Community

Persona INDONESIA DALAM TATO NANDI YOGA

Tato  merupakan salah satu karya seni Jenis yang Tetap dipandang sebelah mata terutama di Indonesia ini. Tato juga Bisa dikatakan juga bagian dari kustom kultur, mengerucut pada seni kustom pada tubuh Mahluk. Seni Membangun karya artistik yang dituangkan melalui kulit Mahluk. Seperti apa yang dilakukan oleh Nandi Yoga, seorang penato sekaligus perupa yang memamerkan serial karya “Persona Bertato” di Galeri Seni R. J Katamsi, Jl. Parangtritis Km 6,5 Yogyakarta, ia Membangun demo menato di Persona pada kesempatan tersebut.

“Saya Mau memperlihatkan kepada publik bagaimana proses mentato di bagian Persona sekaligus Membangun reportase mengenai fenomena tato di Persona sebagaimana yang Bisa saya saksikan semasa saya berkarya,” ungkap Yoga. Ia mengatakan Kalau Persona bertato menarik baginya karena keberanian tiap individu Membangun identitas baru yang sangat terlihat terlebih di Indonesia yang seni tato Tetap dipandang sebelah mata.

Karya Punya Nandi Yoga adalah yang paling menarik mata. Ia menampilkan 20 karya lukis berupa potret, keseluruhan Persona dalam potret terdapat tato, Bagus yang penuh maupun sebagian. Beberapa Persona yang dilukis Nandi cukup mudah dikenali. Terlukis Terjamin Durga Sipatiti, penato tradisional kelas Global. Bagi pecinta musik akan mudah menebak Persona Bob dan Mike Marjinal, keduanya adala perintis musik punk Indonesia yang paling Terkenal.  Eksis juga Bob Sick, seorang perupa kontemporer ternama yang karyanya kental dengan spirit ala Basquiat. Kemudian gambar Rahung Nasution, aktivis Hidangan Nusantara yang juga pembuat Sinema “Mentawai Tato Revival”. Di salah satu sudut, Eksis pendeta fenomenal asal Semarang, yang pernah diundang dalam program “Kick Andy”, adalah Agus Sutikno. Beberapa Kepribadian tersebut sengaja Nandi pilih oleh Asal Mula mereka tokoh yang inspratif, “Terutama bagi masyarakat yang Mempunyai tato,” tambahnya.

Baca Juga:  Beradu Akting Dalam Sinema Big Deal, Lee Je Hoon Ungkap Rasa Kagumnya Terhadap Yoo Hae Jin

Yoga juga melukiskan Rekan-kawannya yang punya tato Persona. Salah satunya potret Perempuan belia, Nadia, yang tengah khusyuk berdoa. Nandi lebih memilih metode wawancara mendalam sebelum melukisnya. Lain hal dengan, Ricky Cunk, ia menjadi cuplikan dari dunia kustom kulture (modifikasi kendaraan bermotor) dan komunitas hip-hop. Narasi-narasi yang dibangun lukisan Nandi banyak menceritakan latar belakang sosok dengan menghadirkan benda-benda yang mengidentifikasikan profesi, seperti alat cukur, alat sablon, alat memasak dan lain-lain. Nandi juga menawarkan materi-materi secara simbolik. Sebagaimana ia katakan, misal soal burung, “burung adalah hewan yang mempunyai sayap dan Bisa terbang kemanapun yang diinginkan. Burung dalam karya saya dimaksudkan  sebagai simbol kebebasan setiap individu Persona bertato, karena tato Tak Eksis batasan kecuali dari diri sendiri yang membatasi.”

Baca Juga:  Enggal Modified Banyuwangi – Astrea Grand Blok Cop Verza 130 ‘Dapo Oseng’

Tak kalah menarik Eksis lukisan mengambil obyek tato Persona berupa peta Indonesia, nampak mengandung daya ekstrim. Lukisan peta Indonesia di Persona, seperti hendak menawarkan Variasi tafsir. Kehadiran peta Indonesia dalam Tato Persona memungkinkan pembacaan Maksud seputar nasionalisme, ke-Indonesiaan, kebhinekaan, integritas hingga hal-hal lebih luas melalui tato. Bagi Yoga, tato seperti telah menjadi instrumen dalam berkesenian, lewat tato ia lebih leluasa dalam menggauli berbagai aspek kehidupan, praktis Tetapi sekaligus filosofis

Proses kreatif seni Jenis Yoga dibangun lewat tarik ulur atau ulang alik dunia formal dan informal (subkultur), ia memuat konsep estetika kontemporer beserta narasi-narasi Mahluk Indonesia lewat tato. Menyaksikan pameran Yoga adalah Menyaksikan masyarakat bertato dengan segala kehidupannya, tato dalam karya Yoga lebih menampilkan aspek pluralitas. “Keberagaman dan latar belakang yang berbeda-beda tato di Persona Membangun saya lebih tertarik Buat menuangkan ke dalam bentuk seni lukis,” papar penato yang juga hobi modifikasi kendaraan ini.

Baca Juga:  Roaring The Ages, The Road Of Burgerkill 27 Years

Yoga mulai serius menggeluti dunia tato semenjak tahun 2011 dengan mendirikan studio Mangsi Tattoo yang berlokasi di Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kini di usianya yang relatif muda, 25 tahun, karya tatonya telah banyak diapresiasi, terutama lewat kejuaraan tato, diantaranya, The Best 1st Kebumen Tattoo Festival 2013, The Best 3rd Dark Side Freaky Friday 13 Magic Ink 2013, The Best Tattoo Collaboration Kustomfest 2014 dan sebagainya.

Melalui karya lukisnya, Yoga  bermaksud menggali Maksud-Maksud para pemakai tato Persona. Ia mengeksplor Kepribadian personal sekaligus menghadirkan Variasi konteks yang menyertainya, dari religi, tradisi, psikologi, ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya. Proses kreatif tersebut dijelajahi meliputi gagasan-gagasan mengenai realita sosial yang tertuang sebagai bahan Ungkapan penciptaan karya seni lukis. Akhirnya sajian karya “Persona Bertato” Nandi Yogya tampil lebih strategis sebagai upaya dokumentatif, lukisan menjadi sumbangan konkrit dalam menggambarkan perkembangan seni tato di Indonesia. Asal Mula upaya dokumentasi ataupun kerja literasi di bidang tato Tetap tergolong minim.

 

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.