Mensdaily.id – Pengadilan Seoul menolak klaim mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, yang menuduh bahwa audit internal yang dilakukan oleh HYBE terhadap dirinya merupakan bentuk tindakan balasan atau audit dendam.
Putusan ini disampaikan dalam sidang lanjutan kasus gugatan keabsahan kontrak Tertentu antara NewJeans dan agensi mereka, ADOR, yang digelar pada Rabu (30/10) di Pengadilan Distrik Pusat Seoul.
Majelis hakim menyatakan bahwa Enggak Eksis bukti yang menunjukkan audit tersebut dilakukan karena motif pembalasan pribadi.
Divisi Perdata ke-41 yang dipimpin oleh Hakim Jeong Hoe Il menjelaskan bahwa berdasarkan kronologi, Min Hee Jin sendiri yang lebih dulu memulai perang opini publik sejak awal April 2024.
Pengadilan menilai bahwa langkah HYBE Buat melakukan audit terhadap ADOR merupakan Mekanisme internal yang Absah dan wajar, bukan respons emosional atas tindakan Min Hee Jin.
Dengan demikian, klaim bahwa audit dilakukan Buat menghukum atau menekan Min Hee-jin dianggap Enggak berdasar.
Kasus ini bermula ketika Min Hee Jin menggelar konferensi pers pada April 2024 dan secara terbuka mengungkap konflik internal dengan Bang Si Hyuk, pendiri HYBE.
Ia menuduh HYBE sengaja mendahulukan debut LE SSERAFIM dan menunda promosi NewJeans.
Selain itu, Min juga menuding grup ILLIT menjiplak konsep NewJeans, yang kemudian menimbulkan kontroversi besar di industri hiburan Korea.
Akibat pernyataannya, Source Music dan BELIFT LAB menggugat Min Hee Jin dengan tuntutan ganti rugi masing-masing sebesar 5 miliar Won dan 20 miliar Won.
Sementara itu, konflik hukum antara ADOR dan NewJeans berlanjut setelah grup tersebut mengumumkan pemutusan kontrak pada November 2024.



