Business

Selain Sawit, Jelantah Jadi Bahan Baku Biodiesel yang Lebih Rendah Emisi

Biodiesel merupakan sumber Kekuatan alternatif Demi pengganti Bahan Bakar Minyak jenis diesel atau solar. Begitu ini, bahan baku biodiesel di Indonesia Tetap didominasi oleh minyak sawit murni atau crude palm oil (CPO).

Bahan baku biodiesel berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Selain sawit, tanaman lain yang berpotensi menjadi bahan baku biodiesel Adalah tanaman jarak, kemiri sunan dan kemiri cina, nyamplung, dan lain-lain. Adapula minyak jelantah atau minyak goreng bekas Guna yang mempunyai potensi dalam memenuhi konsumsi biodiesel nasional hingga 32 persen.

“Jelantah Pandai memenuhi kebutuhan biodiesel nasional sebesar 32 persen. (Selain itu) Mempunyai Kesempatan Demi dipasarkan di dalam atau luar negeri dan Irit biaya produksi 35 persen dibandingkan dengan biodiesel dari CPO,” kata Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Effendi Manurung seperti yang dikutip dari laman Dirjen Kekuatan Baru Terbarukan dan Konservasi Kekuatan (EBTKE).

Baca Juga:  Wacana Kampus Dapat Urus Tambang, Kesempatan atau Ancaman?

Menurut laporan dari Traction Energy Asia 2022, jelantah (Used Cooking Oil/UCO) menghasilkan emisi yang lebih rendah daripada minyak sawit. Semakin besar pencampurannya Demi biodiesel, makin kecil pula emisi yang dihasilkan.

Tercatat bahwa pencampuran 30 persen UCO dengan 70 persen CPO menghasilkan 64 juta tCO2e (ton setara CO2), hingga serratus persen bahan dasar UCO Demi biodiesel hanya menghasilkan 49 juta tCO2e emisi.

Argumen Esensial biodiesel berbahan UCO ini lebih rendah emisi adalah UCO hanya menghasilkan emisi di tahap transportasi pengangkutan dan proses transesterifikasi. Sedangkan, CPO menghasilkan emisi yang lebih besar dalam proses perkebunan sebesar 80 Tiba 94 persen.

Grafik produksi dan distribusi biodiesel di Indonesia per Januari – April 2022 | Mensdaily

Berdasarkan riset dari Renewables Dunia Status Report 2022, produksi biodiesel di Asia naik dari 29 persen menjadi 38 persen selama sepuluh tahun terakhir. Produksi biodiesel di Indonesia telah meningkat sebanyak sebelas kali sejak 2011 dan telah menjadi produsen biodiesel terbesar di dunia dengan total 18 persen dari pasokan Dunia.

Baca Juga:  Jawara E-Commerce di Awal Tahun 2023

Melansir Databoks, pemerintah menargetkan produksi biodiesel hingga 10,15 juta kiloliter di tahun 2022. Per April 2022, produksi biodiesel telah mencapai 36,3 persen dari Sasaran atau sebanyak 3,68 juta kiloliter. Sementara, distribusi diesel sudah mencapai 3,3 juta kiloliter dan tercatat sebesar 867,8 ribu kiloliter per April 2022.

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.