Business

Penghujung Tahun, Ekonomi Indonesia Tumbuh 1,50%

Perekonomian Indonesia menunjukkan performa yang positif pada triwulan III-2024 dengan pertumbuhan sebesar 1,50% Apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quartal-to-quartal/q-to-q). Pertumbuhan ini membawa Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.638,9 triliun, dan Rp3.279,6 triliun Apabila dihitung atas dasar harga konstan 2010. Peningkatan ini menjadi sinyal positif bagi ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh meskipun di tengah tantangan Mendunia.

Secara tahunan (year-on-year/y-on-y), ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,95% dibandingkan triwulan yang sama tahun Lampau. Pertumbuhan kumulatif dari Januari hingga September 2024 juga tercatat tumbuh sebesar 5,03% (cumulative-to-cumulative/c-to-c), yang menjadi bukti ketahanan ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi Mendunia.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2022-2024

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2022 - 2024
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2022 Tiba 2024 | 2024

Selama periode 2022 hingga triwulan III-2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif meskipun menghadapi tantangan Mendunia dan domestik. Di tahun 2022, ekonomi Indonesia pulih pascapandemi dengan pertumbuhan yang Konsisten di atas 5% (y-on-y). Pertumbuhan tersebut berlanjut pada tahun 2023 hingga triwulan III-2024, dengan Bilangan pertumbuhan rata-rata tahunan yang tetap berada di kisaran 5%.

Baca Juga:  Komparasi Neraca Perdagangan RI Terhadap Israel dan Palestina

Baca Juga: Gini Ratio Maret 2024 Turun, Indikasi Perbaikan Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha

Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha
Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha | Mensdaily

Pada triwulan III-2024, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut lapangan usaha menunjukkan hasil yang bervariasi. Sektor pertanian tumbuh 1,69%, sementara industri pengolahan mencatat pertumbuhan 4,72% berkat permintaan domestik dan ekspor yang Konsisten.

Sektor Pembangunan tumbuh 7,48%, didorong oleh proyek infrastruktur, sedangkan perdagangan dan reparasi mencatat pertumbuhan 4,82%. Sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 8,64% akibat meningkatnya mobilitas, dan penyediaan akomodasi serta makan minum tumbuh 8,33%, menunjukkan pulihnya sektor pariwisata. Jasa perusahaan dan jasa lainnya juga menunjukkan kinerja positif, masing-masing tumbuh 7,93% dan 9,95%.

Sementara itu, sektor Pembangunan mencatatkan pertumbuhan tertinggi secara triwulanan (q-to-q) sebesar 6,06%. Lebih lanjut, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi yang paling menonjol dalam pertumbuhan kumulatif tahunan (c-to-c), dengan pertumbuhan sebesar 9,29% hingga triwulan III-2024.

Sektor Istimewa lain yang berkontribusi besar dalam struktur PDB meliputi industri pengolahan yang mendominasi sebesar 19,02%, diikuti oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,71%, serta perdagangan besar dan eceran sebesar 13,09%. Kelima sektor Istimewa ini, termasuk Pembangunan dan pertambangan, menyumbang total 64,94% dari seluruh perekonomian Indonesia.

Baca Juga:  Cek Data: Jumlah Petani Indonesia Menurun?

Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran

Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran
Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran | Mensdaily

Pada triwulan III-2024, pertumbuhan PDB Indonesia menurut pengeluaran menunjukkan hasil bervariasi; konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91% dan konsumsi Lembaga Nonprofit sebesar 11,69%, mencerminkan dukungan sosial yang meningkat.

Konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan lebih modest 4,62%, sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,15%. Ekspor meningkat 9,09% karena permintaan Global yang tinggi, sementara impor mencatatkan pertumbuhan terbesar di antara Segala komponen, Ialah 11,47%, akibat kebutuhan barang modal dan bahan baku.

Secara q-to-q, pertumbuhan PDB menurut pengeluaran tertinggi pada triwulan III-2024 dicatat oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 8,44%. Hal ini mencerminkan peningkatan investasi pada sektor infrastruktur dan barang modal lainnya yang menjadi dasar bagi pertumbuhan jangka panjang.

Secara spasial, Pulau Jawa tetap menjadi penyumbang ekonomi terbesar dengan kontribusi mencapai 56,84% dari PDB nasional. Pulau Jawa mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,92% (y-on-y), didorong oleh Kendali sektor industri dan perdagangan. Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan tertinggi nasional sebesar 6,00%, menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi di Kawasan tersebut, terutama di sektor industri pengolahan.

Baca Juga:  Seberapa Puas Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi?

Unsur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024 didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi rumah tangga dan investasi. Belanja modal pemerintah juga meningkat tajam, pertumbuhannya mencapai 49,51% (y-on-y), sementara realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) juga tumbuh 15,24%. Aktivitas produksi terjaga dengan kapasitas produksi terpakai yang mencapai 73,13% serta Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang berada pada Area Perluasan sebesar 51,54%.

Di sisi lain, kondisi ekonomi Mendunia dan perdagangan Global turut mempengaruhi perekonomian domestik. Ekspor Indonesia didorong oleh kenaikan permintaan Global terhadap bahan bakar mineral, mesin, dan peralatan listrik. Kenaikan ini sejalan dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara yang meningkatkan ekspor jasa, terutama di sektor pariwisata.

Baca Juga: Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo, Realistis atau Angan-Angan?

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.