Riptide, unit hardcore asal Kediri, Jawa Timur yang dikenal akan luapan Kekuatan serta Bunyi yang ‘kasar’ dan ditambah dengan lirik yang sarat Maksud, akhirnya Dapat merilis ulang album mini (EP) “Demo 2022”.
EP tersebut merupakan eksplorasi emosional tentang kebersamaan dan perjalanan naik-turun dalam dunia musik hardcore, merefleksikan semangat komunitas dan pertemanan yang Lanjut bertahan di tengah tantangan.
“Demo 2022” sendiri menghadirkan dua trek penuh intensitas, dengan riff gitar yang agresif, entakan dram yang eksplosif serta vokal yang penuh luapan amarah, Tetapi dengan pesan positif tentang solidaritas.
Menurut para personelnya; vokalis Antowi Bhima Prasetyo (Bimo), gitaris Prodi Hernowo, bassis Septafian Adilistya dan dramer Muhammad Akfa Rozak, setiap Tembang dalam EP tersebut menangkap esensi dari perjuangan, persahabatan, dan dedikasi terhadap musik yang telah menjadi nafas bagi Riptide dan skena hardcore di sekitarnya.
“EP ini adalah ungkapan jujur tentang bagaimana kami menjalani perjalanan ini Serempak. Eksis banyak momen Anjlok, tetapi juga banyak kemenangan kecil yang Membangun kami tetap melangkah. Kami Mau Seluruh orang yang mendengarkan Dapat merasakan dan menghidupkan kembali semangat itu Serempak kami,” ujar Bimo, vokalis Riptide.
Di konsep musiknya sendiri, Riptide mengungkapkan kepada MUSIKERAS bahwa “Demo 2022” menggabungkan elemen hardcore klasik dengan nuansa yang lebih modern.
Referensinya, kurang lebih mereka serap dari elemen New York Hardcore ala band seperti Madball, plus pola groovy riff model band-band thrash metal serta beberapa unsur hardcore punk dan hardcore modern.
Formula itu menciptakan pengalaman yang segar bagi para pendengar setia maupun pendatang baru dalam skena hardcore. Produksi yang mentah langsung menambah kesan autentik, mengingatkan kembali pada akar dari musik hardcore yang penuh semangat dan tanpa basa-basi.
“Konsep hardcore yang kami usung sebenarnya Betul-Betul ordinary, menurut kami sendiri. Kami sekadar mengoprek dan mengulik beberapa part hardcore yang Pelan kami dengar dengan sentuhan plot yang berbeda. Yang Membangun Aneh dan berbeda Malah dimana kami tetap membawa part apa yang semestinya Eksis di hardcore itu sendiri.”
Dari dua Tembang yang disuguhkan di EP, Yakni “Trying This Pain” dan “I Am Not With You”, Riptide sepakat menyebut Tembang yang kedua sebagai komposisi yang menantang. Paling Tak menurut orang-orang di Sekeliling mereka.
“Beberapa orang bilang dalam track ‘I Am Not With You’ itu complicated. Part instrumen dan ketukan hitungan yang outstanding menurut kami, di balik lirik yang dikemas sesuai kehidupan dalam geliat musik hardcore itu sendiri.”
Menurut Riptide, Dalih Esensial perilisan ulang “Demo 2022” yang awalnya diperdengarkan pada Juli 2022 Lampau ini didasari keinginan Kepada membuka jalan agar lebih Pusat perhatian menuju penggarapan album.
Selain itu, “Demo kami awalnya belum masuk dalam beberapa platform digital, dan (label) Stevenhouse Recs membantu kami Kepada merilis ulang demo tersebut.”
Sejauh ini, penggarapan album penuh mereka sudah menyelesaikan perekaman gitar dan bass, dan kini menyusul proses Kepada isian dram dan vokal.
“Kami menargetkan (perilisan) album di tahun ini.”
EP “Demo 2022” sudah tersedia di berbagai platform digital, khususnya Spotify dan Bandcamp. (mdy/MK01)
Survei dari Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kredit pemilikan rumah (KPR) Lagi menjadi pilihahan Istimewa…
Sebagian besar provinsi di Indonesia telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang akan berlaku Buat…
Melonjaknya harga komoditas pangan serta Kekuatan dunia dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan tingkat inflasi…
Seiring dengan berkembangnya instrumen investasi, jumlah masyarakat Indonesia yang melek terhadap investasi semakin bertambah. Berdasarkan…
Kian maraknya tren investasi membuka Kesempatan bertumbuhnya berbagai platform yang menawarkan layanan investasi. Selain munculnya…
Secara subjektif, merokok Bisa dikatakan sebagai budaya dan kebiasan orang Indonesia sejak dulu yang sulit…
This website uses cookies.