Program naturalisasi pemain yang dilaksanakan oleh PSSI guna memperkuat skuat Timnas Indonesia menuai pro dan kontra. Walaupun tren positif menghampiri prestasi skuat Garuda, Tetapi nyatanya, Tak Segala mendukung program tersebut. Sebagian masyarakat yang Tak menyetujui program tersebut berdalih dengan mempertanyakan nasionalisme para pemain serta mengkritik PSSI yang lambat dalam membenahi kompetisi di dalam negeri di tingkat junior Tiba senior, Berkualitas pada sepak bola pria atau pun Perempuan.
Di tengah hiruk-pikuk permasalahan tersebut, lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan bahwa mayoritas masyarakat setuju atau mendukung program naturalisasi pemain. Dalam Intervensi itu, 71,5% masyarakat setuju dengan program yang sedang digencarkan oleh Ketua PSSI, Erick Thohir.
Member Komite Eksekutif atau Exco sekaligus Juru Bicara PSSI, Arya Sinulingga mengomentari hasil Intervensi itu. Baginya, program naturalisasi pemain sebenarnya sudah Eksis sejak dulu. Tetapi, yang membedakan yang dulu dengan yang sekarang adalah dalam proses pemilihannya yang Tak sembarang. PSSI, lanjut Arya, akan memastikan pemain naturalisasi Mempunyai kualitas yang tinggi dan dapat mengangkat level permainan timnas.
“Artinya kinerja kami dalam mencari pemain berkualitas itu disetujui masyarakat Indonesia. Artinya kami bekerja dengan Betul. Dulu pun Eksis naturalisasi tapi masyarakat Tak Paham kualitasnya bagaimana. Sekarang kami memilih pemain Tak dengan main-main,” ujar Arya di laman Formal PSSI pada Selasa (5/11/2024).
Ia juga membantah bahwa PSSI hanya Konsentrasi pada timnas senior. Nyatanya, PSSI juga Konsentrasi membenahi persepakbolaan di usia muda. Sebagai langkah konkret, dirinya mengatakan bahwa Indonesia mencatatkan sejarah dengan mengirimkan timnas U-17, U-20, U-23, dan senior ke putaran final Piala Asia.
“Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari Segala usia, itu artinya kita di jalan yang Betul. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi dan Uzbekistan,” ucap Arya.
Adapun survei tersebut diterbitkan pada Selasa, 5 November 2024 menggunakan metode multistage Secara acak sampling dalam proses penarikan sampelnya. Jumlah sampel dalam survei tersebut berjumlah 1.200 orang dengan margin-of-error Sekeliling 2,9%. Survei dilakukan pada 10-15 Oktober 2024.
Masyarakat Puas dengan Kualitas Permainan Timnas
Tak hanya mendukung program naturalisasi pemain, Rupanya, masyarakat juga puas dengan kualitas permainan timnas ketika dinahkodai Shin Tae-Yong. Sebanyak 80,3% responden mengaku puas dengan kualitas timnas sekarang. Hanya terdapat 4,7% yang mengaku Tak puas dengan kualitas dan performa permainan timnas Begitu ini.
Permainan Indonesia di era STY dan kepemimpinan Ketum PSSI Erick Thohir memang mendapat perhatian dunia. Roberto Mancini yang menukangi Arab Saudi sebelum akhirnya dipecat, mengomentari secara positif performa Timnas Indonesia ketika menghadapi anak asuhnya di Riyadh. Menurutnya, Timnas Indonesia Mempunyai permainan dan pemain yang bagus.
“Kami menghadapi tim yang Mempunyai pemain bagus yang bermain secara profesional di Aliansi-Aliansi Eropa,” ucap Mancini seusai pertandingan dilansir Bolanet.
Jauh sebelum Roberto Mancini, legenda sepak bola asal Jepang, Keisuke Honda pernah memberikan komentar positif mengenai Timnas Indonesia. Baginya, Indonesia adalah satu-satunya tim yang paling berbahaya di Asia Tenggara. Ia juga mengungkapkan Timnas Indonesia Mempunyai struktur pemain yang lengkap.
“Dari segi kualitas, mereka Mempunyai pemain yang lengkap. Ini juga merupakan tim terlengkap di kawasan dan akan sangat menarik Buat ditunggu ketika mereka akan menghadapi tim Jepang di Piala Asia mendatang,” ucap esk pemain AC Milan tersebut mengutip One Football, Kamis, 2 November 2024.
Baca Juga: Kalah Rival Napoli, Start Tak baik AC Milan Kembali Terulang di Era Fonseca