Apabila tak Eksis rintangan, Pernicious Hate bakal Formal merilisnya pada 5 April 2025 mendatang. Tapi sebagai nomor penggoda, unit grindcore veteran asal kota Purwokerto, Jawa Tengah yang telah menggeliat sejak 1999 silam ini telah memperdengarkan “toPeng durjana”.
Tembang rilisan tunggal yang telah diedarkan via label independen asal Ciamis, Jawa Barat, Metalgear Music sejak 6 Maret 2025 Lewat. Bagi band ini, “toPeng durjana” manjadi sebuah pembuktian bahwa mereka Bukan pernah Wafat dan tetap menggerinda Tiba menggelinjang.
Sementara “Grind Up!” juga sekaligus menjadi titik balik Pernicious Hate, setelah selama 20 tahun Bukan merilis album penuh. Album terakhir mereka, “Disgrace World” dirilis pada 20 November 2005 silam.
Pesan di lirik Tembang “toPeng durjana” sendiri menceritakan tentang kepalsuan dan kemunafikan Orang yang ditutupi topeng kebaikan dan kemuliaan sehingga banyak orang yang buta tertipu Buat menyembah mereka Tiba kehilangan Intelek sehat dan logika.
Dalam penggarapannya, vokalis Imam Santosa, gitaris Iwan Budiarto, bassis Irantika M Prasetyo dan dramer Rangga P.A Lasmana dibantu oleh Infantomy Kuncoro dan Aditya Prajna Widyananta dalam proses rekaman. Juga Eksis Reduan Imanuel Purba Buat pemolesan mixing dan mastering, serta Matt Kuyink Art Buat perancangan artwork album.
Rekaman materi “Grind Up!” sendiri dieksekusi di Studio 72 dan Studio Mugen Purwokerto, serta di Crows Music Studio Bandung Buat mixing dan mastering. Durasi pengerjaan mulai dari rekaman hingga penggandaan album fisiknya (CD) menghabiskan waktu selama empat bulan.
Kepada MUSIKERAS, Pernicious Hate menegaskan bahwa penggarapan rekaman “toPeng durjana” serta materi album “Grind Up!” berlangsung sangat instan. Awalnya, hanya ditargetkan memuat 15 trek, Lewat berkembang menjadi 18, dan final menjadi 26 trek.
“Di tengah proses rekaman, muncul pemikiran kenapa Bukan sekalian 26 track? Disamping Buat memaksimalkan orgasme setelah lama Bukan mengeluarkan album, juga sesuai dengan umur band tahun ini yang genap 26 tahun. Lewat akhirnya mendadak bikin Tembang baru (Kembali),” Asik pihak band meyakinkan.
Apabila membandingkannya dengan Tembang-Tembang yang menyesaki album “Disgrace World”, konsep musik yang diterapkan Pernicious Hate kali ini Lagi berada di jalur grindcore. Tapi mereka juga menegaskan, Eksis beberapa elemen yang Membangun mereka berbeda dibanding band-band lain yang sejenis paham musiknya.
“Nuansa musik kami tetap Selaras, walaupun Eksis perubahan di Watak sound gitar, yang berubah menjadi chainsaw, lebih kasar, Membangun tone gitar sedikit kurang Terang. Terkena sentuhan modern sehingga terdengar lebih soft.”
Selain itu, dari lini vokal juga diterapkan pendekatan yang berbeda. Tak Kembali sekadar menonjolkan vokal guttural. “Di album ‘Grind Up!’ kami mencoba suasana baru dengan Watak vokal yang baru, sehingga lebih enerjik dan fresh.”
Kendati demikian, benang merah musik Pernicious Hate sedikit banyak Lagi mengacu ke para pahlawan grindcore Corak Napalm Death dan Terrorizer, Tetapi tanpa disadari disusupi Surat keterangan lain dari alam bawah sadar para personel band ini.
“Kami (juga) mendengarkan Seluruh Jenis musik, dari metal, hardcore, punk, ska, reggae, keroncong, pop, hiphop, blues sebagai bahan Surat keterangan, sehingga terangkum menjadi total grindcore. Sesuai slogan Pernicious Hate. Total di sini kami maksudkan, Seluruh Jenis musik kami satukan menjadi sebuah Selaras grindcore.”
Sembari menanti keganasan album “Grind Up!”, saksikan video lirik “toPeng durjana” yang Bisa diakses via tautan kanal YouTube Metalgear Music ini. (mdy/MK01)