Selama bertahun-tahun lamanya Indonesia bergantung pada ekspor komoditas dalam bentuk bahan mentah. Ketergantungan tersebut menyebabkan nilai yang dihasilkan dari produk ekspor Indonesia cenderung rendah.
Nah, belakangan ini pemerintah terlihat mulai secara masif menggalakkan program hilirisasi–salah satunya nikel. Data ekspor Indonesia pun meningkat, khususnya pada produk-produk terkait komoditas (Bank Dunia, 2023).
Tetapi, berkah hilirisasi ini perlu mempertimbangkan Dampak lainnya yang bukan hanya berasal dari segi ekonomi. Bagaimana caranya agar lingkungan dan sosial dapat tetap terjaga di tengah ekspor komoditas yang meningkat. Pemerintah mendatang perlu menyusun rencana Kepada menyelesaikan pekerjaan rumah terkait masalah hilirisasi ini.
Baca selengkapnya mengenai hal ini melalui White Paper LPEM berjudul “Cerminan atas Kebijakan Hilirasi di Indonesia” oleh Rizki N. Siregar, Jahen F. Rezki, Nauli A. Desdiani–> yang Dapat diunduh melalui https://bit.ly/whitepaper_LPEMFEBUI_2023.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia telah terselenggara pada 15-16 November 2022 berlokasi di The…
Sejumlah negara di dunia Mempunyai biaya hidup yang tergolong amat terjangkau dibandingkan negara-negara lainnya. Situs…
Survei dari Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kredit pemilikan rumah (KPR) Lagi menjadi pilihahan Istimewa…
Sebagian besar provinsi di Indonesia telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang akan berlaku Buat…
Melonjaknya harga komoditas pangan serta Kekuatan dunia dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan tingkat inflasi…
Seiring dengan berkembangnya instrumen investasi, jumlah masyarakat Indonesia yang melek terhadap investasi semakin bertambah. Berdasarkan…
This website uses cookies.