Kyle Lowry menjadi penanda era baru media olahraga yang digerakkan oleh atlet. Dia menerima pekerjaan sebagai analis Prime Video NBA Demi Lagi berstatus sebagai pemain Philadelphia 76ers. Ia akan tampil di beberapa studio terpilih selama musim 2025-2026, dengan tanggung jawab masa depan setelah pensiun.
Pada hari Kamis (25/9), dunia olahraga menyaksikan Kyle Lowry mengambil langkah yang jarang dilakukan atlet. Prime Video mengumumkan perekrutan Lowry sebagai analis unggulan Buat liputan NBA terbarunya. Langkah ini lebih dari sekadar tonggak karier, tapi merupakan sinyal bagaimana batasan antara atlet dan analis sedang bergeser dalam olahraga Demi ini.
Lowry memasuki musim NBA ke-20, menjadi pemain ke-12 yang mencapai tonggak sejarah ini. Liputan NBA Prime Video diluncurkan pada Lepas 24 Oktober dengan Lowry diharapkan berpartisipasi. Penunjukan Lowry datang di Demi yang krusial bagi NBA dan industri penyiaran. Dengan peluncuran musim perdana liputan NBA oleh Prime Video Punya Amazon, kesepakatan hak siar media senilai 76 miliar Dolar AS yang baru dari Perserikatan ini akan mengubah Metode para penggemar mengakses bola basket.
Bagi Lowry, ini merupakan kepulangan sekaligus lompatan menuju masa depan. “Saya bersemangat Buat memulai babak baru dalam perjalanan bola basket saya Serempak tim Prime Sports,” ujar Lowry dalam rilis resminya, mengungkapkan antusiasme yang Lurus terhadap apa yang akan terjadi.
Bagi Prime Video, meluncurkan liputan NBA dengan analisis yang berfokus pada atlet bukan sekadar pilihan produksi, melainkan taruhan yang diperhitungkan demi keaslian. Amina Hussein, kepala Bakat olahraga siaran Prime, menggarisbawahi alasannya, “Kepribadiannya yang autentik dan pemahamannya yang mendalam tentang olahraga masa kini akan menawarkan analisis Istimewa kepada pemirsa Demi kami menghadirkan liputan NBA yang merayakan olahraga ini dan mengedukasi penggemar di seluruh dunia.”
Perjalanan Lowry di dunia basket memang melegenda. Setelah bermain basket di Villanova, ia memasuki NBA pada tahun 2006. Kini di usia 39 tahun, ia berada di ambang menjadi pemain ke-12 dalam sejarah Perserikatan yang mencapai 20 musim, dan menjadi garda kedua yang melakukannya, setelah Chris Paul. Prestasinya antara lain enam kali terpilih dalam All-Star, satu medali emas Olimpiade (Rio De Janeiro 2016), dan peran Krusial dalam perjalanan Toronto Raptors meraih gelar Pemenang pada tahun 2019.
Dampaknya Tak hanya terasa di papan skor. Di Philadelphia, peran Lowry telah berkembang menjadi mentor dan Instruktur-pemain, terutama bagi generasi muda tim. Pemahamannya terhadap strategi Instruktur Nick Nurse sudah menjadi naluri, hasil dari sejarah Serempak mereka di Toronto. Sebagaimana dicatat Yahoo!Sports, kepemimpinan dan kecerdasan basket Lowry merupakan aset berharga bagi skuad Sixers yang sedang dalam masa transisi. (tor)
Foto: BasketUSA.com



