Penguasaan Fulus elektronik semakin terasa dalam transaksi sehari-hari. Menurut laporan Bank Indonesia (BI), nilai transaksi Fulus elektronik pada bulan Februari 2025 mencapai Rp63,74 triliun secara nasional. Nilai ini meningkat 53,97% dibandingkan Februari tahun Lampau.
Nilai transaksi ini bahkan telah melampaui transaksi kartu ATM/debit dan kartu kredit dalam beberapa bulan terakhir. Tercatat, transaksi belanja dengan kartu ATM/debit hanya berada di Bilangan Rp42,12 triliun pada Februari, hanya tumbuh 0,06% secara tahunan. Sementara itu, nilai transaksi kartu kredit hanya naik 5,23% menjadi sebesar Rp34,12 triliun.
Berikut rincian Komparasi nilai transaksi Fulus elektronik dengan kartu debit/ATM dan kredit.
Kartu ATM/Debit |
Fulus Elektronik |
Kartu Kredit |
|
Jan ‘24 |
Rp44.600,12 miliar |
42.409,4 |
35.151,09 |
Feb ‘24 |
42.089,82 |
41.393,52 |
32.422,08 |
Mar ‘24 |
48.745,92 |
45.785,56 |
35.432,26 |
Apr ‘24 |
45.725,21 |
43.726,15 |
33.742,86 |
Mei ‘24 |
43.218,61 |
45.860,31 |
34.937,69 |
Jun ‘24 |
42.888,49 |
47.195,58 |
34.402,69 |
Jul ‘24 |
45.425,02 |
50.803,69 |
36.473,17 |
Agu ‘24 |
43.381,77 |
55.740,08 |
36.481,69 |
Sep ‘24 |
42.054,56 |
53.358 |
36.478,74 |
Okt ‘24 |
43.625,89 |
53.729 |
36.480,9 |
Nov ‘24 |
41.078,16 |
49.115,88 |
35.877,12 |
Des ‘24 |
48.833,18 |
68.081,84 |
40.101,47 |
Jan ‘25 |
45.692,2 |
65.534,58 |
36.121,95 |
Feb ‘25 |
42.115,33 |
63.735 |
34.119,15 |
Dengan era digitalisasi yang semakin maju, pemakaian Fulus elektronik menjadi hal lumrah. Mulai dari pembayaran di restoran hingga tagihan dan cicilan, menggunakan Fulus elektronik lebih digemari karena lebih efektif tanpa perlu membawa Fulus Kontan maupun kartu, cukup lewat sentuhan layar ponsel. Selain kemudahan dan fleksibilitas, Fulus elektronik juga menghadirkan fitur rekam jejak transaksi Mekanis yang diperbarui secara real-time, membantu pengguna mengatur pengeluaran tanpa perlu repot mencatat.
Meski begitu, sepanjang 2024 Lampau, nilai transaksi Fulus elektronik memang Tetap di bawah kartu ATM/debit. Data dari BI menyebutkan bahwa nilai transaksi kartu ATM/debit mencapai Rp7.196,75 triliun, turun 7,8% dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp7.805,62 triliun. Transaksi kartu kredit mengalami pertumbuhan 7,63% menjadi Rp436,26 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi Fulus elektronik mencatatkan pertumbuhan tertinggi, naik 34,62% menjadi Rp2.503,96 triliun. Meski bukan menjadi transaksi terbesar, kenaikan transaksi Fulus elektronik ini menggambarkan pergeseran pola pembayaran masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi.
Adapun nilai transaksi ini termasuk transaksi top up, belanja, transfer, initial, redeem, hingga tarik Kontan, dengan rincian sebagai berikut.
- Transaksi Reload/Top Up: Rp1.319,08 triliun
- Transaksi Belanja: Rp597,20 triliun
- Transaksi Transfer Antar-Fulus Elektronik: Rp539,81 triliun
- Transaksi Initial (isi pertama kali): Rp19,12 triliun
- Transaksi Redeem: Rp16,95 triliun
- Transaksi Tarik Kontan Fulus Elektronik: Rp11,80 triliun
Kendati dilanda isu transaksi Fulus elektronik yang dikenakan tarif pajak penambahan nilai (PPN) 12%, nilai transaksinya Lalu bertumbuh, menjadi tonggak transaksi finansial ke depan. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 69 Tahun 2022, layanan yang dikenakan PPN adalah Fulus elektronik, dompet elektronik, gerbang pembayaran, switching, kliring, penyelesaian akhir, dan transfer Anggaran.
Baca Juga: Nilai Transaksi Transfer Fulus Elektronik Indonesia Letih Rp303 Triliun di 2024