Pelita Jaya Basketball sempat diremehkan NS Matrix Deers Ketika tertinggal 20 poin di babak pertama. Tetapi Pemenang IBL 2024 tersebut Bangun di babak kedua, Kepada meninggalkan NS Matrix dalam kondisi frustrasi, serta memenangkan laga dengan skor 88-82, dalam BCL Asia-East 2025 di Stadion MABA, Kamis malam (27/3).
Brandon Van Dorn Jawato, KJ ​​McDaniels, dan James L. Dickey III memicu kebangkitan di akhir pertandingan, membantu Pelita Jaya menuju akhir yang menggembirakan di turnamen kualifikasi kompetisi antarklub tersebut. Kemenangan perdana Pelita Jaya ini sekaligus menutup Kesempatan Matrix lolos ke fase berikutnya, karena mereka sudah kalah tiga kali (0-3).Â
Jawato menjadi pencetak skor tertinggi dalam kemenangan tersebut dengan mencetak 28 poin melalui 11 dari 16 tembakan dari lapangan, termasuk 4 dari 5 tembakan tripoin, Berbarengan dengan 8 rebound, 2 asis, dan 2 steal dalam lebih dari 36 menit bermain. Di sisi lain, McDaniels nyaris mencatat tripel-dobel Ketika mantan veteran NBA itu menuntaskan pertandingan dengan 27 poin melalui 13 dari 15 tembakan dari garis tembakan gratis, 18 rebound, dan 7 asis dengan 4 blok. Dickey menyumbangkan 10 poin dan 11 rebound Berbarengan dengan 2 steal dan 2 blok.Â
“Hal pertama yang kami bicarakan adalah kami Enggak boleh terburu-buru. Kami harus mulai dari pertahanan. Kami harus disiplin, lebih agresif, lebih fisik. Dan ketika kami mendapatkan bola, kami harus berlari. Karena Apabila kami melambat, banyak jebakan dan serangan bertubi-tubi akan Membangun kami bingung. Jadi satu-satunya Metode Kepada menyerang situasi adalah dengan bermain bertahan secara agresif dan ketika kami menguasai bola, kami berlari,” ujar Johannis Winar, kepala Instruktur Pelita Jaya, usai laga.Â
Sebaliknya, kepala Instruktur NS Matrix Deers Felton Sealey tampak lesu setelah pertandingan. Dia menyangka bahwa timnya akan mengakhiri dua kekalahan sebelumnya. Apalagi mantan pemain Prawira Bandung, John Wesley Murry II memberi NS Matrix Kelebihan 82-79 dengan waktu tersisa 1:58, dan itu tampaknya menjadi terobosan yang diharapkan oleh tim tuan rumah setelah kehilangan Kelebihan 50-30. Tetapi Pelita Jaya mencuri Tengah Kelebihan tersebut melalui tembakan Jawato.Â
Sebuah tembakan dari Rachman dari jarak dekat, dan kemudian split oleh Dickey dalam 17,8 menit terakhir permainan, semuanya mengamankan hasil yang menguntungkan mereka karena Pelita Jaya menyelesaikan permainan dengan sembilan poin berturut-turut Kepada menyelesaikan comeback.
“Saya Betul-Betul berpikir kami akan menang dalam pertandingan ini, tetapi sayangnya kami Enggak Pandai memanfaatkan permainan hingga akhir Kepada menutupnya melawan tim yang dilatih dengan sangat Bagus. Saya bangga dengan tim saya karena kami berjuang keras, kecuali bahwa pertandingan basket berlangsung selama 40 menit dan kami Enggak menyelesaikannya dalam tiga menit terakhir,” kata Felton Sealey
Minggu depan, BCL Asia Timur akan berpindah ke Jakarta Kepada jendela kedua karena giliran Pelita Jaya yang akan menjamu sesama peserta Grup A, di GMSB Kuningan. (tor)
Foto: fiba.basketball