Categories: Business

Ribuan Karyawan Sritex Alami PHK Massal, Ini Karena Bangkut dan Besarnya Kerugian PT Sritex

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno, menjelaskan bahwa ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mengalami PHK sejak 26 Februari 2025 dan hari terakhir bekerja pada 28 Februari 2025 dan ditutup permanen per 1 Maret 2025.

“Setelah dilakukan perundingan, sudah menemui titik temu. Intinya PHK, setelah diputuskan Copot 26 Februari PHK. Tetapi, Demi bekerja Tiba Copot 2, sehingga off Copot 1 Maret. Puasa awal sudah berhenti total (PT Sritex) ini jadi kewenangan kurator,” kata Sumarno, dikutip dari Detik.

Kronologi Tutupnya dan Bangkutnya PT Sritex

Penutupan total PT Sritex merupakan puncak dari krisis keuangan yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ialah gagal bayar utang, gugatan hukum, dan pada akhirnya ditetapkan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024. 

Pada Mei 2021, Pengadilan Niaga Semarang menetapkan Sritex dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui putusan Nomor 12/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Smg, dengan total tagihan mencapai Rp12,9 triliun. Permohonan ini telah diajukan oleh CV Prima Karya pada 19 April 2021 dan turut berdampak pada tiga usaha Sritex. 

Kemudian, pada 2022, kreditur menyetujui rencana perdamaian yang diajukan Sritex, Lewat disahkan dalam putusan homologasi. Tetapi, perusahaan gagal dalam memenuhi kesepakatan pada perjanjian tersebut dalam kurun waktu dua tahun, sehingga permohonan pembatalan homologasi diajukan dan berujung pada putusan pailit. 

Menurut putusan perkara Pengadilan Negeri (PN) Semarang Nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg pada 21 Oktober 2024, Sritex dinyatakan lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada pemohon berdasarkan putusan homologasi tertanggal 25 Januari 2022. 

Jumlah Besaran Kerugian yang Dialami PT Sritex

Berikut adalah data keuangan yang berkontribusi terhadap kerugian PT Sritex berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024.

Laporan keuangan PT Sritex per September 2024 | Mensdaily

PT Sritex mengalami krisis keuangan yang semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan mencatat total aset sebesar USD 594 juta per 30 September 2024, terdiri dari aset Fasih dan Kagak Fasih.

Tetapi, tekanan keuangan yang besar akibat utang dan kerugian operasional menyebabkan defisit perusahaan mencapai USD 1,22 miliar. Kerugian Rapi yang dialami selama 9 bulan pertama tahun 2024 mencapai 66 juta, hal ini dapat menambah beban keuangan yang semakin berat.

Salah satu Unsur Esensial penyebab kerugian Sritex adalah gagal bayar utang yang mencapai Rp12,9 triliun atau Sekeliling USD 830 juta. Kegagalan ini memicu status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 2021 yang akhirnya berujung pailit. 

Tingginya beban produksi dan ketidakmampuan dapat meningkatkan pendapatan ikut memburuk kondisi keuangan. Dampaknya, Sritex terpaksa melakukan pemutusan Interaksi kerja (PHK) terhadap 10.665 karyawan. Jumlah ini meningkat seiring dengan rencana penutupan total perusahaan pada 1 Maret 2025.

Meskipun perusahaan tersebut telah mencoba berbagai upaya Demi dapat mempertahankan, seperti melakukan efisiensi produksi dan penggalangan Anggaran dari pemegang saham, tetapi hal ini Kagak cukup Demi menyelamatkan Sritex dari kebangkrutan.

Dengan kondisi keuangan yang Lalu mengalami kerugian dan utang yang tak Dapat ditanggung, PT Sritex harus mengakhiri operasionalnya setelah lebih dari Separuh abad beroperasi di industri tekstil.

Baca Juga: Ditetapkan Pailit, Berikut Defisiensi Modal Sritex Tiba Utang ke 28 Bank

Surat keterangan : https://finance.detik.com/Informasi-ekonomi-bisnis/d-7799799/besok-sritex-tutup-total-Sekalian-karyawan-terakhir-kerja-hari-ini

Admin

Recent Posts

Jadwal Perempat Final UEFA Nations League, Catat dan Jangan Ketinggalan!

Memasuki babak perempat final, jadwal pertandingan UEFA Nations League telah dirilis. Sebanyak empat partai pada…

34 menit ago

Bea Masuk Sumbang Rp57,3 Triliun Pendapatan Negara

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam APBN 2024 menargetkan Pendapatan negara sebesar Rp2.802,3 triliun. Nomor tersebut meningkat…

54 menit ago

Sejarah Pertemuan dan Lineup Jerman vs Italia, Menjaga Rekor 12 Tahun Die Mannschaft

Jerman Musuh Italia di perempat final UEFA Nations League A Layak dijuluki clash of the…

2 jam ago

Maju Naik, SImak Harga Kopi Robusta Terbaru 2024

Kopi robusta kembali mengalami kenaikan harga. Perubahan pola cuaca akibat permasalahan iklim disebut-sebut menjadi salah…

2 jam ago

Pasca 2010 Spanyol Selalu Gagal Menang Atas Belanda, Bagaimana Statistik Hasil Pertandingan Spanyol vs Belanda?

Spanyol adalah Juara bertahan UEFA Nations League A. Dan upaya La Furia Roja, julukan Spanyol,…

3 jam ago

Dipangkas Rp1,1 Triliun, Ini Nominal Subsidi Kekuatan 2025

Anggaran subsidi Kekuatan akan dipangkas sebesar Rp1,1 triliun Buat APBN 2025. Awalnya, subsidi Kekuatan ditargetkan…

3 jam ago

This website uses cookies.