Merekah sedap malam (Polianthes Tuberosa) dikenal sebagai salah satu jenis Merekah hias yang Mempunyai aroma khas dan biasanya digunakan dalam berbagai acara, mulai dari dekorasi hingga upacara adat.
Keindahan juga wangi yang semerbak Membikin Merekah ini Mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasar lokal maupun nasional bahkan hingga ke mancanegara. Bukan heran, banyak daerah di Indonesia yang membudidayakan sedap malam sebagai komoditas unggulan, dengan produksi yang bervariasi antar provinsinya.
Berdasarkan data BPS tahun 2024, Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi Merekah sedap malam terbanyak di Indonesia, mencapai Sekeliling 111,76 juta tangkai. Jumlah ini jauh melampaui provinsi lainnya, seperti Jawa Tengah dengan 14,55 juta tangkai, Jawa Barat sebesar 4,77 juta tangkai, serta Sumatra Utara yang memproduksi 2,28 juta tangkai. Penguasaan Jawa Timur menunjukkan bahwa daerah ini menjadi sentra Penting budidaya sedap malam di tanah air, dengan kontribusi yang sangat besar dibandingkan provinsi lain.
Sementara itu, provinsi-provinsi lain menyumbang produksi dalam jumlah yang lebih kecil. Banten menghasilkan Sekeliling 243 ribu tangkai, Bali sebesar 86,23 ribu tangkai, Kalimantan Barat sebesar 17,85 ribu tangkai, dan Sumatra Barat mencapai 17,17 ribu tangkai.
Lampung dan DI Yogyakarta masing-masing hanya memproduksi Sekeliling 6,39 ribu tangkai dan 5,87 ribu tangkai. Data ini menunjukkan adanya ketimpangan produksi yang cukup besar antar Area, di mana sebagian besar sentra produksi Merekah sedap malam Tetap terpusat di Pulau Jawa.
Secara kumulatif, pada tahun 2024 Indonesia menghasilkan 133,75 juta tangkai Merekah sedap malam. Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 103,15 juta tangkai.
Dari hasil produksi yang mencapai hingga ratusan juta tangkai tersebut, Indonesia Pandai mengekespor Merekah sedap malam ke berbagai negara. Merekah yang Mempunyai aroma harum ini sering kali dijadikan bahan baku pembuatan parfum atau aromaterapi. Wewangian ini banyak digunakan juga Demi keperluan keagamaan. Produk ini laku di pasar Dunia mulai dari Taiwan, China, Tiba India.
Di sisi lain, pengembangan budidaya Merekah sedap malam Mempunyai tantangan tersendiri dibandingkan komoditas lainnya, yakni dari tingkat kelayuan. Semakin layu hasil panen Merekah sedap malam, maka minyak yang dihasilkan Demi produk aromaterapi juga akan semakin sedikit.
Adapun pemerintah menanggapi potensi yang besar dari Merekah sedap malam ini dengan merilis Naskah Panduan Teknis Budidaya Sedap Malam pada 2023. Di dalamnya dijelaskan banyak hal seputar budidaya penanaman Merekah sedap malam dengan memanfaatkan teknologi yang efisien.
Selain itu, Naskah ini juga menjelaskan bagaimana membudidayakan khususnya dua varietas unggul Merekah sedap malam yang dilepaskan oleh Kementerian Pertanian, yakni varietas Roro Anteng dan Dian Arum. Harapannya dengan adanya panduan ini, pelaku budidaya dapat memaksimalkan perannya dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar dan permintaan konsumen.
Baca Juga: Banten Penguasaan Produksi Merekah Anggrek Potong Nasional
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/02/28/8cfe1a589ad3693396d3db9f/statistik-indonesia-2025.html
https://epublikasi.pertanian.go.id/index.php/pertanianpress/catalog/view/35/94/793
https://validnews.id/ekonomi/taiwan-cina-hingga-india-jadi-pasar-seksi-Merekah-sedap-malam