Business

Penurunan Traffic Web dan Opini Konsumen Jadi Sinyal Tutupnya JD.ID

Pada era digital, tak Seluruh orang punya waktu dan tenaga Demi melakukan pemenuhan kebutuhan dengan berbelanja secara offline. Apalagi, tak Seluruh keinginan Pandai ditemukan di toko offline. Berbagai produk yang semakin terdiferensiasi menciptakan ruang dimana toko online dibutuhkan. Toko online atau yang kerap disebut e-commerce ini sudah bukan menjadi hal yang baru Tengah di Indonesia. Bahkan, penyedia dan pengembang e-commerce tak hanya berasal dari luar negeri, Tetapi juga dalam negeri. 

JD.ID adalah nama yang acap kali terdengar sebagai satu diantara sekian banyak e-commerce yang Terdapat di Indonesia. Melalui laman situs resminya, pihak JD.ID secara berat hati mengumumkan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan para konsumen mulai Rontok 15 Februari mendatang. Sementara, Demi segala penyelesaian layanan akan dihentikan pada 31 Maret 2022. 

Baca Juga:  Kota Terkaya di Indonesia - Mensdaily

Seperti yang banyak diberitakan, pihak JD.ID awalnya memang sudah melakukan PHK besar-besaran sejak Mei 2022 Lewat hingga akhirnya memutuskan Demi “tutup warung” pada 31 Maret mendatang. 

Menurut hasil riset Mensdaily, sinyal “tutup warung” JD.ID sudah terendus di awal tahun 2020. Menurut data dari iPrice Group, traffic website JD.ID naik turun sejak kuartal 1 tahun 2018 dan cenderung naik turun hingga memuncak pada kuartal 4 tahun 2019. Sayangnya, traffic website JD.ID yang turun pasca melewati 2019 tak pernah naik hingga mencapai atau lebih dari 10 juta kunjungan per kuartalnya. 

Penurunan yang cukup konsisten terjadi sejak kuartal 3 tahun 2021 dengan total kunjungan website JD.ID yang berada di Nomor 3,82 juta Tetapi Lanjut turun hingga menyisakan hanya sebanyak 2,34 kunjungan website di kuartal 2 tahun 2022. 

Baca Juga:  Tancap Gas Hilirisasi, Proyek Smelter Alumina di Mempawah Rampung Juni 2024

Kalau dibandingkan dengan traffic website dua e-commerce yang kini menjadi raksasa yakni Shopee dan Tokopedia, Nomor kunjungan website JD.ID cukup terpaut jauh. Meski sama-sama melandai dan cukup sulit Demi Terbangun pada kuartal 3 tahun 2019 hingga kuartal 3 tahun 2020, kedua e-commerce raksasa ini Pandai memulihkan kondisinya hingga kembali Mempunyai lebih dari 100 juta kunjungan website di tahun-tahun berikutnya.

Membandingkan traffic website JD.ID dengan Tokopedia dan Shopee memang terasa cukup timpang. Tetapi, Kalau dibandingkan dengan berbagai e-commerce lain, traffic website JD.ID tetap cukup terpaut jauh. Sebagai e-commerce dengan Sasaran pasar yang lebih general, traffic website JD.ID tetap kalah Kalau dibandingkan dengan Orami yang terlihat lebih menyasar para Ibu dengan segudang keperluan bayinya.

Baca Juga:  Daerah Metropolitan dengan Ekonomi Terbesar di ASEAN

Di tahun 2018, Tech in Asia pernah merilis data hasil survei mengapa konsumen Kagak menyukai JD.ID. Dari data tersebut, 30,8 persennya menganggap waktu kirim dari JD.ID menjadi Dalih ketidaksukaannya. Sementara itu, 15,4 persennya menganggap Kagak cocok dengan harga barang yang dibanderol di JD.ID. 

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.