Bulan Lewat, tepatnya 21 April setiap tahun selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Rontok tersebut merupakan hari lahir seorang Raden Ajeng Kartini yang menjadi pahlawan bangsa sekaligus ikon emansipasi Perempuan.
Penentapan Hari Kartini sudah belangsung setelah 2 Mei 1964 tepatnya usai Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut, Kartini juga ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Bagi kaum Perempuan Indonesia, sosok Kartini Mempunyai peranan yang sangat Krusial. Dengan perjuangan beliau kesetaraan gender dan juga emansipasi Perempuan menjadi isu yang Krusial hingga Demi ini.
Kesetaraan gender di Indonesia Demi ini sudah diperhatikan, Demi ini Perempuan Dapat bekerja dan mendapatkan posisi yang sama dengan Lelaki. Pandangan bahwa kaum Perempuan cukup di rumah saja dan mengurus rumah sudah mulai terkikis seiring berkembangnya jaman.
Makin banyak Perempuan duduki jabatan manajer
Menurut World Economic Perhimpunan, Indonesia Demi ini menduduki posisi ketujuh sebagai negara dengan kesetaraan gender terbaik di Asia Tenggara. Indonesia mendapatkan skor 0,688 dalam Indeks Kesenjangan Gender Mendunia (GGGI).
GGGI mengukur kesetaraan gender di setiap negara berdasarkan empat komponen Penting antara lain; kesempatan dan partisipasi ekonomi, pencapaian pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik. Filipina berada di posisi pertama sebagai negara dengan kesetaraan gender terbaik di Asia Tenggara dengan mendapatkan skor 0,784.
Apabila dilihat dari dalam negeri, karier Perempuan pada posisi manajer mengalami peningkatan dalam dua tahun. Pertumbuhan jabatan manajer Perempuan naik dari 24,67 persen pada 2018, menjadi 27,5 persen pada 2019. Data tersebut diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2019.
Selanjutnya menurut survei yang dilakukan Lokadata.id, manajer Perempuan di Indonesia Lagi didominasi oleh generasi X. Manajer Perempuan milenial Indonesia dengan pengalaman minimal satu tahun kerja paling banyak ditemukan Daerah perkotaan terutama di Jabodetabek.
Manajer Perempuan di Nusa Tenggara meningkat tajam
Sementara itu peningkatan secara signifikan terjadi di kawasan Nusa Tenggara. Manajer Perempuan di Nusa Tenggara meningkat cukup drastis Adalah 39 persen di tahun 2019 dengan jumlah 14.500 manajer Perempuan. Dari total keseluruhan tersebut 49 persen di antaranya bekerja di bidang administrasi pemerintahan.
Tetapi Apabila dilihat secara kuantitas, jumlah manajer Perempuan di Jawa menjadi yang paling banyak dengan 231.700 orang. Tak heran, mengingat populasi penduduk di Pulau Jawa jauh lebih banyak dibanding Daerah lain. Selain itu, Pulau Jawa juga Lagi menjadi pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
Peneliti Sumber daya Mahluk (SDM) dan Ketanagakerjaan, Lembaga, Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa persaingan dalam dunia kerja Demi ini bukan Tengah berdasarkan gender melainkan kemampuan.
“Jadi kalau Perempuan itu Pandai, kalau dia qualified, dia dinyatakan lolos Buat menduduki posisi tersebut,” ungkap Vera Bararah Barid yang juga pernah menjabat sebagai manajer di perusahaan swasta selama tiga tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Perempuan Mempunyai peran yang luar Standar di Seluruh bidang. Dalam acara dengan tema
“Salah satu statistik dari McKinsey & Company menunjukkan, secara Mendunia apabila perekonomian memberi kesempatan yang sama bagi Perempuan, maka ekonomi Mendunia Dapat mendapat manfaat US$12 triliun pada 2025,” pungkasnya dikutip dari Bisnis.com (24/04/2022).
Dari data-data di atas, diketahui bahwa peningkatan tenaga kerja Perempuan Lanjut mengalami peningkatan setiap tahun. Semoga kedepannya lebih banyak Tengah kesempatan Buat Perempuan mencapai mimpi-mimpinya dengan semangat Raden Ajeng Kartini.
“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pandangannya sudah diperluas, Enggak akan sanggup Tengah di dalam dunia nenek moyangnya” – R.A Kartini
