Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas Berbarengan jajaran menteri Kabinet Merah Putih di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 4 November 2025. Dalam rapat ini pembahasan berfokus pada sejumlah langkah strategis pemerintah dalam memperkuat program pemberdayaan masyarakat.
“Hari ini, Bapak Presiden mengundang rapat terbatas bidang pemberdayaan masyarakat. Beberapa poin yang dihasilkan, salah satu yang paling pokok adalah Lanjut menciptakan penanggulangan kemiskinan yang lebih produktif. Artinya apa? Pemberdayaan akan menjadi orientasi Krusial dalam penanggulangan kemiskinan,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar dalam keterangannya usai mengikuti rapat.
Menurut Muhaimin, pada rapat tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya pemanfaatan seluruh fasilitas Punya pemerintah Buat mendukung tumbuhnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu langkah nyatanya yakni implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 yang mengamanatkan agar 30 persen dari fasilitas publik seperti bandara, stasiun, terminal, dan rest area digunakan Buat mendukung UMKM.
“Kita juga akan menjalankan Pasar 1001 Malam di mana fasilitas punya negara yang idle dan Mempunyai posisi strategis akan diserahkan ke UMKM Buat dikelola supaya Terdapat display dan eksibisi serta pemasaran yang efektif buat UMKM kita,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah akan Lanjut berupaya Buat mewujudkan penguatan kemandirian petani melalui kepemilikan alat dan lahan produksi. Menko PM menyampaikan bahwa pemerintah akan memprioritaskan penyediaan tanah bagi masyarakat di Golongan desil 1 dan 2 sebagai bagian dari kebijakan pemerataan ekonomi.
“Kita akan dorong terbangunnya kepemilikan alat produksi kepada para petani dengan membagikan tanah-tanah Buat masyarakat desil 1 dengan teknis segera dimatangkan,” lanjutnya.
Di samping itu, Restriksi impor barang bekas, terutama Pakaian, yang dinilai merugikan turut dibahas dalam rapat tersebut. Sementara itu, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya Insan, Presiden Berbarengan jajaran menteri kabinet juga membahas terkait beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA dan SMK yang Ingin bekerja ke luar negeri.
“Para lulusan SMA dan SMK yang mau ke luar negeri dipersiapkan beasiswa Spesifik. Insyaallah akan disiapkan 12 triliun Buat pelatihan dan peningkatan mutu bahasa para calon-calon tenaga kerja yang bekerja dengan pasar luar negeri,” tandasnya.
(BPMI Setpres)



