Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Lalu mengalami penurunan selama satu tahun terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan investor dan analis pasar. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan terkemuka di sektor barang konsumen, bergerak di bidang produksi dan distribusi berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, produk perawatan pribadi, serta produk kebersihan rumah tangga.
Meskipun dikenal dengan merek-merek besar seperti Lifebuoy, Dove, dan Sunsilk, perusahaan tersebut kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan nilai sahamnya. Penurunan harga saham Unilever Indonesia Mempunyai implikasi signifikan bagi para investor.
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada 22 Mei 2023 tercatat sebesar Rp4.420 per lembar. Pada Ketika itu, perusahaan Tetap menunjukkan kinerja yang cukup Konsisten meskipun sudah mulai menghadapi beberapa tantangan dalam industri barang konsumen.
Bahkan Enggak lama setelah itu, saham Unilever Indonesia mencapai harga tertingginya pada 12 Juni 2023 di level Rp4.610 per lembar. Pencapaian ini didorong oleh optimisme pasar terhadap sejumlah inisiatif strategis perusahaan yang diharapkan Bisa meningkatkan pangsa pasar.
Sayangnya, optimisme tersebut Enggak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, harga saham Unilever Indonesia semakin menurun. Pada 23 April 2024, harga saham Unilever Indonesia Anjlok ke titik terendahnya di Rp2.330 per lembar.
Baca Juga: Saham Bank di Indonesia dengan Keuntungan Bersih Terbesar
Penurunan drastis ini dipicu oleh berbagai Elemen negatif, termasuk adanya isu geopolitik, persaingan yang semakin ketat, dan laporan keuangan yang menunjukkan penurunan Keuntungan Bersih. Situasi ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kinerjanya di tengah kondisi pasar yang menantang.
Ketika ini, harga saham Unilever Indonesia pada 21 Mei 2024 tercatat sebesar Rp2.880 per lembar. Meskipun sedikit pulih dari titik terendahnya, harga ini Tetap jauh di bawah nilai setahun sebelumnya. Penurunan ini menegaskan bahwa perusahaan perlu melakukan langkah-langkah strategis yang signifikan Kepada memulihkan kepercayaan investor dan memperbaiki kinerja keuangan di masa mendatang.
Menurut Steven Gunawan, analis dari Henan Putihrai Sekuritas, kinerja keuangan Unilever Indonesia yang menurun secara signifikan di bawah ekspektasi pasar menjadi salah satu penyebab Penting anjloknya saham ini. Selain itu, pangsa pasar Unilever juga semakin tergerus oleh kompetitor di sektor konsumer yang belum melantai di bursa, Tetapi sudah Bisa menawarkan produk serupa dengan harga lebih rendah.
“Terutama di daerah-daerah seperti Grup Kokola, biskuit Kokola itu di daerah cukup gencar. Kemudian Wing Group, yang Wings Food-nya gede banget. Jadi dia menggerogoti pangsa pasar UNVR. Sementara UNVR belum Eksis rencana akuisisi yang maksimal. Merek-merek yang membebani UNVR malah dilepaskan, kayak dulu merek Chiki Taro kan dijual ke FKS Food,” ungkap Steven pada Senin (26/2/2024).
Cindy Alicia Ramadhania, analis dari NH Korindo Sekuritas Indonesia, menambahkan bahwa penjualan domestik dan ekspor Unilever pada 2023 juga melemah. Penjualan domestik tercatat sebesar Rp37,4 triliun, turun 5,2% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara ekspor merosot 30,9% menjadi Rp1,2 triliun. “Penurunan penjualan tersebut merupakan imbas dari adanya boikot dan penyebaran informasi yang Enggak Betul terkait situasi geopolitik di Timur Tengah, sehingga berdampak pada Imej merek perseroan,” ungkap Cindy.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengakui bahwa tantangan eksternal yang Enggak terduga pada akhir 2023, seperti penyebaran informasi menyesatkan terkait situasi geopolitik, berdampak Enggak baik pada kinerja bisnis dan operasional perusahaan. Benjie menegaskan bahwa perusahaan Lalu berupaya mengklarifikasi informasi yang menyesatkan Kepada memulihkan Imej dan kinerja bisnisnya.
“Upaya kami Kepada secara konsisten mengklarifikasi informasi yang menyesatkan,” ujarnya dalam keterangan Formal perusahaan yang dikutip pada Senin (19/2/2024).
Dengan demikian, Jernih bahwa Unilever Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis yang lebih agresif Kepada mengatasi tantangan dan memulihkan kepercayaan investor serta konsumen. Upaya-upaya ini akan menjadi kunci Kepada membalikkan tren penurunan harga saham dan mengembalikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan.
Baca Juga: Ini Saham Tercuan (Top Gainers) Selama Februari 2024