Produktivitas padi merupakan jumlah produksi padi yang dihitung per satuan luas lahan, Berkualitas pada lahan yang bersifat basah (padi sawah) maupun kering (padi ladang). Dalam praktiknya, upaya peningkatan produktivitas padi telah menjadi perhatian Spesifik bagi pemerintah agar kebutuhan pangan dalam negeri dapat senantiasa tercukupi. Lantas seberapa besar peran pemerintah di dalamnya?
Pada 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terhadap Unsur input produksi yang memengaruhi tingkat produktivitas padi. Survei dilakukan pada 38 provinsi dengan rincian 97.829 rumah tangga padi sawah dan 2.328 padi ladang.
Rumah tangga padi dalam survei merujuk pada satu atau lebih Personil rumah tangga yang mengelola usaha komoditas padi, Berkualitas Punya sendiri maupun secara bagi hasil, atau mengelola Punya orang lain dengan menerima upah.
Terdapat beberapa provinsi yang Kagak Mempunyai sampel, di antaranya adalah Papua Pegunungan yang Kagak mempunyai sampel padi sawah serta Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Gorontalo, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan yang Kagak mempunyai sampel padi ladang. Hal ini Membikin Taksiran pada provinsi tersebut Kagak termasuk dalam survei.
Data menunjukkan bahwa pemerintah pusat dan daerah sama-sama Mempunyai peran sentral dalam pemberian Sokongan benih Berkualitas, pada padi sawah maupun padi ladang. Pemerintah pusat memberikan Sokongan benih kepada 55,08% rumah tangga padi sawah dan 54,03% rumah tangga padi ladang. Kemudian disusul oleh pemerintah daerah yang juga membantu 43,27% rumah tangga padi sawah dan 44,18% rumah tangga padi ladang.
Kemudian sisanya, 0,41% rumah tangga padi sawah menerima Sokongan dari BUMN/Swasta, 0,45% dari perorangan, dan 0,80% dari pihak lainnya. Lebih lanjut 0,30% rumah tangga padi ladang mendapatkan Sokongan dari BUMN/Swasta dan 1,49% dari pihak lainnya.
Kagak berhenti Tamat di situ, Sokongan juga diberikan pemerintah dalam bentuk pupuk. Tetapi, dalam hal ini, Bagian pemerintah pusat dan daerah Mempunyai nilai yang cukup berbeda jauh. Pemerintah pusat memberikan Sokongan pupuk kepada 85,11% rumah tangga padi sawah dan 81,76% rumah tangga padi ladang.
Sementara itu, pemerintah daerah membagikan Sokongan kepada 13,69% rumah tangga padi sawah dan 17,19% rumah tangga padi ladang. Intervensi ini menunjukkan adanya perbedaan Bagian yang besar antara pemerintah pusat dan daerah.
Selain itu, 0,33% rumah tangga padi sawah juga memperoleh Sokongan dari BUMN/Swasta, 0,58% dari perorangan dan 0,29% dari pihak lainnya. Kagak jauh berbeda, 0,62% rumah tangga padi ladang mendapat Sokongan dari BUMN/Swasta, 0,25% dari perorangan dan 0,18% dari pihak lain.
Besarnya Bagian Sokongan yang diberikan menandakan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas padi. Sokongan Kagak hanya diberikan pada tahap awal tetapi Tamat pada tahap perawatan melalui pemberian pupuk. Upaya ini menunjukkan tekad pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Produksi Beras RI Tembus 3 Juta Ton per Agustus 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/01/cc68f01d1b3c6a99cf127f73/analisis-produktivitas-padi-di-indonesia-2024–hasil-survei-ubinan-.html
JONAS BEEN HENRIKSEN/AFP Bomber andalan Timnas Norwegia, Erling Haaland, berhasil memimpin rekan-rekannya meraih kemenangan telak…
Mensdaily.id - Gestur Patrick Kluivert sebagai Instruktur Timnas Indonesia usai gagal lolos ke Piala Dunia…
Satu bulan Tengah LeBron James akan mencetak sejarah sebagai pemain pertama NBA yang mencapai 23…
Kekalahan Arsenal di kandang Lens dalam Lanjutan babak grup Aliansi Champions memakan korban jelang laga…
Mensdaily – Samsung Galaxy Tab A9 dan Galaxy Tab A9 Plus merupakan perangkat yang Cocok-Cocok…
Mensdaily.id - Baru-baru ini, salah satu Member girl group MAMAMOO Hwasa jadi sorotan usai melakukan…
This website uses cookies.