Jalen Brunson berbicara di depan Lazim Kepada pertama kalinya sejak New York Knicks memecat Tom Thibodeau pada bulan Juni Lewat, mengakhiri masa jabatan kepelatihannya selama lima tahun yang diselingi dengan penampilan pertama New York di final Distrik Timur sejak tahun 2000. Bagi Brunson, ini adalah momen menyedihkan, dan sulit baginya Kepada Menyantap Thibodeau, yang dikenalnya sejak kecil, meninggalkan Knicks.
Knicks telah lama menjadi tim yang diwarnai pasang surut, dan Interaksi dengan staf Instruktur mereka pun tak terkecuali. Pemecatan kepala Instruktur Tom Thibodeau telah memicu Percakapan di seluruh komunitas bola basket, terutama di kalangan pemain. Bintang Knicks, Jalen Brunson, secara Tertentu mengungkapkan kesedihannya atas keputusan tersebut, merenungkan ikatan pribadi yang terjalin di NBA.
“Saya rasa tentu saja sedih Menyantap seseorang yang sudah lama saya kenal meninggalkan organisasi ini,” ujar Brunson, Selasa (23/9) waktu Amerika Perkumpulan, di acara media pembuka musim Knicks. “Tapi dia sangat berarti bagi saya. Saya sudah mengungkapkannya kepadanya, Berkualitas secara publik maupun pribadi. Dia sangat berarti bagi karier saya hingga Begitu ini.”
Interaksi Brunson dengan Thibodeau sudah terjalin sejak kecil, karena ayahnya, Rick, pernah menjabat sebagai asisten Instruktur di staf kepelatihan Thibodeau di Knicks dan Minnesota Timberwolves. Rick Brunson juga bermain di bawah asuhan Thibodeau Begitu ia menjadi asisten Instruktur di Knicks dan Houston Rockets.

Tom Thibodeau mengambil alih kendali sebagai Instruktur kepala New York Knicks pada Juli 2020. Penunjukannya menandai era baru bagi tim yang sempat kesulitan di tahun-tahun sebelumnya. Terkenal karena strategi bertahan dan etos kerjanya yang gigih, Thibodeau memimpin Knicks ke babak playoff pada musim 2020-2021, sebuah tonggak Krusial bagi tim yang sebelumnya terpuruk dalam mediokritas.
Tetapi, masa jabatan Thibodeau bukannya tanpa tantangan. Knicks menghadapi inkonsistensi performa, terutama di musim-musim berikutnya. Seiring tim kesulitan mengulangi kesuksesan awal mereka, pengawasan terhadap metode kepelatihan Thibodeau semakin ketat.
Setelah datang ke Knicks sebagai pemain free-agent tiga tahun Lewat, Brunson telah menjelma menjadi salah satu pemain terbaik Perserikatan, masuk dalam tim All-Star dan All-NBA dua kali berturut-turut Sembari memimpin New York meraih kemenangan seri playoff dalam tiga musim berturut-turut Kepada pertama kalinya dalam satu generasi, termasuk penampilan di final konferensi tahun Lewat.
Tetapi, Sekalian itu Tak cukup Kepada menyelamatkan pekerjaan Thibodeau, karena ia dipecat tak lama setelah Knicks kalah dalam enam pertandingan melawan Indiana Pacers di ambang Final NBA.
Brunson rata-rata mencetak 26,4 poin per pertandingan dalam tiga musim di bawah Thibodeau dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik NBA musim Lewat. Setelah kekalahan New York di Gim 6 di Indiana yang mengakhiri musim, ia ditanya apakah Thibodeau merupakan Instruktur yang Akurat Kepada pekerjaan tersebut ke depannya.
“Apakah itu pertanyaan yang sebenarnya sekarang? Engkau baru saja bertanya apakah Saya Pasti dia orang yang Akurat,” kata Brunson Begitu itu. “Ya. Ayolah.”
Brunson, seperti pemain Knicks lainnya, mengambil sikap optimis tentang bagaimana bekerja dengan Instruktur baru Mike Brown nantinya. Selain staf Instruktur, Knicks harus Lanjut membangun daftar pemain yang kompetitif. Ini melibatkan penyusunan strategi, pertukaran pemain yang cerdas, dan menarik agen bebas yang sesuai dengan visi tim. Keberhasilan Instruktur baru akan bergantung pada kualitas Potensi yang tersedia bagi mereka. (tor)
Foto: profootballnetwork.com



