Categories: Business

Survei: Sebanyak 46% Masyarakat RI Masuk Kategori Financial Fragility

Kerentanan keuangan atau financial fragility didefinisikan sebagai kondisi yang rentan terhadap finansial dan Bukan Mempunyai perencanaan keuangan. Kebanyakan masyarakat hanya berfokus pada pengeluaran sehari-hari tanpa Mempunyai aset maupun literasi keuangan yang signifikan, sehingga lebih rentan terhadap kemungkinan krisis finansial.

Sehubungan dengan ini, platform riset tSurvey.id melakukan studi terhadap sebanyak 1000 responden yang tersebar di Indonesia Buat mengetahui tingkat kesejahteraan finansial masyarakat. indeks Kesejahteraan Finansial (financial well-being index) ini berfungsi Buat mengukur tingkat kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Indeks Kesejahteraan Finansial disusun berdasarkan tiga indikator, yakni kerentanan finansial (financial fragility), keterbatasan finansial (financial constraint), dan kapabilitas finansial (financial capability). Adapun, kondisi keuangan masyarakat dapat dikatakan sehat apabila indeksnya tinggi.

Persentase responden yang masuk ke dalam kategori rentan finansial | Mensdaily

Hasil riset menunjukkan, Dekat separuh masyarakat Indonesia (46%) dikategorikan rentan finansial. tSurvey.id menjelaskan bahwa sebanyak 46% responden tersebut merasa Bukan Tentu Apabila dihadapkan dengan kondisi darurat yang mengharuskan mereka mengeluarkan sejumlah Biaya minimal Rp10 juta.

Sebanyak 62% responden terlihat Mempunyai kapabilitas finansial yang tinggi. Lebih lanjut, kapabilitas finansial adalah kemampuan masyarakat dalam mengembangkan sumber daya finansial yang dimilikinya. Komponen ini diukur dengan seberapa Tentu masyarakat mengembangkan keuangannya di masa depan.

Tak disangka-sangka, Rupanya masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah lebih Tentu mencapai Sasaran Buat mengembangkan keuangannya dibandingkan masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Merujuk hasil studi tSurvey.id, kondisi tersebut diperkirakan terjadi karena ketersediaan sumber daya finansial awal yang dimiliki oleh masing-masing kelas ekonomi. Biasanya, kelas menengah ke atas lebih sadar dengan potensi risiko yang terkait dengan pengelolaan sumber Biaya besar, sehingga mereka menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, EVP Marketing and Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP Amir Widjaya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia, khsusnya generasi muda punya banyak potensi Buat Mempunyai kondisi finansial yang sehat. Salah satu Metode yang Dapat dilakukan adalah dengan menabung dan berinvestasi.

“Kami percaya generasi muda Mempunyai potensi besar Buat menjadi trendsetter merdeka secara finansial dan mempunyai perencanaan yang kuat dengan menabung dan berinvestasi,” ujar Amir.

Admin

Recent Posts

5 Mobil Listrik yang Laku di Indonesia 2022, Terdapat Rakitan Lokal

Mobil listrik atau electric vehicle (EV) belakangan ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Mobil listrik…

28 menit ago

Serba-Serbi Penjualan Minuman Beralkohol: Beer Paling Digandrungi

Dari Era ke Era, minuman beralkohol Lanjut digandrungi masyarakat, terutama Kawasan barat. Meski dianggap tabu…

2 jam ago

Eksis 121 Ribu Tenaga Kerja Terlibat Mogok Kerja Sepanjang 2022, 973 Ribu Jam Kerja Hilang

Mogok kerja merupakan aktivitas yang diakui secara Absah oleh otoritas ketenagakerjaan. Undang-Undang RI No.13 Tahun…

3 jam ago

Mengintip Produksi dan Realisasi Ekspor Batu Bara Indonesia

Awal tahun 2022, Bursa ICE Newcastle mencatat harga batu bara Dekat mencapai level 200 dolar…

4 jam ago

Data Kemenaker: Banten Jadi Provinsi Paling Banyak terjadi PHK di 2022

Situasi ekonomi yang fluktuatif Membangun tak sedikit perusahaan dari ragam sektor melakukan metode pemutusan Rekanan…

5 jam ago

Bukan USD, Inilah Daftar Nilai Mata Fulus Tertinggi di Dunia 2022

Satuan nilai mata Fulus tentu selalu mengalami perubahan setiap waktu. Terdapat banyak Elemen yang dapat…

6 jam ago

This website uses cookies.