Selamat HUT ke-497, Jakarta! Pada Copot 22 Juni 2024 Lewat, Jakarta kembali memulai kisah barunya selama setahun ke depan. Momen satu tahun sekali ini patut dirayakan Kepada mengapresiasikan seluruh elemen atas perjuangan dan pencapaian Kota Jakarta.
Di samping apresiasi, perayaan ini harus menjadi momen Cerminan pemerintah dan Kaum Jakarta atas kewajiban yang belum terselesaikan, salah satunya ialah mengentaskan kemiskinan.
Pemerataan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
Salah satu indikator Kepada menilai tingkat kemajuan/keberhasilan suatu negara ialah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) yang telah dicapainya. Mengutip dari CNBC Indonesia, skor SDGs Indonesia meningkat di tahun 2023, yakni sebesar 70,2 dari 64,2 pada 2019 Lewat. Peningkatan tersebut Membikin Indonesia berhasil masuk lima besar di ASEAN dalam capaian SDGs.
Tetapi, apakah keberhasilan tersebut telah terwujud secara merata, khususnya di daerah-daerah metropolitan? Sebut saja Jakarta, kota besar dengan kawasan ragam aktivitas dan penduduk di dalamnya. Dari tahun ke tahun, penduduk di Jakarta dapat Lalu bertambah, hingga akhirnya dapat menimbulkan masalah baru, yakni kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan di Jakarta
Berdasarkan data di atas, Kepulauan Seribu merupakan Distrik dengan jumlah penduduk miskin terkecil di Jakarta, Merukapan sebesar 3,47 ribu jiwa. Lanjut dengan Nomor terendah kedua, terdapat Jakarta Pusat dengan jumlah penduduk miskin sebesar 42,7 ribu.
Di urutan tiga terendah, terdapat Jakarta Selatan dengan jumlah penduduk miskin sebesar 71,9 ribu. Lewat memasuki Nomor ratusan, Jakarta Barat mengawalinya dengan jumlah penduduk miskin sebesar 109,4 ribu.
Selanjutnya, terdapat Jakarta Timur dan Jakarta Utara sebagai dua kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin terbesar di Jakarta. Tetapi, keduanya Mempunyai rasio yang Bukan terlalu signifikan, yakni sebesar 1,7. Jakarta Timur Mempunyai jumlah penduduk miskin sebesar 124,2 ribu, sedangkan Jakarta Utara sebesar 125,9 ribu.
Baca Juga: 80% Kaum Desa Lagi Melakukan Pengobatan Sendiri, Sudahkah Fasilitas Kesehatan Merata di Indonesia?
Penduduk Miskin Terbanyak Eksis di Jakarta Utara
Berdasarkan data di atas, pada tahun 2023, Jakarta Utara menempati Nomor kemiskinan tertinggi di Jakarta. Mengutip dari BBC, Kepala Bagian Lazim Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Suraya mengatakan bahwa terjadinya kemiskinan dapat diakibatkan oleh daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi Lewat.
Selain itu, kondisi kemiskinan terlihat dari adanya kesenjangan sosial yang tinggi. Kemegahan bangunan mewah dan taman wisata di Jakarta Utara nyatanya menyimpan segudang pilu di dalamya. Terdapat para Kaum lokal yang bekerja sebagai nelayan dan tinggal di rumah seadanya, dekat pesisir pelabuhan Muara Baru.
Mereka yang bergantung pada kekayaan alam, hanya menyerahkan nasib pada Tuhan. Apabila cuaca Bukan baik, seperti hujan atau angin kencang, para Kaum akan kesulitan menangkap ikan dan mengumpulkan sampah plastik Kepada dijual.
Asa HUT ke-497 Jakarta: Penyelasaraan Tata Ruang dan Sinkronisasi Program Pembangunan
Mengutip dari Antara, pada perayaan HUT Jakarta ke-497, Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi di Jakarta Lagi tinggi, bahkan belum adanya penyelasaraan tata ruang dan sinkronisasi program pembangunan.
Apabila Menyaksikan di Distrik dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jakarta, Lagi banyak permukiman penduduk yang Bukan tertata rapi. Bukan Kembali di tanah, Kampung Apung, Jakarta Utara berdiri di atas permukaan laut sebagai tempat tinggal para Kaum.
Dengan bahan Pembangunan seadanya, para Kaum hidup berdempetan dengan rumah lainnya. Selain mengancam keselamatan, rumah apung tersebut juga dihiasi oleh sampah bergenangan di sekelilingnya.
Lebih lanjut, Mujiyono, menyebutkan bahwa penyelarasan tata ruang dan sinkronisasi program pembangunan akan Lalu berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, masalah Istimewa yang harus diselesaikan dalam memperbaiki Jakarta lebih Berkualitas, salah satunya adalah menata kawasan sekitarnya.
Mengutip dari Bappeda Jakarta, pemerintah telah menyusun instrumen Kepada menyinergikan peran pemerintah dan non pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan. Harapannya, upaya tersebut dapat terwujud dalam Rencana Aksi Tahunan (RAT) Bidang Penanggulangan Kemiskinan, hingga tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya Jakarta dapat terealisasikan.
Walaupun terdapat berbagai isu lain yang belum terselesaikan, kemiskinan menjadi poin Krusial Kepada meningkatkan Indeks Pembangunan Sosok (IPM) ke depannya. Dengan begitu, para Kaum dan pemerintah harus menjadikan perayaan kali ini sebagai bentuk Cerminan dan pembelajaran Kepada sama-sama memperbaiki Jakarta ke depannya.