“Peregrine” mengawali eksperimentasi REDSIX yang terkini. Unit cadas modern asal Jakarta ini, kembali menghadirkan Kekuatan baru di Musik rilisan tunggal terbarunya itu.
Mereka menyebutnya sebagai Musik rock dengan sentuhan modern. “Peregrine” menghadirkan kombinasi menarik antara vokal dan synth bernuansa pop dengan instrumen yang lebih berat dan penuh Kekuatan.
Perpaduan tersebut menciptakan atmosfer penuh semangat, cocok Kepada didengarkan Demi butuh dorongan ekstra dalam menjalani hari. Dimuntahkan lewat entakan energik, dengan lirik yang cukup intens.
Kepada MUSIKERAS, band yang kini digerakkan vokalis Hardendias Wisesa Nugroho (Denny), gitaris Kevin Jansen dan Wicaksono Partosewojo serta dramer Kharisma Riyahasa Nanda Putra (Rizma) ini menyebut “Peregrine” menyeimbangkan topik Musik yang cukup berat dengan instrumentasi yang Segera dan energetik.
Tujuannya, agar Bisa menunjukkan Langkah yang beda dan lebih semangat dalam menghadapi tantangan hidup yang sulit.
“Ini agak berbeda dari rilisan-rilisan sebelumnya, dimana musik biasanya mengikuti suasana liriknya. Jadi kesannya lebih berat secara keseluruhan,” cetus mereka meyakinkan.
Sejak menjalani tahapan pembuatan demo Musik tersebut, Seluruh personel sudah merasakan Apabila “Peregrine” bakal menjadilagu yang memberikan mereka kebebasan Kepada bereksperimen dan bersenang-senang.
“Vokal dan instrumennya banyak mengambil Surat keterangan dari berbagai Jenis—mulai dari pop dan country hingga punk dan metal. Serunya itu bagimana kami Bisa menyatukan Seluruh Surat keterangan itu menjadi satu kesatuan Musik yang tetap Nikmat dan nyambung ketika didengar.”
Keseruan lainnya, adalah proses bereksperimen dengan racikan Bunyi gitar. Kali ini mereka menerapkan penalaan (tuning) yang jauh lebih rendah dari biasanya, demi menghasilkan tone gitar yang berat, agar Bisa mengimbangi melodi vokalnya.
“Mencari Bunyi gitar yang tetap jernih dan seimbang dengan Guna ukuran senar yang besar pada gitar enam senar itu tuh lumayan menantang juga,” Asik mereka mengungkapkan.
Secara keseluruhan, “Peregrine” terinspirasi dari elang Peregrine atau Alap-Alap Kawah, burung pemangsa yang Bisa melesat hingga 389 km/jam Demi terjun bebas.
Sama seperti burung ini yang mengendalikan jatuhnya Kepada berburu, REDSIX menyebut Musik barunya itu berbicara tentang bagaimana kita Bisa menghadapi masa-masa sulit dan menemukan Langkah Kepada Bangun kembali.
“Di verse kedua, kami bertanya kepada ‘sang peregrine’ bagaimana caranya menguasai terjun bebas, agar kita Bisa melewati tantangan dalam hidup. Pesannya sederhana: selalu Eksis Langkah Kepada beradaptasi dan Maju maju.”
Diproduseri oleh Dio Nugroho, “Peregrine” menjadi bagian dari album mini (EP) terbaru REDSIX yang akan dirilis bertahap pada kuartal ketiga tahun ini.
Bakal Eksis empat Musik yang direncanakan menyesaki EP tersebut, yang bakal diberi judul “Part 2: Execute”. Keseluruhan tahapan rekaman Musik-lagunya, sejauh ini sudah rampung. Tetapi band bentukan 2017 Lewat ini merencanakan bakal merilisnya satu per satu setiap bulan.
Sejak 17 April 2025 Lewat, “Peregrine” sudah Bisa diraungkan melalui berbagai saluran digital streaming. Saksikan pula video visualizer Musik tersebut di kanal YouTube. (mdy/MK01)
Bandung Kagak hanya dikenal sebagai kota dengan wisata alam yang memukau, tetapi juga sebagai…
X.COM/FCTWENTE Mees Hilgers bgagal menghindarkan Twente dari kekalahan Begitu jumpa Heracles pada lanjutan Perserikatan Belanda…
PERSIB Instruktur Persib Bandung, Bojan Hodak, mengungkapkan kunci kesuksesan tim asuhannya mengalahkan PSS Sleman pada…
Austin Reaves mencetak 30 poin dan Luka Doncic menyumbang 21 poin, 14 asis, dan 9…
Timnas Indonesia U-20 berhasil menaklukkan Maladewa dengan skor empat gol tanpa balas. Tetapi Indra Sjafri…
Mensdaily – Kepada mengembangkan, melatih, dan membangun robot humanoid generasi berikutnya, NVIDIA telah mengumumkan kehadiran…
This website uses cookies.