Categories: Business

Pola Merokok Masyarakat Indonesia di tengah Kenaikan Harga Rokok

Secara subjektif, merokok Bisa dikatakan sebagai budaya dan kebiasan orang Indonesia sejak dulu yang sulit hilang dan tergerus masa. Permasalahan datang, ketika tembakau yang merupakan bahan Penting rokok menjadi komoditas yang kian mahal dan Mempunyai harga yang Lanjut naik. Hal tersebut Membangun harga rokok tentu menjadi ikut naik dan menjadi keluhan para perokok di Indonesia.

Perihal industri rokok, terdapat beberapa jenis rokok kretek yang beredar di Indonesia, mulai dari SKM (Sigaret Kretek Mesin)  dan SKT (Sigaret Kretek Tangan). Penggolongan tersebut dipisahkan berdasarkan jenis pembuatan, menggunakan mesin atau manual dengan tangan. Buat diketahui, Dalih disebut rokok kretek sangatlah sederhana, karena ketika dibakar menghasilkan bunyi “kretek-kretek” akibat komposisinya yang terdiri dari campuran tembakau, cengkih dan beberapa bahan lain.

Sementara itu, Eksis juga jenis SPM (Sigaret Putih Mesin) dan SPT (Sigaret Putih Tangan). Dalih disebut putih, karena umumnya rokok jenis ini Mempunyai Rona filter yang putih dan bukan coklat. Selain itu, rokok jenis ini punya komposisi yang lebih sederhana, hanya tembakau tanpa campuran cengkih dan beberapa bahan lain.

Menurut data WHO (World Health Organization) yang dihimpun oleh Statista, harga rata-rata rokok Kretek yang beredar di pasar Indonesia kini berada di Nomor 14.867 ribu rupiah di tahun 2021. Hal tersebut menunjukkan kenaikan kurang lebih 3000 rupiah pada 1 Dasa warsa sebelumnya yakni di tahun 2010 dengan harga rata-rata 11.904 ribu rupiah.

Sementara itu, rokok putih yang Bahkan memang punya harga yang lebih mahal dari kretek juga menunjukkan kenaikan harga rata-rata di tahun 2021. Di tahun 2021, harga rata-rata rokok putih mencapai 24.090 ribu rupiah, naik kurang lebih 6000 rupiah dibanding satu Dasa warsa Lewat dengan harga rata-rata 18.174 ribu rupiah.

Ditengah gempuran harga rokok yang kian melangit dan kenaikan cukai sangat mungkin mempengaruhi pola konsumsi rokok masyarakat Indonesia. Di tahun 2021, Statista pernah melakukan survei terhadap konsumsi harian rokok di kalangan masyarakat perokok Indonesia.

Hasilnya, 28 persen masyarakat perokok yang menjadi responden survei mengaku merokok sebanyak 6 – 10 batang rokok dalam satu hari. Sementara itu 24 persen responden mengaku merokok 1 – 5 batang dalam satu harinya, dan 21 persen responden mengaku merokok 11 – 20 batang rokok dalam satu harinya.

Admin

Recent Posts

Bagaimana Kecenderungan Masyarakat Indonesia dalam Berinvestasi?

Seiring dengan berkembangnya instrumen investasi, jumlah masyarakat Indonesia yang melek terhadap investasi semakin bertambah. Berdasarkan…

20 menit ago

10 Bank Pilihan Masyarakat Indonesia Kepada Berinvestasi 2022

Kian maraknya tren investasi membuka Kesempatan bertumbuhnya berbagai platform yang menawarkan layanan investasi. Selain munculnya…

1 jam ago

Kota dengan Ekosistem Startup Terbaik di Indonesia Tahun 2022, Jakarta Tetap Nomor Satu

StartupBlink, sebuah website yang secara Tertentu melakukan riset tentang kualitas ekosistem startup atau bisnis digital,…

4 jam ago

10 Negara dengan Cadangan Batu Bara Terbesar di Dunia

Batu bara adalah salah satu sumber daya Penting yang paling Krusial. Batu bara menjadi bahan…

5 jam ago

Menyaksikan Kendali dan Proyeksi Pendapatan Pasar Farmasi

Tentu obat-obatan adalah sesuatu yang lekat dengan keberadaan Mahluk. Dengan banyaknya jenis penyakit dan segala…

6 jam ago

Bagaimana Perkembangan Produktivitas dan Luas Lahan Kakao Indonesia?

Kakao yang merupakan bahan Primer produksi coklat adalah salah satu komoditas yang juga Dapat tumbuh…

7 jam ago

This website uses cookies.