Business

Menyoal Kolapsnya Silicon Valley Bank: Jadi Kegagalan Terburuk Sejak Tahun 2008

Silicon Valley Bank (SVB) adalah bank komersial yang berkantor pusat di Santa Clara, California. Bank ini dulunya merupakan bank terbesar ke-16 di Amerika Perkumpulan, Tetapi telah kolaps pada 10 Maret 2023 Lewat, dengan kepemilikan sekarang dikelola oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

SVB didirikan pertama kali pada tahun 1983 oleh Bill Biggerstaff dan Robert Medearis. Tujuan para pendiri adalah Kepada menyediakan layanan perbankan kepada startup teknologi di Silicon Valley. Kantor pertama mereka berada di San Jose.

Pada tahun 1987, perusahaan mulai memperdagangkan saham di Nasdaq. Setahun kemudian, SVB menyelesaikan IPO dan mengumpulkan ekuitas senilai US$6 juta. Kemudian, perusahaan secara bertahap mulai mendirikan kantor di seluruh Daerah AS pada tahun 1990-an.

Melansir The Guardian, layanan SVB sangat diminati selama masa pandemi Covid-19 sebagai bank pilihan Kepada sektor teknologi. Guncangan pasar pada awal 2020 dengan Segera memberi jalan bagi startup dan perusahaan teknologi besar, karena konsumen menghabiskan banyak Fulus Kepada gadget dan layanan digital. Lewat, apa yang menyebabkan SVB kolaps?

Latar belakang runtuhnya SVB

Belum Eksis tanda-tanda badai di SVB Begitu pandemi mereda di awal 2022. Sektor teknologi makmur dan Bank ini mengalami pertumbuhan aset dari US$50 miliar pada tahun 2018 menjadi US$209 miliar pada akhir tahun 2022.

Baca Juga:  Pekerjaan Bagi Kaum Disabilitas Tetap Menjadi Tantangan di Dunia

Dengan begitu banyak Fulus yang masuk dengan Segera, SVB harus menginvestasikan Anggaran di suatu tempat. Perusahaan Bukan dapat menemukan cukup pinjaman baru Kepada dibuat. Jadi, perusahaan kemudian memilih Kepada membeli treasury jangka panjang dan sekuritas yang didukung hipotek.

Ini tampak seperti praktik yang relatif Kondusif hingga inflasi menghantam ekonomi Mendunia dan prospeknya berubah secara radikal. Sejak awal 2020, bank sentral The Fed mempertahankan Etnis Kembang pada tingkat yang sangat rendah Kepada membantu ekonomi dan pasar keuangan pulih dari pandemi.

Ketika inflasi mulai melonjak, bank sentral mulai bertindak Kepada melawan inflasi dan memulai kampanye pengetatan yang agresif, yang pada akhirnya Memajukan Etnis Kembang acuannya sebesar 4,5 persen.

Akibatnya, obligasi yang telah dibeli dan dipegang oleh SVB bernilai lebih rendah karena mereka membayar tingkat Kembang yang rendah dibandingkan dengan obligasi baru yang diterbitkan pemerintah AS. SVB telah tumbuh begitu Segera, sehingga masalahnya menjadi lebih Jelek.

Baca Juga:  Brand Ini Sumbang Sampah Plastik Terbanyak di Sebagian Distrik Indonesia

Mengutip The Guardian, SVB akan kembali menerima modalnya Kalau Bisa menahan obligasi tersebut selama beberapa tahun hingga Anjlok tempo. Tetapi, karena kondisi ekonomi yang memburuk serta perusahaan teknologi sangat terpengaruh, akhirnya banyak nasabah yang mulai menarik simpanan mereka.

SVB yang Bukan Mempunyai cukup Fulus Kontan mulai menjual beberapa obligasinya yang merugi pada 8 Maret 2023, yang diperkirakan mencapai US$2,5 miliar atau senilai Rp38 triliun saham baru Kepada menopang neraca keuangan. SVB Lewat kolaps setelah krisis modal selama 48 jam kemudian.

Tempati peringkat kedua dalam sejarah kegagalan bank terbesar di AS

Runtuhnya SVB Financial Group menjadi kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS dan menandai berakhirnya masa tenang yang panjang dalam kebangkrutan bank tradisional sejak krisis keuangan besar.

Jumlah kebangkrutan bank di Amerika Perkumpulan selama periode tahun 2008-2014 | Mensdaily

Berdasarkan data dari S&P Mendunia, sebanyak 465 bank di Amerika Perkumpulan dilaporkan bangkrut selama rentang periode 2008-2012. Kemudian, tercatat Sekeliling 42 bank kolaps pada tahun 2013-2014, bersamaan dengan pemulihan ekonomi sejak krisis keuangan. S&P Mendunia melaporkan, sejak tahun 2015, hanya Eksis 30 bank yang bangkrut, termasuk SVB.

Baca Juga:  QRIS Jadi Metode Bayar Andalan Gen Z dan Milenial, Ini Frekuensi Penggunaannya

Kejatuhan SVB tercatat merupakan kegagalan pertama sejak tahun 2020 dan hanya yang kesembilan sejak 2018. Sehubungan dengan kolapsnya SVB, kekhawatiran meningkat akan lonjakan Etnis Kembang yang telah menggerakkan deposito dan mengurangi nilai portofolio obligasi dapat mengancam bank lain.

Daftar 10 bank yang mencatatkan kebangkrutan terbesar di AS | Mensdaily

Kegagalan bank terbesar dalam sejarah AS terjadi ketika runtuhnya Washington Mutual Bank pada tahun 2008. Bank yang berpusat di Henderson, Nevada ini merupakan bank keenam terbesar di AS sebelum diumumkan kolaps. Menurut data S&P Mendunia, total aset bank ini mencapai US$307 miliar.

Nilai kapitalisasi pasar Silicon Valley Bank dari periode tahun 2018 – Maret 2023 | Mensdaily

Kapitalisasi pasar SVB per 8 Maret 2023 mencapai US$15,86 miliar, sebelum regulator menutupnya pada 10 Maret. Adapun, Companies Market Cap melaporkan, penurunan nilai kapitalisasi pasar SVB sudah terlihat sejak tahun 2022 Lewat.

Pada tahun 2022, rerata nilai kapitalisasi pasarnya mencapai US$13,6 miliar. Nomor ini terpantau anjlok -65,86% dibandingkan periode tahun 2021 yang mencapai US$39,84 miliar. Nilai kapitalisasi pasarnya per 13 Maret 2023 pun Anjlok -53,85% atau US$6,27 miliar. Perolehan tersebut merupakan nilai terendah selama lima tahun terakhir.

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.