Produksi beras di Indonesia Maju menunjukkan tren positif, mencerminkan upaya serius Demi mencapai ketahanan pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras dalam negeri mencapai 3,24 juta ton per Agustus 2025, naik 9,81% dibanding Agustus 2024 yang sebesar 2,95 juta ton.
Sepanjang 2025, produksi beras Indonesia cenderung meningkat. Pada awal tahun, Indonesia memproduksi 1,26 juta ton beras, yang kemudian naik menjadi 2,28 juta pada bulan berikutnya. Pada Maret dan April, jumlahnya melonjak menjadi 5,23 juta ton, mencerminkan bagaimana Indonesia Bisa mencapai potensi maksimalnya, salah satunya didukung oleh iklim yang memadai.
Pada bulan Mei, produksi turun menjadi hanya 2,94 juta ton, dan kembali turun pada Juni menjadi 2,31 juta ton. Produksi beras mulai pulih pada Juli 2025 yang mencapai 2,77 juta ton, yang kembali naik pada Agustus Lewat.
Sementara itu, produksi beras sepanjang September-November 2025 diproyeksi mencapai 7,92 juta ton. Dengan demikian, total potensi produksi beras dari Januari-November 2025 mencapai 33,19 juta ton, naik 12,62% dibanding periode yang sama tahun Lewat yang sebesar 29,47 juta ton.
Luas panen padi di Indonesia juga Maju meningkat, dengan potensi mencapai 10,88 juta ha dari Januari-November 2025, naik 12,08% dibanding tahun Lewat.
Apabila ditinjau per provinsinya, maka potensi produksi beras di Jawa Timur jadi yang tertinggi, mencapai 5,79 juta ton beras hingga November 2025. Jawa Barat menyusul dengan 5,54 juta ton, diikuti Jawa Tengah (5,17 juta ton), Sulawesi Selatan (3,01 juta ton), dan Sumatra Selatan (1,98 juta ton).
Sebaliknya, produksi terendah dipegang oleh Kepulauan Riau dengan 194 ton, diikuti Papua Pegunungan (273 ton), Papua Barat Daya (362 ton), DKI Jakarta (808 ton), dan Papua (1.012 ton).
Peningkatan produksi ini turut mendorong ambisi Indonesia Demi menjadi pengekspor beras Dunia. Kementerian perdagangan menyebutkan bahwa beras premium Indonesia sudah menjadi incaran negara ASEAN, Tetapi memang berapa besar volume ekspor yang telah dilakukan Tetap belum diberitahu secara rinci.
Hingga akhir tahun, total potensi produksi beras Bisa mencapai 33,5 juta ton, sedangkan Nomor konsumsi beras Normal Sekeliling 30,9 juta ton per tahun, yang berarti Indonesia berpotensi surplus 2,6 juta ton beras tahun ini.
Meski begitu, Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Khudori mengungkapkan bahwa aktivitas ekspor ini harus Maju diperhatikan. Menurutnya, surplus 2,6 juta ton ini Enggak besar, setara dengan konsumsi sebulan.
“Ekspor Bisa dilakukan kalau Pemerintah punya stok 3 kali lipat dari kebutuhan konsumsi bulanan. Jadi, jangan pas-pasan,” tegasnya (2/10/2025), mengutip Rakyat Merdeka.
Ia berharap pemerintah Maju memperhatikan ketersediaan stok dalam negeri, karena mulai dari panen hingga masuk pasar kira-kira dibutuhkan 2 minggu Tiba 1 bulan, Enggak Bisa langsung.
Baca Juga: Punya Stok Melimpah, Kenapa Harga Beras di Indonesia Maju Naik?
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/10/01/2507/luas-panen-dan-produksi-padi.html
https://rm.id/baca-Informasi/ekonomi-bisnis/283623/buka-pasar-ekspor-beras-pemerintah-diingatkan-jaga-kebutuhan-lokal


