – Pergeseran konsumen otomotif di Indonesia ke teknologi elektrifikasi memang terasa cukup masif dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya, dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan pasar elektrifikasi di Indonesia Maju bertambah. Tetapi, harus kami akui bahwa pertumbuhan di sektor motor listrik belum semasif yang diharapkan. Padahal, sudah banyak opsi motor listrik plus Insentif Tertentu dari Pemerintah Buat menggenjot peralihannya.
Survey Buat Pahami Masalah
Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) Buat bekerja sama. Kerjasama ini bersifat strategis Buat mendorong pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Bentuk kerjasama ini sendiri berupa survei mengenai sepeda motor listrik di Indonesia. Buat apa survey ini dibuat? Jadi, tujuan Primer survey ini adalah Buat memahami perkiraan dan permasalahan terkait permintaan dan pasokan sepeda motor listrik (e-bike) di Indonesia. Salah satu agenda di dalam kerjasama ini juga berupa seminar yang digelar oleh JICA di akhir bulan Mei 2024 kemarin.
“Seminar ini bertujuan Buat membahas Intervensi-Intervensi Krusial dari survei yang merupakan satu kesatuan proyek yang dilaksanakan selama periode Mei 2023 hingga Juli 2024,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri dalam Negeri, Ignatius Warsito. Dalam jangka panjang, Pemerintah sendiri sudah menetapkan Sasaran sebesar 4,5 juta unit sepeda motor listrik per tahun, atau setara dengan 30% dari total penjualan sepeda motor roda dua pada tahun 2035 mendatang. Dan tentunya realisasi Sasaran tersebut harus dipersiapkan sedari Awal. Apalagi, respon publik atas sepeda motor listrik belum terlalu tinggi.
Mau Jadikan Indonesia Pusat Motor Listrik
Hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah ekosistem dari sepeda motor listrik sendiri. “Upaya ini diperkuat dengan rencana pembangunan 32.000 stasiun pengisian/penukaran baterai Lumrah hingga tahun 2030, serta pemberian Insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” tambah Warsito. Selain meningkatkan penjualan motor listrik, Kemenperin juga menargetkan Indonesia sebagai pusat penjualan dan produksi komponen Primer seperti baterai di kawasan Asia Tenggara. “Kolaborasi antara Kemenperin dan JICA diharapkan dapat menjadi langkah Krusial Buat mendorong pertumbuhan ekonomi, Penemuan, dan transformasi teknologi di Indonesia,” tutupnya.
Jadi, bagaimana menurut kalian, Sahabat?
Sumber : Kemenperin