Pada 24 Februari 2023, Akurat lima bulan setelah merampungkan pertunjukan teater musikalnya, tim produksi Temu Lawak PPIA Victoria 2022: Mulang Ka Asal akhirnya memutuskan Buat merilis 12 Musik musikalnya ke ranah publik lewat berbagai platform streaming. 12 Musik ini dikemas menjadi sebuah album yang harapannya dapatmengabadikan kisah pembuatan teater musikal tersebut dan segala cerita di baliknya.
Seperti inilah kisah itu bermula…
Matilah ia sekali, bangkitlah ia dengan semangat berkali-kali.
Pandemi seolah berakhir ketika para Persekutuan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) berhasil menginjak dunia rantaunya kembali di awal tahun 2022. Bersamaan dengan rutinitas yang kembali pulih, PPIA Victoria pun ikut mengembalikan semangatnya dengan membangkitkan sebuah acara dan karya seni yang kita rindukan: pertunjukan teater musikal. Bertajuk “Teater Muda Langkah Awal Kemerdekaan” – atau akrab disebut “Temu Lawak”, acara tahunan ini diproduksi dalam rangka menghidupkan semangat nasionalis yang Sepatutnya berkembang di kancah Dunia dan Bisa disalurkan lewat karya, Potensi, dan pertunjukan seni. Atas dasar inilah, Temu Lawak kembali dilahirkan di tahun 2022 dengan semangat lebih besar Buat mengusung Indonesia, “rumah” asal kita.
Sejauh-jauhnya pergi, pulang tetap jadi tuju akhir.
Seperti setiap tahunnya, Temu Lawak 2022 kembali hadir dengan cerita baru dan Asli yang dikembangkan dari keresahan kebanyakan pelajar di sana. Tahun ini, cerita yang dilahirkan muncul dari dua pertanyaan besar yang sering terlontar usai lama belajar di negeri asing: “Apa tujuan berikutnya setelah lulus?” dan “Apakah pulang (ke Indonesia) Lagi menjadi tujuan akhir?”.
“Percakapan tentang “tujuan”, terutama setelah lulus, itu biasanya jadi obrolan yang kita hindari. Tapi proses menulis skrip ini bikin Diriku sadar bahwa suka gak suka, kita perlu mencari tujuan hidup paling mendasar kita itu apa. Karena itu yang akan jadi landasan kita menjalani hidup, dan itu yang akan jadi tempat kita akhirnya mendefinisikan “pulang” – kalau bahasanya, “I’m home”,” tutur Jessica.
Dari keresahan tersebut, teater musikal dengan judul Mulang Ka Asal ini menceritakan sesosok penata rias tradisional berusia 60an, Astri, yang di tengah kesibukan karirnya memendam tujuan hidup besar Buat kembali mengembangkan kampungnya di Kampung Adat Cirendeu. Tetapi, ketika kesempatan meraih tujuan itu tiba, Astri malah dihadapkan pada dilema Buat melepas kesuksesan, persahabatan, dan Gambaran Berkualitas yang sudah susah-payah ia bangun selama ini di kota. Cerita ini merefleksikan seorang yang Meski sudah Mempunyai tujuan, Lagi dihadapkan pada dilema Buat mengejar tujuan tersebut – bagaimana ia akhirnya harus memutuskan dengan mulang ka asal (kembali ke akar / jati diri): kembali pada Arti hidup yang Mau dicapai.
Berkaca pada rasa, bertutur lewat nada.
Buat menjadikannya sebuah pertunjukan musikal, cerita Mulang Ka Asal tersebut akhirnya dipadu dengan pembuatan Musik-Musik Asli yang nantinya menjadi Langkah tutur pemeran Buat menyampaikan jiwa ceritanya di Pentas. Melalui proses pengembangan kreatif yang cukup panjang, akhirnya ditentukanlah beberapa titik-titik penempatan Musik yang kemudian diolah dan digarap oleh Maseta Pratama, Music Director & Composer tahun ini. Dalam prosesnya, Maseta dan tim musik Temu Lawak 2022 menjadikan draft lirik yang disodorkan oleh tim penulis naskah sebagai acuan konteks, konsep, dan mood setiap lagunya.
Sebagai pencipta Musik, Maseta dan tim juga memilih Buat mengeksplor berbagai Aliran di setiap musical number, mulai dari dangdut, rock, disco, RnB, keroncong, ballad, hingga pop. Tujuannya adalah Buat menunjukkan keberagaman musik yang Eksis di tanah air sebagai salah satu Figur idealisme Temu Lawak sendiri: mengangkat budaya dan jiwa nasionalis.
Setelah melalui proses panjang, terciptalah 12 Musik yang kemudian dimainkan, dinyanyikan, dan dipadukan dengan koreografi di atas Pentas. Usai pertunjukkan berakhir, Musik-Musik ini jugalah yang tetap terngiang dan dirayakan Buat mengingat kisah yang sudah mereka lalui.
Satu cerita, satu karya, dan dua belas nada yang menolak lekang oleh waktu.
Hari itu, setelah proses panjang selama tujuh bulan, teater musikal Temu Lawak 2022:
Mulang Ka Asal selesai diiringi tepuk tangan penonton dalam waktu pertunjukan tiga jam.
Rasanya Kagak adil Kalau Segala waktu dan Daya yang sudah dikerahkan lenyap dan
terlupakan begitu saja oleh satu kali pertunjukan. Itulah yang menjadi motivasi dan Dalih bagi tim produksi Mulang Ka Asal Buat melanjutkan semangat karyanya dengan merilis ke-12 musical number ke platform streaming digital.
Ke-12 Musik tersebut telah mereka rekam, rancang, dan ramu kembali Buat membentuk sebuah album yang siap meluncur ke ranah publik. Mereka Mau memperingati jerih-payah dan kenangan karya tersebut lewat Musik yang dapat Maju diputar. Mereka juga Mau menyampaikan pada audiens yang lebih luas, cerita yang sempat dipertunjukkan dengan singkat, Tetapi berkesan.
Pada mulanya adalah (1) Si Penata Rias, yang seolah bercerita tentang kecantikan setiap pengantin, tapi bukan – ini (1.2) Bukan Cerita Pengantin, melainkan sesosok penata rias yang mempercantik Perempuan di hari bahagianya. Ini adalah cerita tentang keseharian (2) Di Salon Serempak Astri dan sahabat-sahabatnya yang mencintai pekerjaan tersebut. Sampaisuatu hari, (3) Waktu Memanggil pulang dan meninggalkan segalanya. Selanjutnya, Eksis gosip, protes, dan keraguan yang mengiringi – (4) Katanya… salon mau tutup; (5) Lepas Berapa? – mereka Kagak terima. Tamat menjelang (6) Hari Terakhir Salon, Astri dihadapkanpada dilema yang lebih besar – Eksis (7) Cintaku Tamat Sepuh yang membawa pada momen
- Sejenak Kita Lebih Dari Sahabat. Pada akhirnya, Astri tetap mengucap (9) Terima Kasih Buat segalanya dan pulang. Disambutlah ia, (10) Selamat Datang, Tetua Kampung. Dan diteguhkanlah ia di sana, segala pilihannya Buat (11) Raih Tujuan Hidup.
Hari ini, ke-12 Musik tersebut sudah Bisa didengar dalam album Temu Lawak 2022: Mulang Ka Asal (Original Musical Numbers) di seluruh layanan streaming digital. Seperti itulah kisahdi balik perilisannya; selamat mendengarkan cerita mereka lewat Musik-Musik tersebut.