Meski Dapatkan Jaminan Dari Sang Presiden, Xavi Secara Mengejutkan Umumkan Pengunduran Dirinya Di Akhir Musim Nanti.

Alami 3 kekalahan dalam 5 pertandingan terakhir, Membangun Xavi beranggapan bahwa Barca butuh “sesuatu yang baru”

 

Instruktur berusia 44 tahun itu menyampaikan Informasi mengejutkan setelah Blaugrana kalah 5-3 di La Aliansi dari Villarreal, yang Membangun Juara bertahan itu tertinggal 10 poin dari Real Madrid di tempat ketiga dalam tabel La Aliansi. Sebelumnya, Pekerjaan Xavi telah berada di bawah pengawasan ketat selama beberapa minggu, dan meskipun kontrak pemain Spanyol itu belum berakhir hingga akhir musim depan, dia Tak akan Kembali bertanggung jawab atas raksasa Catalonia setelah musim panas. Setelah mengalami kekalahan ketiga dari lima pertandingan, Xavi mengakui kepada pers bahwa klub akan mendapatkan keuntungan dari perubahan arah, dan dia “Tak Pandai membiarkan situasi Demi ini” sebagai penggemar beratnya.

 

“Saya Ingin mengumumkan bahwa pada 30 Juni saya Tak akan Kembali menjabat sebagai Instruktur di Barca. Saya pikir situasinya perlu berubah arah, dan sebagai seorang culer, saya Tak Pandai membiarkan situasi Demi ini,” kata Xavi kepada media.

 

“Klub ini butuh perubahan dinamika. Meninggalkan Barca adalah keputusan terbaik bagi Seluruh pihak yang terlibat. Sayalah yang paling bertanggung jawab, sehingga para pemain akhirnya merasa bebas sekarang.”

 

Barcelona menyambut Villarreal di Estadi Olimpic Lluis Companys setelah kekalahan telak 4-2 di perpanjangan waktu dari Athletic Bilbao di Copa del Rey, sementara mereka juga dikalahkan 4-1 oleh Real Madrid di final Piala Super Spanyol sebelumnya. bulan ini.

 

Blaugrana tertinggal dua gol pada pertandingan hari Sabtu berkat upaya Gerard Moreno dan Ilias Akhomach, tetapi tim asuhan Xavi tampaknya akan melakukan comeback yang menakjubkan berkat serangan dari Ilkay Gundogan dan Pedri, serta gol bunuh diri Eric Bailly. Tetapi, Goncalo Guedes kembali menyamakan kedudukan bagi Villarreal pada menit ke-84, sebelum masa tambahan waktu yang kacau Membangun Alexander Sorloth dan Jose Luis Morales menancapkan paku terakhir ke peti Tewas Xavi.

 

Selain Mempunyai selisih 10 poin dari pemimpin klasemen Real Madrid, Barcelona tertinggal delapan poin dari tim peringkat kedua Girona, Tetapi mereka finis di puncak grup Aliansi Champions dan akan Bersua Juara nasional lainnya di Napoli pada babak 16 besar bulan depan.

 

Setelah mengakhiri spekulasi mengenai masa depannya dengan mengambil keputusan sendiri, Xavi Pasti upaya Barcelona Buat meraih kejayaan Eropa akan mendapat manfaat yang besar.

 

“Semuanya akan lebih tenang sekarang, kami Pandai Bertanding memperebutkan Aliansi Champions… setidaknya dengan keputusan ini Anda [pers] Tak akan membunuh saya Kembali,” tambah pria berusia 44 tahun itu. “Klub akan membaik dengan keputusan ini.”

 

Selama masa bermainnya yang gemilang, Xavi mencatatkan 767 penampilan selama 17 tahun di Barcelona nomor dua setelah Lionel Messi yang mencatatkan 778 penampilan sebelum mengakhiri tugasnya di Camp Nou pada tahun 2015 Buat bergabung dengan tim asal Qatar, Al-Sadd. Instruktur asal Spanyol itu gantung sepatu pada tahun 2019 Buat mengambil alih jabatan Instruktur kepala Al-Sadd, menghabiskan lebih dari dua tahun bertugas sebelum dibujuk kembali ke Barcelona pada November 2021, menggantikan Ronald Koeman sebagai Instruktur.

 

Xavi gagal memberikan kesuksesan kepada Barcelona di sisa musim 2021-22, karena La Blaugrana tersingkir dari Aliansi Europa oleh Eintracht Frankfurt di perempat final, dan mereka mengalami kekecewaan kontinental lebih lanjut pada 2022-23, kalah di babak perempat final. babak sistem gugur playoff ke Manchester United.

 

Tetapi, mantan pemain Global Spanyol itu meraih kejayaan La Aliansi Berbarengan Barcelona musim Lampau, Demi La Blaugrana finis dengan 88 poin, unggul 10 poin dari Real Madrid dan berhasil memenangkan gelar pertama mereka sejak musim 2018-19. Xavi juga mendalangi kemenangan Barca di Supercopa de Espana pada 2022-23 dan Mempunyai tingkat kemenangan 61,48% dari 122 pertandingan sebagai Instruktur, membukukan 75 kemenangan, 21 seri, dan 26 kekalahan. Adios The Puppet Master!