Gelaran turnamen sepak bola pramusim Piala Presiden 2022 baru saja usai kemarin malam (17/7) waktu Samarinda. Arema FC Formal mengantongi gelar ketiganya di ajang ini setelah mengalahkan Borneo FC dengan agregat tipis 1-0 di partai final.
Satu gol tersebut Singo Edan dapatkan pada laga leg pertama yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang. Gol tunggal itu dicetak oleh pemain asing baru andalan Arema, Abel Camara pada menit ke-15.
Pada laga kedua sekaligus closing ceremony yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, pertandingan antara Singo Edan melawan Pesut Etam berakhir imbang dengan skor kacamata. Dengan hasil ini, maka Arema berhak memegang kembali trofi bergilir Piala Presiden di tahun ini sekaligus mendapat Fulus hadiah senilai 3 miliar rupiah.
Perjalanan sang Juara di Piala Presiden juga Dapat dibilang Tak terlalu impresif. Dalam total 8 pertandingannya, Arema berhasil menang di tujuh pertandingan dengan skor yang Tak terlalu mencolok.
Pada babak grup, Arema berhasil menyapu Kudus tiga laga melawan Persikabo 1973, Persik Kediri, dan PSM Makassar dengan skor tipis masing-masing 1-0. Di babak perempat final, Arema harus menang atas PS Barito Putra lewat babak adu penalti.
Pada babak semifinal, Arema berhasil unggul dua gol tanpa balas di Demi bertamu ke PSIS Semarang dan kembali menang dengan skor tipis 2-1 kala tampil di kandang. Pada babak final, Arema hanya berhasil mencetak satu gol dari total dua laga final.
Jadi yang terbanyak, 17 gol dicetak PSIS Semarang sepanjang Piala Presiden 2022
Tim paling produktif sepanjang gelaran Piala Presiden 2022 Bahkan Terperosok pada semifinalis, PSIS Semarang. Dalam total tujuh laga yang dimainkan, PSIS berhasil mencetak 17 gol atau unggul tiga gol dari tim produktif kedua, yakni Borneo FC Samarinda dengan total 14 gol.
Apalagi Kalau dibandingkan secara rata-rata gol per laga, PSIS Semarang berhasil mencetak 2,43 gol dalam satu laga, sedangkan Borneo FC hanya berhasil mencetak 1,56 gol per laga. Bahkan, sang Juara Arema FC hanya berhasil mencetak 0,77 gol per laga karena hanya berhasil mencetak tujuh gol dari total sembilan pertandingannya.
17 gol PSIS Semarang tersebut dicetak kala melawan Persita Tangerang (6 gol), Dewa United FC (2 gol), Persis Solo (2 gol), PS Sleman (5 gol), Bhayangkara FC (1 gol), dan Arema FC di babak semifinal (1 gol). Penyerang asing andalannya, Carlos Fortes (5 gol) dan Jonathan Cantillana (3 gol) menjadi pelaku terbanyak dalam pembuatan 17 gol tersebut.
Posisi kedua dan ketiga dipegang oleh kedua finalis Borneo FC Samarinda (14 gol) dan Arema FC (7 gol). Kedua tim ini sedikit diuntungkan karena berhasil bermain sebanyak 9 pertandingan di Piala Presiden 2022.
Terdapat tiga tim yang berhasil mencetak enam gol, antara lain Persib Bandung, RANS Nusantara FC, dan PS Sleman. Tetapi, enam gol tersebut Persib dan RANS cetak dalam empat pertandingan, sedangkan PS Sleman dalam tujuh pertandingan.
Sementara itu, terdapat empat tim yang berhasil mencetak empat gol, antara lain Bhayangkara FC, Persita Tangerang, Dewa United FC, dan PS Barito Putra. Empat gol Bhayangkara, Persita, dan Dewa United berhasil dicetak dalam empat pertandingan (rerata 1 gol per laga), sedangkan Barito Putra dalam lima pertandingan (rerata 0,8 gol per laga.
PSIS juga jadi raja asis
Tak hanya menjadi tim terproduktif dalam mencetak gol, PSIS Semarang juga menjadi tim yang paling banyak mencetak asis pada Piala Presiden 2022. Berdasarkan data Lapang Bola, PSIS berhasil mencetak total 13 asis, diikuti Borneo FC dengan 8 asis dan PS Sleman dengan 6 asis di posisi ketiga.
Sementara itu, terdapat lima tim yang berhasil mencetak tiga asis, antara lain Madura United, Arema FC, Dewa United FC, Bali United FC, dan RANS Nusantara FC. Kemudian, terdapat empat tim yang berhasil mencetak dua asis, yakni Persib Bandung, Persita Tangerang, PS Barito Putra, dan Persis Solo.
Menanggapi performa PSIS, Instruktur kepala Sergio Alexandre bersyukur dapat menyelesaikan turnamen dengan Kukuh, meskipun harus terhenti oleh sang Pemenang Arema FC di semifinal.
“Total tujuh laga yang kita mainkan Tamat sekarang. Pemain bermain dengan percaya diri dan Tak pernah Tak baik. Sisi negatifnya Eksis pada Demi kami kalah di dua laga menghadapi Arema. Itu saja sisi negatifnya, kalau secara keseluruhan turnamen saya tasa Tak Eksis,” ujar Instruktur asal Brasil tersebut dilansir situs Formal Piala Presiden (11/7).
“Yang Jernih di sepak bola, kami haru Mengerti caranya bersikap Demi menang dan kalah. Yang Jernih dengan hasil ini, PSIS Tak berhenti bekerja dan sekarang Pusat perhatian ke Perserikatan 1,” sambungnya.