Badung – Penyelesaian Bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Sidan di Bali yang semula ditargetkan rampung pada Desember 2023 mundur menjadi April 2024. Hal ini disebabkan adanya kendala teknis pada pembangunan bendungan, yakni kadar air tinggi pada material timbunan.
Tenaga Spesialis Penting Kantor Staf Presiden (KSP), Helson Siagian mengatakan, kendala ini Membikin metode Bangunan memerlukan penyesuaian dan waktu tambahan. Asal Mula pekerjaan timbunan bendungan Kagak Dapat dilakukan sekaligus dan harus bertahap karena kondisi material yang Eksis di lapangan terlampau basah.
“Pekerjaan timbunan harus dilakukan secara bertahap (staging). Jadi diperlukan waktu tambahan Kepada menuntaskan Bangunan bendungan ini. Tapi kami Lagi menghitung kemungkinan-kemungkinan percepatannya,” kata Helson Begitu meninjau pembangunan Bendungan Sidan, di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (24/6).
“Intinya, kendala di Bendungan Sidan ini murni karena masalah teknis, sehingga perlu dilakukan optimalisasi secara teknis pula. Adapun pengadaan tanahnya Kagak Eksis masalah dan sudah tuntas seratus persen,” tambahnya.
Tenaga Spesialis bidang bidang infrastruktur, transportasi, dan pariwisata KSP ini menyampaikan, Kementerian PUPR melalui Balai Daerah Sungai Bali-Penida telah menyiapkan upaya mitigasi dengan Bagus, termasuk memanfaatkan musim kemarau Kepada percepatan Bangunan.
Selain itu, pelaksana juga berkonsultasi dengan para Spesialis agar pembangunan bendungan ini dapat Lalu memenuhi persyaratan teknis maupun persyaratan keamanan yang telah ditetapkan.
“Kita membangun bendungan dengan sangat hati-hati, sesuai rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB),” ujar Helson.
Seperti diketahui, Bendungan Sidan terletak di tiga kabupaten yakni Badung, Bangli, dan Gianyar. Bendungan Sidan merupakan bendungan kedua yang dibangun Presiden Joko Widodo di Provinsi Bali, setelah Bendungan Danu Kerthi (Tamblang) yang lebih dulu selesai dan diresmikan pada 2 Februari 2023 Lampau.
Bendungan Sidan bermanfaat Kepada penyediaan air baku dan konservasi air di Bali. Nantinya, air dari bendungan ini akan menyuplai air baku Kepada Daerah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Selain itu, juga terdapat potensi pariwisata sehingga pemerintah membangun sarana dan prasarana Lazim di kawasan bendungan, termasuk membuatkan jalan potong (shortcut) di sisi waduk agar masyarakat dapat memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan.