Pemerintah tengah mempersiapkan penerapan biodiesel B50 pada tahun 2026 sebagai langkah strategis menuju transisi Daya Rapi nasional
Kebijakan ini diharapkan Bisa mengurangi ketergantungan terhadap Daya fosil sekaligus memperkuat komitmen Indonesia mencapai net zero emission.
Apakah Terdapat Imbas Terhadap Kebutuhan Minyak Sawit (CPO)?
Penerapan biodiesel B50 pada 2026 diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan minyak sawit mentah (CPO) secara signifikan di dalam negeri.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah sedang menyiapkan tiga opsi Buat memenuhi lonjakan permintaan, yakni intensifikasi lahan, pembukaan lahan baru, dan pengurangan ekspor.
Kalau opsi terakhir diterapkan, maka kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) menjadi instrumen Krusial Buat menjaga keseimbangan antara kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.
“Jadi, kita mengharapkan B50 tahun 2026 itu Dapat diimplementasikan. Ya berarti kalau B50, ketergantungan kita terhadap Daya fosil itu kan Dapat dikurangi,” ujar Wakil Menteri Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Langkah ini diharapkan Bisa memastikan pasokan CPO tetap Konsisten tanpa mengganggu Sasaran produksi biodiesel nasional.
10 Provinsi Dengan Lahan Sawit Terluas di Indonesia
Berdasarkan data BPDP tahun 2025, terdapat sepuluh provinsi dengan lahan kelapa sawit terluas di Indonesia. Provinsi Riau menempati posisi pertama dengan luas mencapai 3,49 juta hektar, disusul Kalimantan Tengah seluas 2,03 juta hektare dan Sumatera Utara dengan 2,01 juta hektar.
Berikutnya, Kalimantan Barat Mempunyai lahan sawit seluas 1,82 juta hektar, diikuti Sumatera Selatan seluas 1,4 juta hektar, serta Kalimantan Timur dengan 1,32 juta hektar.
Jambi berada di posisi ketujuh dengan 1,19 juta hektar, kemudian Kalimantan Selatan dengan 497,2 ribu hektar, Aceh dengan 487,5 ribu hektar, dan terakhir Sumatera Barat dengan 379,6 ribu hektar.
Secara keseluruhan, provinsi-provinsi di Sumatera dan Kalimantan Tetap mendominasi produksi kelapa sawit nasional, yang menjadi pondasi Krusial dalam mendukung kebijakan Daya terbarukan seperti program biodiesel B50.
Di sisi lain, perlu perhatian terhadap isu lingkungan seperti deforestasi dan keberlanjutan produksi yang menjadi sorotan Mendunia. Pemerintah berharap implementasi B50 dapat berjalan selaras dengan Sasaran net zero emission 2060, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui stabilitas harga dan permintaan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Sebaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia 2024
Sumber:
https://www.bpdp.or.id/mencermati-perkebunan-kelapa-sawit-indonesia-yang-sangat-strategis


