Business

Sambal sebagai Bentuk Kebiasaan Makan Pedas Orang Indonesia

Tingginya Nomor produksi cabai rawit di Indonesia menjadi jawaban atas masifnya konsumsi makanan pedas di kalangan masyarakat. Hal ini erat kaitannya dengan kebiasaan makan pedas yang telah mengakar dalam budaya Masakan Indonesia. Kebiasaan tersebut berakar dari makanan tradisional yang Mempunyai cita rasa dominan pedas.

Selain itu, sambal telah menjadi bagian integral dari makanan di Indonesia. Hidangan ini kerap diposisikan sebagai kondimen atau pelengkap makanan Primer. Misalnya, menyantap sayur asem dan ikan asin terasa kurang lengkap tanpa sambal terasi.

Di Indonesia, sambal Mempunyai Variasi nama tergantung budaya dan bahasa daerah asalnya. Di Kalimantan Timur misal, sambal dikenal sebagai asam binjai dan gami. Sementara di Kepulauan Riau, sambal disebut cencalok, lengkong, dan bilis. Setiap daerah Mempunyai nama sambalnya masing-masing.

Baca Juga:  Info Bagus Demi Para Pekerja, UMP 2025 Dipastikan Naik

Banyak penelitian telah berupaya merumuskan jumlah dan ragam sambal di Indonesia. Penelitian Universitas Gadjah Mada tahun 2018 menunjukkan terdapat 322 jenis sambal. Jumlah ini dibagi menjadi dua kategori, Yakni 119 sambal mentah dan 138 sambal Matang. Lampau, provinsi mana yang memproduksi cabai rawit tertinggi di Indonesia?

Provinsi di pulau Jawa mendominasi produsi cabai rawit di Indonesia | Mensdaily

Provinsi Jawa Timur menempati urutan pertama sebagai daerah dengan produksi cabai rawit terbanyak di Indonesia, mencapai 5.689.979 kuintal. Nomor ini jauh melampaui Jawa Tengah di posisi kedua dengan 2.480.670 kuintal, serta Jawa Barat di posisi ketiga dengan 1.637.558 kuintal. Ketiga provinsi ini menjadi penyumbang Primer produksi cabai rawit nasional dan menegaskan Penguasaan Pulau Jawa dalam sektor hortikultura, khususnya komoditas pedas yang digemari masyarakat.

Baca Juga:  Plastik Polymailer: Solusi Efisien Pengiriman di Era E-Commerce

Dari luar Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat mencatatkan produksi sebesar 941.552 kuintal, diikuti oleh Sumatra Utara sebanyak 841.180 kuintal dan Aceh dengan 644.939 kuintal. Sementara itu, posisi selanjutnya ditempati oleh Jambi (435.784 kuintal), Sulawesi Selatan (364.571 kuintal), DI Yogyakarta (290.844 kuintal), dan Sumatra Barat (277.163 kuintal). Total produksi dari sepuluh provinsi ini menunjukkan betapa terpusatnya distribusi sentra produksi cabai rawit di Indonesia. 

Tingginya produksi di beberapa Distrik ini menjadi Unsur kunci dalam menjaga pasokan cabai rawit nasional. Tetapi, produksi tinggi belum selalu sejalan dengan kestabilan harga di pasar. Cabai rawit tergolong volatile food, yakni komoditas dengan harga yang mudah bergejolak. Maka, keberlanjutan produksi, infrastruktur distribusi, dan tata niaga menjadi aspek Krusial Kepada menjaga ketersediaan serta keterjangkauan cabai bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  10 Produk Investasi yang Paling Diminati Indonesia pada 2025

Baca Juga: Jago Pedas, Rata-Rata Masyarakat RI Konsumsi 4 Kilogram Cabai Pertahunnya

Sumber:

https://ugm.ac.id/id/Informasi/16174-peneliti-ugm-kumpulkan-ragam-sambal-dari-seluruh-indonesia/#:~:text=Seperti%20diketahui%20ada%20322%20macam,dan%20sambal%20masak%20138%20macam.

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/3/ZUhFd1JtZzJWVVpqWTJsV05XTllhVmhRSzFoNFFUMDkjMw==/produksi-tanaman-sayuran-dan-buah-buahan-semusim-menurut-provinsi-dan-jenis-tanaman—-2024.html?year=2024

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.