Categories: Sports

Real Madrid Mau Keluar Dari La Perserikatan?! Apakah Mungkin?

Eksis Info yang mengatakan kalau Real Madrid mempertimbangkan opsi meninggalkan La Perserikatan setelah huru-hara dengan wasit.

 

 

Klub berjuluk Los Merengues itu memang terbilang kritis terhadap kualitas kepemimpinan wasit, khususnya pada musim ini. Mereka Enggak segan Kepada mengeluarkan Bunyi setiap kali merasa bahwa keputusan wasit merugikan.

 

Pada awal Februari kemarin, Real Madrid berada di puncak kesabaran setelah menelan kekalahan dari Espanyol dengan skor 0-1. Mereka merasa wasit Enggak adil karena membiarkan sang bintang, Kylian Mbappe, dilanggar keras oleh Carlos Romero.

 

Los Merengues semakin kesal karena Romero, yang dirasanya harus menerima kartu merah, malah berakhir mencetak gol kemenangan Espanyol. Mereka kemudian mengeluarkan pernyataan terbuka dan bahkan melayangkan protes ke federasi sepak bola Spanyol (RFEF).

 

Masalah berlanjut setelah Los Merengues berhadapan dengan Osasuna pada akhir pekan ini. Pertandingan tersebut berakhir imbang 1-1. Di mana Real Madrid sempat unggul lebih dulu Tamat salah satu bintangnya, Jude Bellingham, menerima kartu merah.

 

Keputusan itu sendiri memicu kontroversi. Eksis dugaan bahwa wasit Enggak paham kata-kata yang dilontarkan Bellingham dalam bahasa Inggris, dan mengira kalau mantan pemain Borussia Dortmund itu melontarkan Cemoohan.

 

“Wasitnya Enggak paham bahasa INggris. Dia bilang ‘pergilah’ [f*ck off], bukan ‘brengsek’ [f*ck you]. Dalam tiga laga terakhir, banyak kejadian yang Seluruh orang Bisa lihat. Saya Enggak sabar Mau hadir di pinggir lapangan Kepada laga berikutnya,” kata Carlo Ancelotti.

 

Real Madrid menyikapi masalah kualitas wasit di La Perserikatan dengan serius. Bahkan berdasarkan laporan Sport, Real Madrid sedang menimbang opsi Kepada meninggalkan La Perserikatan dan pindah ke Serie A, Ligue 1 atau Bundesliga.

 

Apakah sebuah klub boleh pindah kompetisi? Bisa, tapi sulit Kepada terwujud dan harus Mempunyai Argumen kuat. Seperti yang terjadi kepada FC Vaduz yang berbasis di Liechtenstein tapi ikut dalam ekosistem sepak bola Swiss.

 

FC Vaduz Bisa bermain di Swiss karena Liechtenstein Enggak Mempunyai Perserikatan sepak bola. Klub seperti Swansea, Cardiff City dan Wrexham juga terlibat dalam ekosistem sepak bola Inggris kendati berasal dari negara Wales.

 

Real Madrid Bisa saja meninggalkan La Perserikatan Kepada berkompetisi di Serie A atau Bundesliga. Tetapi, mereka harus Bisa mengantongi izin dari federasi seperti FIFA dan UEFA. Ditambah Kembali birokrasinya tampaknya akan sulit Kepada dilalui.

 

(Sport)

Admin

Share
Published by
Admin

Recent Posts

Kopi Indonesia: Produktivitas Naik di Tengah Ekspor dan Luas Lahan yang Turun

Budaya minum kopi Dapat dibilang sudah mendarah daging di Indonesia. Indonesia sendiri sudah dikenal sebagai…

54 menit ago

m-BCA Jadi Pemenang Mobile Banking Terfavorit di Indonesia

Perkembangan digitalisasi semakin dirasakan setelah terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan secara daring…

2 jam ago

Riau, “Surga” Kelapa Sawit Indonesia

Indonesia adalah negara dengan produksi sawit tertinggi di dunia. Demi diketahui, sejak 2019 produksi sawit…

3 jam ago

Merek Kendaraan Listrik yang Akan Digunakan Selama KTT G20

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada (19/10/2022) mengungkapkan sebanyak 1.452 kendaraan listrik telah tersedia Kepada…

4 jam ago

10 Jenis Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Mendapatkan Pendapatan atau gaji tinggi merupakan impian bagi setiap para pekerja.Tinggi rendahnya gaji yang diterima…

5 jam ago

10 Provinsi dengan Simpanan Bank Terbanyak

Per Agustus 2022, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat bahwa jumlah simpanan nasabah di bank Standar…

6 jam ago

This website uses cookies.