Munculnya mobile banking dan e-wallet menandai babak baru dalam industri keuangan. Generasi milenial dan gen Z, yang lebih akrab dengan teknologi digital, menjadi pionir dalam adopsi metode pembayaran ini.
Riset IDN Research Institute mengungkap bahwa 60% dari Golongan usia ini telah beralih ke mobile banking. Sementara mayoritas dari mereka (58%) juga mengandalkan e-wallet Buat transaksi sehari-hari. Selain Unsur demografis, berbagai manfaat seperti kemudahan akses, transaksi yang Segera, dan fitur-fitur inovatif juga menjadi pendorong Penting peralihan ini.
“Perangkat keuangan digital telah menjadi hal yang Krusial bagi generasi milenial dan gen Z di Indonesia, dengan empat dari lima orang kini menggunakan aplikasi keuangan digital ini,” tulis IDN Research Insititute pada rilisnya.
Fitur-fitur mobile banking memungkinkan pengguna Buat melakukan berbagai transaksi keuangan secara Berdikari dan Segera, tanpa harus mengunjungi cabang bank. Sedangkan dompet elektronik menawarkan kemudahan bertransaksi, ideal bagi mereka yang menginginkan proses pembayaran yang Segera dan praktis.
Tren penggunaan mobile banking di kalangan generasi milenial dan gen Z di Indonesia menunjukkan adanya beberapa merek yang tampak dominan, seperti yang terlihat pada data survei IDN Research Institute yang bertajuk Indonesia Millenials and Gen Z Report 2025.
Pada posisi tiga teratas, aplikasi mobile banking Livin’ by Berdikari berhasil meraih posisi pertama dengan total pengguna terbanyak. Diikuti oleh merek-merek terkemuka seperti blu by BCA Digital dan SeaBank yang menempati urutan kedua dan ketiga secara berturut-turut. Meskipun demikian, preferensi pengguna dari kedua generasi tersebut menunjukkan tren yang berbeda.
Milenial lebih condong menggunakan Livin’ by Berdikari (88%), sementara gen Z lebih memilih blu by BCA Digital (75%). Sebaliknya, hanya 60% gen Z yang menggunakan Livin’ by Berdikari, sedangkan 64% milenial menggunakan blu by BCA Digital. Seabank juga lebih Terkenal di kalangan gen Z (68%) dibandingkan milenial (53%).
Aplikasi Jago dan Jenius secara konsisten menempati posisi keempat dan kelima dalam preferensi kedua generasi yang disurvei. BNC, di sisi lain, kurang diminati, dengan tingkat penggunaan di bawah 20%.
Berkualitas generasi milenial maupun gen Z yang menjadi responden, dengan total 1.500 orang, mengungkap persaingan ketat di pasar dompet digital. GoPay unggul sebagai pemimpin pasar, dengan persaingan yang ketat di antara para kompetitornya.
GoPay memimpin dengan telak dengan tingkat penggunaan 88% di kalangan milenial dan gen Z. Sebagai anak perusahaan dari layanan angkutan Gojek, GoPay memang telah dikenal dengan berbagai manfaatnya. Salah satunya termasuk opsi pembayaran di aplikasi Gojek sendiri.
Adapun OVO, ShopeePay, dan Biaya mengejar dengan ketat, Tetapi Tetap terpaut beberapa poin persentase. Masing-masing dengan tingkat penggunaan 79%, 77%, dan 71%. Sedangkan popularitas aplikasi Doku Tetap terbatas dengan penggunaan 48% responden saja.
Perkembangan teknologi digital telah membuktikan pergeseran tren pembayaran di Indonesia. Jika metode pembayaran dengan Dana Kontan Tetap diterapkan oleh banyak kalangan, Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran mobile banking dan e-wallet ini diminati oleh banyak pengguna.
Baca juga: E-Wallet Jadi Metode Pembayaran E-Commerce Pilihan Indonesia
Mata Duit menjadi Unsur Krusial dalam perekonomian suatu negara. Setiap mata Duit Mempunyai nilai Ubah…
Inilah hasil dan statistik pertandingan Portugal Musuh Denmark, Ronaldo dkk menang dengan Skor 5-2 dan…
TIME dan Statista merilis daftar 1.000 perusahaan terbaik di dunia dalam “World’s Best Companies 2024”…
Hasil dan statistik pertandingan antara adalah Kroasia kalah skor 5-4 lewat adu penalti, Mbappe Dkk nelenggang…
Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam penggunaan layanan pinjaman online (pinjol), terbesar berasal dari rumah…
Berikut statistik pertandingan antara Spanyol Rival Belanda dengan hasil Spanyol pukul Belanda dalam adu penalti…
This website uses cookies.