Sebuah studi baru-baru ini mengukur bahwa obesitas parah pada tahun-tahun awal anak dapat menurunkan Cita-cita hidup hingga setengahnya.
Artinya, seorang anak dengan obesitas berat pada usia 4 tahun hanya Mempunyai Cita-cita hidup 39 tahun Kalau individu tersebut Tak mengalami penurunan berat badan.
Peneliti studi tentang obesitas Dr. Urs Wiedemann mengatakan, obesitas pada masa kana-kanak harus dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa dan Analisa Pagi harus dapat meningkatkan kualitas hidup dan umur panjang.
“Akibat obesitas pada masa kanak-kanak terhadap Cita-cita hidup sangat besar. Terang bahwa obesitas pada masa kanak-kanak harus dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa. Sangat Krusial bahwa pengobatan Tak ditunda Tamat berkembangnya diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi atau penyakit lainnya,” kata Wiedemann, seperti ditulis laman Medical Daily, Rabu (15/5/2024).
Kepada memperkirakan Akibat obesitas pada masa kanak-kanak terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan Cita-cita hidup, para peneliti menciptakan model obesitas Pagi. Data dari 50 penelitian yang Terdapat dengan lebih dari 10 juta partisipan dari berbagai negara di seluruh dunia digunakan Kepada model ini.
Studi tersebut memperhitungkan Unsur-Unsur seperti usia timbulnya obesitas, durasi obesitas, akumulasi risiko yang Tak dapat diubah, dan tingkat keparahan obesitas.
Tingkat keparahan obesitas dihitung berdasarkan skor BMI Z, yang menentukan seberapa besar BMI seseorang menyimpang dari normal berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Model ini menunjukkan bahwa obesitas yang terjadi lebih awal dan lebih parah meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit penyerta terkait. “Model obesitas yang terjadi lebih awal juga menunjukkan bahwa skor BMI Z yang lebih tinggi pada usia Pagi menyebabkan Cita-cita hidup yang lebih rendah,” demikian hasil dari penelitian tersebut.
Model tersebut juga memperkirakan pengaruh penurunan berat badan terhadap Cita-cita hidup dan kesehatan jangka panjang. Para peneliti mencatat bahwa penurunan berat badan yang lebih awal akan menghasilkan tahun kehidupan yang lebih Lamban dibandingkan penurunan berat badan yang terlambat.
“Model obesitas yang terjadi sejak Pagi menunjukkan bahwa penurunan berat badan mempunyai Dampak yang mencolok pada Cita-cita hidup dan risiko penyakit penyerta, terutama ketika berat badan turun di awal kehidupan,” kata Wiedemann.
Dilansir dari ANTARA, meskipun sudah diterima secara luas bahwa obesitas pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2 (T2D) dan dapat mengurangi Cita-cita hidup, bukti mengenai besarnya dampaknya Lagi belum Terang.
Pemahaman yang lebih Bagus mengenai besaran pastinya mengenai konsekuensi jangka panjang dan Unsur-Unsur yang mendorongnya dapat membantu menginformasikan kebijakan pencegahan dan pendekatan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup.