Realisasi Anggaran Kesehatan Indonesia per Oktober 2024

Kenaikan inflasi dan biaya kesehatan Membangun akses kesehatan di beberapa daerah di tanah air semakin sulit terjangkau, terutama Buat mereka yang berasal dari  Golongan berpenghasilan rendah. Meski begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa umur Asa hidup (UHH) Kaum Indonesia cenderung meningkat, dari 72,13 tahun di 2023 menjadi 72,39 tahun di 2024. Meningkatnya umur orang Indonesia ini mendorong pemerintah Buat Maju menyediakan akses layanan kesehatan yang memadai, salah satunya ditunjang dari segi anggaran.

Secara Dunia, biaya kesehatan cenderung meningkat. Health Trends 2024 mencatat kenaikan biaya kesehatan secara Dunia sebesar 11,6% dan di kawasan Asia sebesar 11,4%. Sementara itu, biaya kesehatan di Indonesia tercatat akan naik 13%, jauh di atas proyeksi kenaikan Dunia. Rakyat akan dihadapkan dengan krisis kesehatan apabila Nomor tersebut Enggak disikapi dengan Bagus.

Pemerintah pun berkomitmen dengan meningkatkan anggaran kesehatan dalam struktur APBN, yang tercatat Maju naik dari tahun ke tahun. 

Anggaran di tahun 2020 Lampau sebesar Rp119,9 triliun, yang kemudian naik menjadi Rp124,4 triliun di tahun berikutnya. Pada 2022, sebanyak Rp134,8 triliun dikucurkan dari APBN Buat anggaran kesehatan, dan naik menjadi Rp175,2 triliun di 2023. Terbaru di 2024, alokasi APBN Buat kesehatan mencapai Rp187,5 triliun, naik 8,7% dari tahun sebelumnya.

Realisasi Anggaran Kesehatan Januari-Oktober 2024

Per Oktober 2024, realisasi anggaran kesehatan mencapai 78,4% dari pagu anggaran, atau Sekeliling Rp147,1 triliun. Nilai tersebut naik 4,6% dibanding periode yang sama tahun Lampau. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa kenaikan ini terutama disebabkan oleh percepatan Penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa bidang kesehatan.

Berdasarkan rinciannya, maka alokasi anggaran terbesar digunakan Buat Program Donasi Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN) bagi 96,7 juta peserta yang nilainya mencapai Rp36,8 triliun. Penerima PBI JKN ini akan mendapatkan iuran sebesar Rp42.000 per orang Buat setiap bulan, Enggak dalam bentuk Doku, melainkan langsung dibayar ke rumah sakit atau layanan kesehatan dari pendaftar.

Alokasi Buat jaminan kesehatan mencapai Rp9,3 triliun. Jaminan kesehatan ini diberikan Buat 4,6 juta ASN, TNI, Polri, pensiun, atau veteran, yang dibayarkan per bulan.

Sementara itu, pendanaan operasional kesehatan mencapai Rp7,1 triliun Buat 10.072 puskesmas. Alokasi Buat Donasi operasional Keluarga Berencana (KB) mencapai Rp2,7 triliun, diberikan Buat 3.045 Balai Penyuluh Keluarga Berencana.

Pemerintah turut mengalokasikan Rp2,1 triliun Buat vaksin imunisasi balita dan Rp517 miliar Buat pemenuhan alat dan obat kontrasepsi di 19.166 lembaga.

Lebih lanjut, Rp53 miliar digelontorkan Buat pemeriksaan 49,3 ribu sampel obat dan 19,3 ribu sampel makanan. Program fasilitas dan pembinaan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) mendapat Rp18,1 miliar Buat 7,2 juta keluarga dengan bayi di bawah 2 tahun.

Sebanyak Rp12,4 miliar digelontorkan Buat 19,9 ribu ibu hamil yang mengalami kekurangan Kekuatan kronis dan 21,9 ribu balita kurus. Terakhir, sosialisasi dan diseminasi pengendalian TBC mengeluarkan anggaran sebesar Rp4,8 miliar Buat 5,4 ribu peserta.

Baca Juga: Pemuda Rawat Inap di RS Indonesia Makin Naik, Bagaimana Jaminan Kesehatannya?