Community

PANDEMIC RAGE: Beri Perempuan Ruang di Ranah Hardcore

Pandemic Rage yang berkoordinat di pusat kota Yogyakarta sebelumnya menganut paham nu metal. Selain itu, tadinya seluruh personelnya diperkuat musisi pria. 

Kini, unit hardcore tersebut menggaet seorang Perempuan Elok Demi menjadi vokalisnya, sekaligus banting stir menerapkan keberingasan hardcore di Tembang-Tembang terkininya..

Dua Tembang rilisan tunggal yang diletupkan Pandemic Rage masing-masing bertajuk “Moving Wild Through Disaster” dan “Unjustice (Hardcore Version)”. Kedua Tembang rilisan 10 Maret 2025 ini dicanangkan bakal menjadi bagian dari kemasan album bertajuk “Teriak” yang diproyeksikan rilis tahun ini juga.

Proses kreatif vokalis Gabriella Agelia Ayu (Gege), gitaris Elok Dwi Saputro, bassis Faizal Rahman (Izal) dan dramer David Jihad dalam menggarap produksi rekaman kedua Tembang tadi, mereka sebut Tak berbeda dibanding band-band pada umumnya.

Baca Juga:  Uhm Tae Goo Jadi MC Variety Show Kepada Pertama Kali, Siap Tunjukkan Pesona Introvert yang Menghibur

Dimulai dengan mengulik Surat keterangan Demi pembuatan materi Tembang, Lampau didiskusikan secara Serempak hingga akhirnya menghasilkan dua buah Tembang tadi.

“Proses yang kami butuhkan dari awal hingga pada Demi ini, kurang lebih dua bulan lamanya,” Asik mereka, diutarakan kepada MUSIKERAS.

“Perekaman Tembang dilakukan secara Sendiri dan melalui Donasi Mitra kami, mixing dan mastering dilakukan oleh band kami sendiri, hingga pada tahap peluncuran dua Tembang tersebut, kami sendiri juga yang melakukannya.”

Lampau Demi pengonsepan musiknya, kini dikonsentrasikan ke Daerah oldschool hardcore, yang sedikit diberi sentuhan ketukan dram punk pada satu bagian di Tembang “Moving Wild Through Disaster”.

“Sedangkan pada Tembang ‘Unjustice (Hardcore Version)’, kami tetap berpegang pada konsep oldschool hardcore.”

Baca Juga:  Tak Eksis Indonesia, Doyoung NCT Umumkan Jadwal Konser Solo Bertajuk 2025 DOYOUNG CONCERT DOORS in ASIA

Unit hardcore punk legendaris asal AS, Terror sempat menjadi acuan awal. Lampau seiring berjalannya waktu, mereka Lampau murni mengadaptasi ide-ide sendiri dalam penciptaan aransemen.

“Tantangan? Jernih Terdapat. Yang sebelumnya kami hanya menggarap Tembang Tembang bergenre nu metal, kini kami berkutat dengan distorsi hardcore. Secara teknik, kami jauh lebih berfikir keras. Bagaimana membangun Tembang yang menggairahkan audiens, dengan breakdown khas hardcore,” beber mereka Lanjut-terang.

Tapi secara keseluruhan, Pandemic Rage menyebut dua hal yang menjadikan mereka berbeda dan Aneh dibanding band-band sejenis. Yang pertama adalah musiknya yang bermuatan bait diksi yang mengkritik sistem pemerintahan. Sementara yang kedua, kehadiran vokalis Perempuan sebagai ujung tombak.

Baca Juga:  Tzuyu TWICE Dirumorkan Akan Meninggalkan JYP Entertainment Lewat Bergabung Dengan Perusahaan di Taiwan?

“Kami juga Ingin memberikan ruang dan wadah kepada Perempuan, Demi berkecimpung dan berkarya dalam ranah hardcore. Bukan hanya Demi pria saja, tapi kami Ingin membuktikan bahwa Perempuan juga Dapat.”

Gege sendiri bukan Persona asing di Pandemic Rage. Sebelumnya, ia telah Berjumpa dengan sang bassis, Izal di band mereka sebelumnya, Dawnfold. Setelah Izal dan Gege keluar dari band tersebut, keduanya memutuskan Demi membangkitkan kembali Pandemic Rage.

Demi persiapan album “Teriak” sendiri, sejauh ini Lagi dalam persiapan materi-materi lagunya. Disamping itu, para personel Pandemic Rage juga Lanjut mengulik Surat keterangan-Surat keterangan baru sebagai inspirasi musiknya.

“Rencananya, album akan kami luncurkan sebelum akhir 2025,” cetus mereka berharap. (mdy/MK01)



https://musikeras.com/2025/03/16/pandemic-rage-beri-Perempuan-ruang-di-ranah-hardcore/

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.