Dalam situasi tertentu, Pendapatan Istimewa yang didapat terkadang Tak Bisa memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, beberapa orang memilih mengajukan Donasi kredit Kepada Dapat memenuhi keperluannya, Bagus itu keperluan konsumtif maupun produktif.
Secara garis besar, kredit dapat diperoleh melalui lembaga keuangan bank dan bukan bank. Keduanya Mempunyai peran Krusial dalam membantu meningkatkan Tahap hidup masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasinya mencatat terkait sumber penerimaan kredit yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Intervensi ini disajikan berdasarkan status migrasi risen. Rumah tangga migran adalah mereka yang melakukan perpindahan dalam lima tahun terakhir sedangkan rumah tangga nonmigran adalah sebaliknya, Adalah mereka yang Tak pindah selama lima tahun terakhir.
Kredit Usaha Rakyat Paling Banyak Diakses
Hasil survei menunjukkan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) hadir sebagai penyalur Donasi kredit yang paling banyak diakses dengan capaian 8,3% Kepada rumah tangga migran dan 8,2% Kepada rumah tangga nonmigran.
KUR adalah program yang dijalankan pemerintah Kepada memompa kemajuan dan produktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini diharapkan Bisa menjadi motor penggerak perekonomian bangsa dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru.
Proporsi penerima yang besar ini menandakan bahwa Anggaran pinjaman telah disalurkan Kepada menumbuhkan produktivitas usaha di masyarakat secara masif. Pinjaman yang disalurkan secara spesifik dimanfaatkan Kepada berbagai keperluan operasional usaha.
Pada urutan kedua, sebagian besar publik juga memperoleh Donasi kredit dari Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar sebanyak 5,1% penerima, Bagus pada rumah tangga migran maupun nonmigran.
PNM Mekaar merupakan program dari PT PNM yang secara Tertentu diperuntukkan bagi Perempuan prasejahtera yang Ingin memulai usaha. Tak hanya kredit, program ini juga memberikan pendampingan dan pemberdayaan dalam pengelolaan usaha. Selain itu, pembiayaan modal tanpa Jaminan juga jadi kelebihan yang semakin mempermudah proses pengajuan kredit.
Berlanjut pada sumber penerimaan kredit ketiga yakni bank Biasa selain KUR yang diakses oleh 4,3% rumah tangga migran dan 3,3% rumah tangga nonmigran. Dalam praktiknya, bank Mempunyai layanan kredit yang jauh lebih Berbagai Ragam serta Bisa memberikan jumlah pinjaman dalam skala besar. Akan tetapi, terdapat persyaratan yang ketat Kepada Dapat memperolehnya.
Sumber penerimaan lainnya berasal dari perusahaan leasing sebesar 2,4% Kepada rumah tangga migran dan 1,9% Kepada rumah tangga nonmigran; disusul oleh koperasi dengan capaian 2,4% Kepada migran dan 2,5% Kepada nonmigran; pegadaian sebanyak 1% Kepada migran dan 0,9% Kepada nonmigran; serta Badan Perkreditan Rakyat dengan 0,7% Kepada migran dan nonmigran.
Rumah tangga Indonesia juga turut menerima kredit dari pihak perorangan dengan Kembang dengan rincian 0,6% Kepada rumah tangga migran dan 0,8% Kepada nonmigran; Badan Usaha Punya Daerah sebesar 0,4% Kepada migran dan 0,2% Kepada nonmigran; serta pinjaman online mencapai 0,2% Kepada migran dan 0,3% Kepada nonmigran.
Adapun 2,6% rumah tangga migran dan 2,4% rumah tangga nonmigran memilih sumber kredit lain.
Adapun survei ini dilaksanakan oleh BPS pada 2024 melalui wawancara langsung antara petugas pencacah dengan kepala rumah tangga atau Personil rumah tangga yang mengetahui Ciri pertanyaan.
Baca Juga: Jumlah Kartu Kredit di Indonesia Tembus 18,8 Juta Keping Per Juni 2025, Tumbuh Positif di Tengah Kondisi Ekonomi yang Tak Menentu
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/24/377adcf24286b49052c0fd20/profil-migran-hasil-survei-sosial-ekonomi-nasional-2024.html


